Dosen Unibos Latih Guru SMKN 10 Jeneponto Manfaatkan Google For Education
Peran akademisi pun cukup sentral dalam peningkatan kualitas pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pemanfaatan teknologi informasi saat ini memiliki pengaruh besar sebagai pendukung kemajuan dunia pendidikan.
Peran akademisi pun cukup sentral dalam peningkatan kualitas pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini.
Berdasarkan tujuan itu Dosen Universitas Bosowa (Unibos) Makassar pun menggelar program pengenalan teknologi Google For Education (GAFE).
Detik-detik Najwa Shihab Tegur Arteria Dahlan Saat Ajak Orang ke Panggung saat Debat Panas Soal KPK
PERINGATAN Pengguna Samsung, Diimbau Waspada Manipulasi Regulasi IMEI, Cara Perbarui Keamanan
FOTO-FOTO: Bank Mandiri Gelar Healthcare Gathering Bersama Rumah Sakit Rekanan BPJS
Tim dosen Unibos menyasar pengajar dan siswa-siswa SMKN 10 Jeneponto sebagai peserta pelatihan, Rabu (9/10/2019) Kemarin.
Pelatihan juga merupakan program pengabdian masyarakat ini diselenggarakan Siti Muriati sebagai Dosen Unibos, menggandeng Izmy Alwiah Musdar dari STMIK Kharisma Makassar.
Program pelatihan dasar ini yakni memperkenalkan cara pemanfaatan fasilitas komputer dan internet, yang dimiliki sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar.
“Ditahapan awal ini kami memfokuskan untuk melakukan sosialisasi penggunaan website sekolah dan GSUITE oleh admin atau operator sekolah, serta sosialisasi penggunaan classroom dan pembuatan soal menggunakan google form," ucap Siti Muriati.
Ia menambahkan, bahkan penggunaan GAFE turut menunjang peningkatan kompetensi para guru.
"Manfaat lain adalah melalui sosialisasi penggunaan GAFE bagi para guru, maka meningkatkan kompetensi guru dalam hal penggunaan teknologi informasi untuk menunjang proses belajar mengajar," tutup Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unibos itu.
FKIP Unibos Gelar Kuliah Umum, Bahas Pentingnya Pendidikan Bahasa di Era Industri 4.0
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa (Unibos), menggelar kuliah umum kebahasaan di Ruang Senat Lantai 9 Gedung I Unibos, Rabu (9/20/2019).
Kuliah umum ini mengusung tema “Language Teaching Dynamics in Industrial Revolution 4.0”.
Tujuannya yakni dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pendidikan bahasa.
Sebanyak 120 mahasiswa mengikuti kuliah umum ini, yang turut dihadiri Rektor Unibos bersama jajaran pimpinan Unibos.
FKIP Unibos sebagai penyelenggara menghadirkan Brendon Marshall (Sociolinguist, Lecturer, and Researcher), Saparuddin (Guru Sekolah Indonesia Luar Negeri, Malaysia) dan May Sulfira Syam (Guru dan Praktisi Sekolah Alam Bosowa) sebagai narasumber.
Lada Luwu Timur Bakal Dipromosikan di TEI 2019
Buntut Pemecatan BPD Sapanang, Bupati Jeneponto Dilapor ke Ombudsman Sulsel
BERITA FOTO; Dulu Berlumpur, Lihat Foto Terbaru Jalanan ke Seko Luwu Utara
"Dinamika bahasa terus berkembang, beberapa kata dalam bahasa lokal sudah mulai jarang atau bahkan tidak pernah diguanakan, sehingga peran pendidik sangat penting untuk melestarikan bahasa lokal dan juga bahasa Indonesia”, tutur Saparuddin.
Sementara, May Sulfira Syam menyatakan, bahwa para pendidik patut memberikan pemahaman bahasa terutama saat berkomunikasi dengan anak usia dini.
"Sebagai praktisi, dalam proses belajar mengajar di kelas bahwa bahasa yang digunakan harus sopan tapi tegas, terutama untuk komunikasi ke anak usia sekolah dasar dan PAUD," ujarnya.
Mahasiswa FKIP Unibos harus memahami ini karena mereka merupakan calon pendidik masa depan.
Pada materi lainnya Brendon Marshall dihadapan mahasiswa FKIP Unibos, menyebut bahasa Indonesia layak menjadi bahasa internasional.
“Seandainya saya bisa menentukan, saya akan memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional karena lebih masuk akal dan melihat Indonesia sudah termasuk negara yang mengglobal," ungkapnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: