Ini Isi Perdebatan Najwa Shihab dengan Admin Partai Gerindra di Medsos, Siapa yang Baperan?
Ini Isi Perdebatan Najwa Shihab dengan Admin Partai Gerindra di Medsos, Siapa yang Baperan?
Sila tonton juga @matanajwa eps KPK, ada kader anda Supratman, Ketua Baleg yang juga menyampaikan hal ini.
Alasan terpaksa sepakat karena kalah suara menjadi aneh karena kalau memang menolak maka sikap fraksi seharusnya jelas seperti saat Fraksi Gerindra menolak dan walk out hingga kalah voting pada saat pengesahan UU Pemilu.
Salam Narasi TV," tulis Najwa Shihab.
Gerindra menegaskan selalu memperjuangkan aspirasi publik.
Namun perjuangan itu berat kaarena memerlukan jumlah kursi yang banyak di DPR.

"Partai Gerindra selalu mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi publik tidak terkecuali publik yang bukan pemilih atau tidak memilih Partai Gerindra, termasuk aspirasi Mba @najwashihab.
Apakah Mba juga pernah menyampaikan aspirasi dan kekecewaan Mba tersebut kepada Partai, legislatif, dan pemimpin yang menjadi pilihan Mba pada pemilu yang lalu?
Untuk berjuang di parlemen membutuhkan jumlah suara (kursi) yang besar, pada periode lalu Partai Gerindra mempunyai 73 kursi dan saat ini naik menjadi 78 kursi, dengan jumlah tersebut sebuah perjuangan yang tidak mudah bagi Partai Gerindra untuk memperjuangkan aspirasi publik," tutup akun Gerindra.
Sampai pada pukul 16.00 WIB, Rabu (9/10/2019) komentar Najwa Shihab menjadi ramai diperbincangkan publik.
Malahan di Twitter, Mba Nana menjadi trending topik.
Baca: Serunya ILC Tadi Malam, Haikal Hassan Jelaskan Hukum Buzzer Bayaran dalam Islam, Kritik Karni Ilyas
Baca: Tema Mata Najwa Malam Ini Soal Ketakutan Presiden Ragu Ragu Perpu, Cek Link Live Streaming Trans 7
Malahan di Twitter, Mba Nana menjadi trending topik
Akun Twitter Gerindras tak luput dari 'serangan' netizen.
Admin akun Twitter Gerindra sampai-sampau dinilai terlalu baperan.
@Jose25Leonardo :@Gerindra Admin baper. Politik ga boleh baper min. Cc @asumsico
@Gerindra : Apakah pernah seorang @NajwaShihab mengkritisi kondisi pengelolaan keuangan bangsa yang salah urus? Utang yang terus menumpuk, petani yang tertindas atas kebijakan import @Kemendag dll?