Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aliansi Mahasiswa Sedarah Kekeh Bertahan Depan Polda Sultra, Tuntut Tuntaskan Kasus Randi dan Yusuf

Aksi itu merupakan bentuk solidaritas untuk menuntut keadalian atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) diduga tertembak beberapa

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ansar
Aliansi Mahasiswa Sedarah
Sejumlah pemuda mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Sedarah (AMS) melakukan aksi unjuk rasa di depan Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Senin (7/10/2019) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sejumlah pemuda mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Sedarah (AMS) melakukan aksi unjuk rasa di depan Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Senin (7/10/2019).

Diketahui sejak Rabu, (2/10/2019) para mahasiswa yang tergabung dari beberapa kampus di kota Kendari tersebut, memilih untuk tetap bertahan meski harus tidur beralaskan spanduk dan sarung seadanya.

Aksi itu merupakan bentuk solidaritas untuk menuntut keadalian atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) diduga tertembak beberapa waktu lalu.

Mereka pun mengajukan empat tuntutan yakni mencopot Kapolri, non-jobkan Mantan Kapolda Sultra, non-jobkan Mantan Kapolres sebagai sanksi dalam mengawal massa aksi.

Pengedar Sabu Diciduk di Wajo, Polisi Temukan 27 Saset Barang Bukti

 BREAKING NEWS: Istri Wabup Bone jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Paud

KPU Selayar dan Pangkep Belum Teken NPHD, Mendagri Turun Tangan

"Kami meminta untuk mantan Kapolres Sultra untuk di nonjobkan saja sekaligus dipecat ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang telah terjadi," jelas Rahman Paramai (27) yang merupakan penanggung jawab lapangan 1 AMS saat menghubungi Tribun Timur, Senin (7/10/2019).

Menurutnya, Polda Sultra dinilai lambat dalam menuntaskan kasus dua mahasiswa tertembat tersebut.

"Hingga hari ini kami tidak mendapat jawaban apa-apa," katanya.

Mahasiswa UHO ini juga mengatakan gerakan AMS merupakan gerakan diam sehingga tidak ingin membangun komunikasi dengan siapapun.

"Sebelumnya kami sudah diajak bertemu dengan pihak polda, tapi gerakan kami ini gerakan diam,' kata dia.

"Kami tidak ingin ada komunikasi, pokoknya terima saja apa yang telah kami tuntut. Tuntaskan kasus ini," katanya dengan nada tegas.

Baginya, jika hanya sekedar komunikasi tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti.

Pengedar Sabu Diciduk di Wajo, Polisi Temukan 27 Saset Barang Bukti

 BREAKING NEWS: Istri Wabup Bone jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Paud

KPU Selayar dan Pangkep Belum Teken NPHD, Mendagri Turun Tangan

"Ya, ujung-ujungnya pasti akan selalu bilang 'ia akan dituntaskan' tapi sampai kapan? Kita ingin secepatnya, kami hanya menuntut keadilan untuk sahabat kami," ujarnya.

Rahman sapaan akrab Rahman Paramai pun mengatakan ia bersama massa aksi lainnya tidak akan mundur dan meninggalkan Polda Sultra hingga kasus ini dituntaskan.

"Pelakunya harus tertangkap dan di berikan sanksi hukum yang seberat-beratnya," katanya.

Ia juga berharap agar negara bisa bertanggungjawab pula atas kematian dua anak bangsa tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved