Bukan Hanya Masalah Pendidikan, Bupati Luwu juga Gandeng Unhas Atasi Banjir

Basmin munguraikan kerugian tersebut seperti jatuhnya korban jiwa, gagal panen, rumah kediaman yang porak-poranda, sentra usaha ekonomi rumahan yang gulung-tikar.

Serta rusaknya infrastruktur jalan dan gedung layanan publik, kualitas kesehatan masyarakat yang menurun, serta ganggunan kondisi psikis warga. Sungguh kasihan masyarakat.

"Akibatnya, warga yang tadinya sudah mulai beranjak ke taraf hidup yang lebih baik, harus kembali ke nol akibat bencana banjir,"

"Saya tidak mau warga luwu, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini daerahnya menjadi langganan banjir terus menderita, akibat kita sebagai pemerintah tidak fokus melakukan langkah-langkah perbaikan. Saya mau 2022 Luwu bebas dari banjir, mohon doa seluruh masyarakat," harapnya.

Atas dasar itulah menjadi fokus Basmin selaku Bupati meminimalisir bencana alam tersebut melalui nota kesepahaman tersebut.

"Intinya, kita harus mewujudkan kondisi dimana masyarakat Kabupaten Luwu dapat survive dari ancaman bencana banjir," tegas Basmin.

Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengatakan, sejumlah poin yang akan dikerja-samakan dan tertuang dalam MoU adalah, bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam memikirkan kualitas hidup masyarakatnya.

"Saya sangat salut dan mengapresiasi komitmen bapak Bupati Luwu yang begitu intens memperhatikan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya," ujar Prof Dwia.

Menurutnya, nota kesepahaman ini merupakan salah satu wujud ketulusan keberpihakan Pemkab Luwu, terhadap nasib dan kepentingan warganya.

"Insya Allah kami akan memaksimalkan dan mengoptimalkan segala potensi sumber daya yang dimiliki, untuk mengawal pengimplementasian semua poin kerjasama yang telah disepakati dalam Memorandum of Understanding ini," ucapnya.

 Laporan Wartawan TribunLuwu.com, @desy_arsyad

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: