Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BMKG Regional IV Makassar: Musim Hujan November 2019

BMKG Regional IV Makassar: Musim Hujan November 2019. BBMKG Wilayah IV Makassar menyampaikan musim hujan bakal mengguyur, November 2019.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
BMKG
Prakiraan musim hujan di Sulsel 2019-2020 

BMKG Regional IV Makassar: Musim Hujan November 2019

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar menyampaikan musim hujan bakal mengguyur, November 2019. 

Prakirawan BBMKG Wilayah IV Makassar, Asri Idrus menyampaikan saat ini masih tetap musim kemarau. 

"Kalau musim hujan di bulan November, tanggal pastinya kita belum tahu," kata Asri via telpon, Selasa (24/9/2019). 

Ia menjelaskan hujan paling pertama di Sulsel bakal turun di Toraja, Barru, Maros dan Gowa pada pekan pertama November 2019. 

Prakiraan musim hujan di Sulsel 2019-2020
Prakiraan musim hujan di Sulsel 2019-2020 (BMKG)

Selanjutnya, hujan turun pada pekan kedua November yakni Pangkep dan Makassar. Pekan ketiga November yakni Enrekang, Pinrang, Parepare, Sinjai, Selayar dan Bulukumba bagian barat. 

Pekan pertama Desember, hujan akan turun di Takalar. Pekan kedua Desember di Bantaeng dan Bulukumba bagian timur. 

Pekan pertama Januari 2020 di Jeneponto. Selanjutnya, hujan bakal turun di Bone, Wajo, Soppeng, dan Luwu. 

Dilansir dari kontan.co.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi, terdapat perubahan kondisi atmosfer yang cukup signifikan sejak 21 September 2019. 

Hujan lebat berpotensi mengguyur Indonesia sepekan ke depan.

Dalam seminggu mendatang, BMKG memperkirakan, hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. 

Dari data BMKG, Sulawesi Selatan akan memasuki hujan periode 27-30 September 2019. 

Menurut R. Mulyono R. Prabowo, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, perubahan kondisi atmosfer yang cukup signifikan tersebut berupa pelemahan desakan massa udara kering dari wilayah Selatan Indonesia.

Pelemahan itu mengakibatkan daerah massa udara basah yang sebelumnya cenderung berada di Utara Indonesia kini cenderung meluas ke wilayah Indonesia bagian Selatan.

Jika melihat dalam skala lebih luas, daerah tekanan rendah di Teluk Benggala memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perubahan pola angin di wilayah Indonesia.

Nah, sejak 21 September 2019, pola angin di wilayah Indonesia tidak lagi didominasi dari arah Tenggara hingga Selatan tapi cenderung dari arah Timur. Pada 23 September, daerah tekanan rendah di Teluk Benggala tersebut mengalami penguatan.

Akibatnya, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) akan terbentuk memanjang di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kepulaun Riau, Riau, Jambi, dan Bangka Belitung.

"Keberadaan daerah konvergensi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan dan Sumatra," kata Mulyono dalam siaran pers, Senin (23/9).

Atmosfer skala lokal juga menunjukkan kondisi yang cukup mendukung untuk terbentuknya awan hujan. Indeks labilitas atmosfer di sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sumatra mengindikasikan kondisi atmosfer yang cukup mendukung untuk terbentuknya awan hujan dalam sepekan ke depan.(*) 

PDAM Makassar Minta Tambah Bukaan Pintu Air Bili-bili

Data Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar, terhitung sejak Juni 2019 hingga September ini, beberapa kawasan di Sulsel mengalami kekeringan.

Tidak lain akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Terlihat beberapa areal persawahan kering kerontang dan tanahnya pecah-pecah, ini menandakan tidak adanya air di wilayah tersebut.

Sama halnya yang melanda Kabupaten Maros, Gowa, Bone dan Sinjai. Dimana sumber airnya dimanfaatkan Perumda Air Minum Kota Makassar untuk memenuhi kebutuhan Warga Makassar ikut berkurang.

Baca: Empat Kuliner Kekinian di Makassar dan Tempat Pemesanannya, Rugi Kalau tidak Mencobanya

Baca: Pengurus Baru NU Makassar Awali Lailatul Ijtima di Masjid Fajar Rahmah

Baca: Ini 10 Buku Terlaris di Gramedia TSM Makassar Pekan Ini

Hal ini sangat menyulitan untuk memberikan pelayanan maksimal guna memenuhi kebutuhan pokok akan air krpada pelanggan.

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Haris Yasin Limpo (HYL) menanggapi masalah ini dengan serius.

Haris mengatakan, Memang Kemarau Tahun ini sangat berat dan ekstrim, Bendungan Lekopancing sudah kering sejak sebulan lalu bahkan alirannya sudah tidak bersambung lagi di beberapa seksi.

"Sekarang kita manfaatkan Air dari Intake Mallengkeri yang sumbernya dari Sungai Jeneberang dan Aliran Sungai Tello di Moncongloe Maros," kata HYL via rilis humas Perumda Air Minum Kota Makassar, Senin (23/9/2019).

Akan tetapi, Perusda tidak tinggal diam. Berbagai upaya tetap dilakukan diantaranya menyiapkan armada mobil tangki gratis, untuk diantarkan ke kawasan atau rumah warga.

"Kami juga memberikan penyampaian yang komperehensip tentang situasi air baku saat ini kepada semua pihak agar mereka dapat mengerti kondisi sebenarnya," katanya.

Selain itu perusahaan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai yang merupakan penyedia air baku.

"Kami berharap pihak Balai Besar untuk menambah bukaan pintu air dari Bendungan Bili-bili agar ada tambahan debit air yang masuk ke aliran sungai di Moncongloe," ujar HYL.

"Oleh karena sungai ini sangat rawan terkena intrusi apabila air laut pasang yang menyebabkan kadar clorida meningkat sehingga airnya tidak bisa terpakai," katanya.

Krisis Air Bersih

Sebanyak 20 ribu pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar terancam krisi air bersih.

Krisis air itu menyusul keringnya Bendungan Lekopancing dan naiknya air laut.

Sehingga, PDAM Makassar harus menghentikan pengolahan air baku di Instalasi Penjernihan Air (IPA) 2 Panaikang dan IPA 3 Antang.

Turnamen Sepak Bola AMPI Luwu Timur Cup 1 Mulai Bergulir, Hadiahnya Puluhan Juta

Hasil China Open 2019-Setelah Kalahkan Anders Antonsen,Anthony Ginting Tantang Kento Momota di Final

Bantu Rilis Album Perdana DAT, Siapa Ipang Lazuardi? Musisi Senior Indonesia

Sehingga, manajemen PDAM Makassar meminta kepada pelanggan terdampak air untuk mendaftar di kantor wilayah terdekat supaya mendapatkan bantuan air gratis.

“Silakan mendaftar di kantor wilayah terdekat untuk pengantaran mobil tangki gratis dengan membawa bukti rekening air dan menitipkan nomor kontak yang bisa dihubungi,” kata Kepala Bagian Hubunga Masyarakat PDAM Makassar, Idris thahir, Sabtu (21/9/2019).

Kondisi air bendungan Lekopancing Tanralili yang mengarah ke IPA PDAM.
Kondisi air bendungan Lekopancing Tanralili yang mengarah ke IPA PDAM. (Ansar Lempe)

Menurutnya cuaca kestrem ini memberikan dampak kekeringan kepada sekitar 20 ribu pelanggan.

Ke depan, PDAM Makassar akan melakukan rencana bisnis untuk mencari sumber air baru selain Bendungan Lekopancing dan Sungai Jeneberang.

Turnamen Sepak Bola AMPI Luwu Timur Cup 1 Mulai Bergulir, Hadiahnya Puluhan Juta

Hasil China Open 2019-Setelah Kalahkan Anders Antonsen,Anthony Ginting Tantang Kento Momota di Final

Bantu Rilis Album Perdana DAT, Siapa Ipang Lazuardi? Musisi Senior Indonesia

Direktur Utama PDAM Makassar, Haris Yasin Limpo mengatakan PDAM akan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru.

"Dalam rencana bisnis PDAM kita akan membangun SPAM baru, ada bendungan juga untuk menahan air masuk," katanya. (*)

(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Baca: Kronologi Bos Narkoba Ditembak Mati depan Istri, Sempat Kejar-kejaran Polisi Mobil Terjun ke Parit

Baca: Syahrul Yasin Limpo Calon Mertua Eks Kapolrestabes Kombes Irwan Anwar, Andi Tenri Natassa Dilamar

Baca: Hasil Liga Inggris - Liverpool Atasi Chelsea, Arsenal Dramatis 10 Pemain. Lihat Video Cuplikan Gol!

Baca: Mulai Hari Ini, Urus Baru dan Perpanjang SIM Pemohon Sudah Dapat Smart SIM

Baca: Tak Lazim, Mobil VW Beetle Ini Jadi Perhatian Tamu Hotel Grand Candi di Semarang

Baca: Suami Baru 5 Hari Meninggal, Wanita Ini Sudah Undang Lelaki Lain ke Rumahnya, Digerebek Deh!

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Baca: Empat Kuliner Kekinian di Makassar dan Tempat Pemesanannya, Rugi Kalau tidak Mencobanya

Baca: PT Antam Tbk Cari Lulusan S1, Ini Cara Daftar

Baca: VIDEO: Di New York, Menkes Sebut Perhatian Dunia Sangat Besar Terhadap Isu Kesehatan Indonesia

Baca: Ikuti Agenda Padat Sidang Umum PBB, Begini Cara JK Jaga Kebugaran

Baca: Rekap Hasil Final China Open 2019 - The Minions Juara, Anthony Ginting?

Baca: Simak 7 Seri SUN yang Bakal Dilelang 24 September 2019, Diprediksi Ramai

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved