Alasan Pengumpul Gas Metana TPA Tamangapa Tak Beroperasi
"Sudah tak bekerja lagi, sejak lama. Saya juga tak tahu kenapa bisa berhenti," kata Rahim di Iconik Cafe, Jl Amanagappa, Makassar, Sulsel
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Mesin Pengumpul Gas Metana di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa saat sudah tak berfungsi.
Alat itu berada di tengah-tengah lokasi TPA Tamangapa.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Rahim menjelaskan alat pengumpul gas metana itu sudah tak beroperasi sejak 2004.
Jelang Tersangka, Istri Imam Nahrawi Posting Rasa Syukur di Sosmed
DPRD Barru Bentuk Fraksi, Berikut Pembagiannya
SEDANG BERLANGSUNG 2 LINK LIVE STREAMING TV Online Indosiar Persija vs Bali United via Vidio Premier
"Sudah tak bekerja lagi, sejak lama. Saya juga tak tahu kenapa bisa berhenti," kata Rahim di Iconik Cafe, Jl Amanagappa, Makassar, Sulsel, Kamis (19/9/2019).
Rahim menjelaskan, mesin pengumpul gas metana menggunakan pipa di bawah tumpukan sampah. Gas metana akan mengalir masuk ke bawah pipa.
"Dulu gas metana itu menyalakan listrik di TPA Tamangapa," katanya.
Sebelumnya, ia juga menjelaskan tim gabungan sudah berusaha memadamkan sampah tak henti selama lima hari ini.
Hal ini dia sampaikan dalam Coffee Morning di Iconik Cafe, Jl Amanaggappa, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (19/9/2019).
Menurutnya, tim tak pernah berhenti untuk menghentikan kebakaran sampah.
Saat ini, menurut Rahim kebakaran sudah mencapai 12 hektar.
Sehingga proses kebakaran sangat lama.
Menurutnya, setiap masyarakat harus melakukan pemisahan sampah di rumah tangga.
"Apalagi misalnya, kita pisahkan sampah kering dan basah," katanya.
Jelang Tersangka, Istri Imam Nahrawi Posting Rasa Syukur di Sosmed
DPRD Barru Bentuk Fraksi, Berikut Pembagiannya
SEDANG BERLANGSUNG 2 LINK LIVE STREAMING TV Online Indosiar Persija vs Bali United via Vidio Premier
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Makassar, Hasanuddin menjelaskan kebakaran cepat terbakar karena adanya kekeringan di bawah.
"Area paling bawah itu sangat kering karena kekeringan di bawah, sehingga cepat sekali terbakar," katanya.