Iming-iming Investasi Emas, Dokter dan Pengusaha Muda Makassar Ngaku Rugi Ratusan Juta, Kronologis
TRIBUN-TIMUR.COM - Iming-iming investasi emas, dokter dan pengusaha muda Makassar ngaku rugi ratusan juta, kronologis.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Waty dan pengacaranya Tadjuddin Rachman melaporkan perusahaan itu ke Polda Sulsel Selasa (16/10/2018).
Waty Dinsie mengaku telah ditipu kurang lebih Rp 2 miliar.
Ada 3 pihak dari PT Kontak Perkasa Futures yang dilaporkan Waty yang beralamat di Jl Mapala itu.
Masing-masing Fauziah (Marketing), Yuyun Angraini (Wakil Pialang), dan Taufan Asmara yang bertindak sebagai Kepala Cabang PT Kontak Perkasa Futures.
"Ketiganya dilaporkan atas dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan," ujar Tadjuddin Rachman di kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Makassar, Rabu (17/9/2018) silam.
Sementara itu, Waty Dinsie yang datang ditemani seorang putranya, mengungkapkan jika uang yang dia ia menyetor uang ke perusahaan itu secara bertahap sejak Februari 2018.
Hingga total uang yang dia setor bersama suaminya mencapai Rp 2,1 miliar.
Perusahaan ini, kata Waty, mengiming-imingi bonus keuntungan 10-30% perbulannya.
"Saya hanya ingin uang saya kembali," kata istri pensiunan BUMN ini sambil terisak.
Waty mengatakan saat dirinya didatangi marketing PT Kontak Perkasa Futures di rumahnya, ia tak mendapat penjelasan tentang resiko.
"Yang mereka bicarakan selama ini hanya keuntungan," ujarnya.
Ibu lima anak ini mengaku sudah mendatangi perusahaan itu namun tidak mendapatkan kepastian soal dana yang dia telah setor.
"Pada 28 September Pak Taufan minta lagi Rp 200 juta, katanya kalau tidak dana saya akan dilikuidasi, tapi saya tidak kasih," katanya.
Ibu Waty mengaku telah berkorban banyak karena menuruti permintaan perusahaan jasa investasi tersebut.
Selain depositonya dibeberapa bank dikuras, rumah dan perhiasannya juga dia gadaikan. "Suami saya bahkan sering mengigau soal masalah ini," katanya.
Kinerja Perusahaan

PT Kontak Perkasa Futures (KPF) membukukan kinerja positif hingga 31 Maret 2019.
Demikian disampaikan Pimpinan Cabang KPF Makassar, Taufan Asmara, saat menggelar Media Gathering di Allumbra Ballroom, Whiz Prime Hotel, Jl Jenderal Sudirman No 30 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (2/8/2019).
“Total volume transaksi mencapai 11.607 lot atau meningkat 4.16 persen,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pertumbuhan nasabah baru mencapai 61,11 persen menjadi 58 nasabah.
“Pencapaian ini ditopang oleh semakin tingginya minat para nasabah di Makassar untuk berinvestasi di perusahaan pialang berjangka,” ujarnya.
Perusahaan investasi ini menawarkan tiga produk yakni Locogold, Forex, dan Index.
Taufan menyebutkan nasabah di Makassar cenderung pada investasi emas.
“Sebenarnya hampir semua mendominasi, namun produk yang paling menguasai locogold. Mungkin karena masyarakat Makassar percaya emas lebih menjanjikan,”jawabnya.
Taufan mengakui, resmi hadir sejak 2011 di Makassar, timnya terus menggenjot promosi. Baginya kota daeng ini memiliki nasabah yang potensial.
Adapun langkah yang dilakukan, selain direct contacting dan selling, juga edukasi yang berkelanjutan.
Terkait target di 2019, ia optimistis dapat menambah jumlah nasabah baru lebih banyak tahun ini.
Secara nasional, sepanjang kuartal pertama 2019, KPF berhasil membukukan volume transaksi sebesar 152.606 lot atau meningkat 10,99 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 23,85 persen menjadi 140,114 lot.
Hasil volume transaksi multilateral (komoditi) naik 6,72 persen dari tahun sebelumnya sebesar 11,124 lot.(*)