2 Bulan Terdampak Longsor, SMAN 12 Mappak Belum Digubris Disdik Tana Toraja
2 Bulan Terdampak Longsor, SMAN 12 Mappak Belum Digubris Disdik Tana Toraja
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Suryana Anas
2 Bulan Terdampak Longsor, SMAN 12 Mappak Belum Digubris Disdik Tana Toraja
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE--Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan turun langsung memantau kondisi di Sekolah SMAN 12 Tana Toraja, Kecamatan Mappak, Senin (16/9/2019).
Kunjungan dilakukan setelah mendapatkan laporan bahwa sekolah tersebut terkena bencana longsor.
"Kami rapat hingga tengah malam, hingga memutuskan untuk pergi ke Mappak, Kabupaten Tana Toraja," ungkap Anggota TGUPP Prof, Dr Syamsul Alam.
Dia bersama tim, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Drs Asri Sahrun Said, Kabid SMK Dinas Pendidikan, H. Hery Sumiharto, bersama rombongan melakukan kunjungan selama dua hari, 14 hingga 15 September 2019.
"Kami mendengar laporan ada sekolah di Mappak yang sudah dua bulan terkena dampak longsor," kata Prof. Aalm.
Kunjungan di daerah yang pulsa dan internet tidak ada tersebut dikhususkan di SMA Negeri 12 Tana Toraja.
Dikatakan oleh Kepala sekolah SMAN 12 Tator, Drs Sinai, bahwa sudah dua bulan lalu mengusulkan proposal ke dinas pendidikan kabupaten namun belum ada realisasi.
"Kami sangat bersyukur karena sekolah kami yang mengalami dampak bencana longsor, dikunjungi seorang professor dan kepala dinas pendidikan Seulsel," ungkap Drs. Sinai.
Sementara, Baharuddin Iskandar Kepala Cabang Dinas wilayah 10 yang meliputi Pinrang, Enrekang dan Tana Toraja merasa senang dengan kunjungan anggota TGUPP dan Kepala Dinas Sulsel.
Bahar mengatakan, ketika dirinya berkunjung beberapa waktu lalu ke Mappak hingga Miallo di Tanah Toraja, langsung meminta agar kepala sekolah mengusulkan ulang proposal ke Provinsi.
"Jika tidak ditangani, musim hujan yang akan datang bisa membuat bangunan baru (2018) akan runtuh. Pondasi sudah menggantung sehingga ketika hujan turun pasti akan roboh dan bisa menimpa bangunan yang ada dibawahnya," kata Bahar.
Situasi bangunan, lanjut Bahar, sangat memprihatinkan jika tidak segera ditindaklanjuti.
Sementara, Prof Alam yang berkunjung ke Sekolah tersebut merasa heran dengan lokasi pembangunan sekolah yang sangat berpotensi rawan bencana.
"Saya juga kurang tahu, mengapa bangunan sekolah ditaruh ditanah yang rawan bencana," kata Prof Alam.
Prof Alam meminta tim Provinsi Sulsel untuk datang dan segera melakukan analisis untuk menindaklankuti kunjungan tersebut.
Dijetahui, daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) biasa saja didefinisikan sebagai lumbung kemelaratan masyarakat.
Ada banyak potensi masalah, sehingga 3T terkait dengan kondisi masyarakat yg serba terbelajang, jauh dari hiruk pikuk dunia industri 4.0.
Masalah ini, terjadi di Mappak, Kabupaten Tana Toraja. Kehidupan masyarakat yang terisolir karena medan yang sangat berat.
Untuk mencapai daerah tersebut membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam dari ibu kota Tana Toraja, Makale.(*)
Laporan Wartawan : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y
Baca: BREAKING NEWS: Tersangka Pungli, Camat Simbang Maros Muhammad Hatta Diganti
Baca: Siap-siap Penerimaan CPNS 2019 Dibuka Oktober: Lengkap Syarat, Cara Pendaftaran & Besar Gaji Terbaru
Baca: Hasil & Update Klasemen Liga 1 2019 Pekan 18 - Persija Minus 3 dari Persib, PSM Imbang, Arema FC?
Baca: Siang Ini Mamasa Cerah Berawan, Suhu Udara Hingga 30 Derajat Celsius
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Baca: Fakta-fakta Siswa SMA Bunuh Begal Karena Lindungi Pacar Terancam 7 Tahun Penjara, Ini Kata Polisi
Baca: Jadwal Liga Champions 2019-2020 - Ada Big Match Napoli vs Liverpool, Barca Tanpa Messi?
Baca: 7 Fakta Sosok Chrisye di Google Doodle yang Tak Banyak Diketahui, Termasuk Agama Sebelum Meninggal
Baca: Iming-iming Investasi Emas, Dokter dan Pengusaha Muda Makassar Ngaku Rugi Ratusan Juta, Kronologis
Baca: WASPADA Aliran Sesat Tarekat Tajul Al Khalwatiyah di Gowa, Ini 21 Alasan MUI Larang Penyebarannya
Baca: Gara-gara BPJS Kesehatan, Besok Mahasiswa Makassar Tutup Jalan Depan Kantor Gubernur Sulsel
Baca: Setelah PDIP, Sutinah Suhardi Lamar PAN untuk Pilkada Mamuju 2020