Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Era Digital, Bank Kini Ogah Tambah Mesin ATM dan EDC, Intip Perkembangan ATM di Indonesia

Hampir seluruh layanan transaksi nasabah kini sudah dapat dilakukan secara digital baik mobile banking maupun internet banking.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
Suasana Kantin Cashless di kawasan Kantor Region X/ Sulawesi dan Maluku, Jl Kartini, Makassar, beberapa waktu lalu. Seperti namanya yaitu Kantin Cashless nantinya sistem pembayaran yang akan diberlakukan adalah sistem tanpa uang cash atau yang kita kenal dengan istilah non tunai. Pembayaran dapat menggunakan kartu kredit atau kartu debit, e-Money serta layanan e-cash dengan mesin EDC yang telah disediakan di setiap tenant. tribun timur/muhammad abdiwan 

Era Digital, Bank Kini Ogah Tambah Mesin ATM dan EDC, Intip Perkembangan ATM di Indonesia

TRIBUN-TIMUR.COM - Dampak digitalisasi mutakhir semakin terasa ke produk digital yang lebih senior.

Perbankan kini mulai mengerem penambahan infrastruktur penunjang sistem pembayaran.

Hampir seluruh layanan transaksi nasabah kini sudah dapat dilakukan secara digital baik mobile banking maupun internet banking.

Fenomena ini juga membuat bank mengubah kebijakan penambahan ATM dan Electronic Data Capture (EDC).

Data Bank Indonesia (BI) menunjukan, per Juni 2019 total ATM milik bank mencapai 108,192 unit.

Baca: Sepanjang 2019, Bank Mandiri Salurkan Rp 15 Triliun KUR ke Warga

Baca: Rabu Tenggo di Tallasa City, Karyawan Bank Mandiri Dapat Promo Kepemilikan Rumah di Cluster Alamanda

Baca: Resmikan Kantor Baru, Bank Sampoerna Siapkan Cafe Khusus Nasabah

Jumlah tersebut hanya meningkat sekitar 666 unit dalam kurun waktu satu tahun.

Sebaliknya, jumlah mesin EDC milik penyelenggara sistem pembayaran turun cukup drastis. Per Juli 2019, jumlah mesin EDC berkurang sebanyak 340.276 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank Mandiri memandang, jumlah ATM yang relatif tak banyak bergerak ini disebabkan oleh adanya kebijakan inisiatif Kementerian BUMN utuk mengkonversi seluruh ATM milik Himbara menjadi ATM Link atau ATM Merah Putih.

Senior Vice President Transaction and Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi menjelaskan, saat ini pihaknya tercatat memiliki 18 ribu jaringan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dari jumlah itu ada 16 ribu ATM yang telah dikonversi menjadi ATM Link. Nah, berdasarkan catatan Thomas, saat ini setidaknya sudah terdapat 53 ribu jaringan ATM Link yang tersebar.

Baca: OJK Masih Kaji Status Devisa Bank Sulselbar

Baca: Waspada Ajukan Pinjaman Online, Terbaru OJK Tutup 123 Fintech Ilegal, Ini Daftarnya

Baca: Inilah Sosok Pria yang pernah Dipenjara Soeharto Tapi Dibebaskan BJ Habibie, Video Viral di Medsos

Dalam rencana bisnisnya, Bank Mandiri memang tidak mempunyai banyak rencana untuk menambah mesin ATM.

Sebab, pihaknya tengah melakukan inisiatif penambahan mesin cash recycle machine (CRM) alias ATM setor tarik.

"Kami juga melakukan konversi mesin-mesin ATM Mandiri yang sebelumnya hanya bisa setor tunai (cash deposit machine) menjadi ATM setor tarik," katanya, Selasa (10/9/2019).

Sayangnya, bank berlogo pita emas ini belum dapat merinci secara detail mengenai hal tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved