Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wotu Jadi Tuan Rumah Ramah Tamah Raja Sultan se-Nusantara, Ini Kata Bupati Luwu Timur

Wotu Jadi Tuan Rumah Ramah Tamah Raja Sultan se-Nusantara, Ini Kata Bupati Lutim

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/IVAN ISMAR
Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dan Irwan Bachri Syam bersama Macoa Bawalipu ke-61, Bau Muh Aras Abdi To Baji Pua Sinri. 

Wotu Jadi Tuan Rumah Ramah Tamah Raja Sultan se-Nusantara, Ini Kata Bupati Lutim

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Bupati Luwu Timur, Thorig Husler bersyukur Kecamatan Wotu menjadi tuan rumah ramah tamah raja dan sultan se-nusantara rangkaian Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XIII.

Ramah tama akan digelar di SalassaE (baruga), Dusun Benteng, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Luwu Timur pada 12 September 2019. Terdapat sumur tua di lokasi ini.

Kedatuan Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditunjuk menjadi tuan FKN ke XIII. Kegiatan berlangsung pada 6-12 September 2019.

Baca: Amankan Acara Maccera Tasi, Polres Luwu Turunkan 150 Personel, Rangkaian FKN

Baca: Rangkaian FKN, Puluhan Pelajar SMP Sambut Tamu Maccera Tasi di Luwu

Baca: VIDEO: Yuk Intip Kirab Kerajaan se-Nusantara Ramaikan Festival Keraton Nusantara di Palopo

Husler berharap FKN dapat memberikan pengalaman individual bagi pewaris untuk menjunjung tinggi nilai adat di masyararakat.

"Saya juga bersyukur Luwu Timur mendapat kehormatan menjadi pusat ramah tamah para raja dan sultan se nusantara," kata Husler kepada TribunLutim.com, Selasa (10/9/2019).

Raja dan sultan akan disuguhkan pementasan karya sastra I Lagaligo pulang kampung di Lapangan Gaswo Wotu, Desa Lampenai.

Kegiatan ini dijadwalkan dihadiri lebih ratusan raja dan sultan dari berbagai kerajaan dan kesultanan dalam dan luar negeri.

Senin (9/9/2019), FKN ke XIII Tana Luwu sudah dibuka Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Lapangan Pancasila, Kota Palopo.

Hadir Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dan Irwan Bachri Syam, Sekda Bahri Suli dan sejumlah kepala OPD pemkab.

Polres Luwu Turunkan 150 Personel Pengamanan Maccera Tasi

Sebanyak 150 personel Kepolisian Resor Luwu pengamanan acara Maccera Tasi di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (10/9/2019).

Hal tersebut diutarakan Kabag Ops Polres Luwu, Kompol Samurai Anata, saat pengamanan di lokasi acara.

Dia menuturkan pengaman tamu Maccera Tasi ini dikawal saat masuk di perbatasan Luwu-Palopo di Kecamatan Bua.

Baca: Rangkaian FKN, Puluhan Pelajar SMP Sambut Tamu Maccera Tasi di Luwu

Baca: Kirab FKN, Hindari Jalan Ini di Kota Palopo

Baca: Festival Keraton Nusantara XIII di Palopo Resmi Dibuka

"Kemarin Polres Luwu juga backup kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Palopo satu pleton," ujarnya

Satu pleton ini berjumlah 30 hingga 50 personel.

"Untuk hari ini kita gabung satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau tiga pleton, bergabung dengan jajaran Polsek," tuturnya.

Kabag Ops Polres Luwu, Kompol Samurai Anata, saat melakukan monitoring pengamanan acara Maccera Tasi di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (10/9/2019).
Kabag Ops Polres Luwu, Kompol Samurai Anata, saat melakukan monitoring pengamanan acara Maccera Tasi di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (10/9/2019). (TRIBUN TIMUR/DESY ARSYAD)

Maccera tasi ini rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Kedatuan Luwu, Kota Palopo.

Acara sudah dimulai pada 6 September yakni Mallekke Wae (Mengambil Air) di istana kedatuan.

Dan hari ini merupakan kegiatan inti (mata gau'). Dimana rombongan Datu Luwu bersama para raja dan ratu menuju Belopa.

Para tamu menyaksikan kegiatan di lokasi acara di Pelabuhan Ulo-ulo.

Dalam prosesi, Datu Luwu bersama 13 dewan adat menaiki pincara (perahu) di Pelabuhan Tadette, di Desa Senga Selatan menuju ance (menara upacara) di Pelabuhan Ulo,ulo.

Sebelum ke tenda para tamu, pincara datu bersama 13 dewan adat mengelilingi ance sebanyak tiga kali.

Kemudian azan dikumandangkan dari empat penjuru mata angin.

Barulah Datu Luwu menuju tenda acara bergabung dengan para raja dan ratu, disambut dengan cara adat.

Disambut Pelajar 

Puluhan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat menyambut tamu acara Maccera Tasi (pesta laut).

Maccera Tasi ini berlangsung di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Selasa (10/9/2019).

Para pelajar ini berjejer di sepanjang jalan menuju pelabuhan.

Mereka juga memegang bendera mini untuk dikibarkan saat tamu melewati.

Baca: Polres Luwu Ciduk Pengedar Narkoba di SPBU Seppong

Baca: Dua Perwira Polres Luwu Dimutasi, Ini Penggantinya

Baca: Jual 10 Saset Sabu, Aspar Warga Luwu Diringkus di Palopo

Sekedar diketahui, aara maccera tasi ini rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Kedatuan Luwu.

Sesuai jadwal maccera tasi sudah dimulai pada 6 September yakni Mallekke Wae (Mengambil Air) di istana Datu Luwu.

Puluhan menyambut raja dan ratu di acara Maccera Tasi di Jl Pelabuhan, Kecamatan Belopa, Selasa (10/9/2019).
Puluhan menyambut raja dan ratu di acara Maccera Tasi di Jl Pelabuhan, Kecamatan Belopa, Selasa (10/9/2019). (TRIBUN TIMUR/DESY ARSYAD)

Dan hari ini merupakan kegiatan inti (mata gau') rombongan Datu Luwu dan Sultan menuju Belopa.

Rombongan FKN menyaksikan kegiatan di lokasi acara di Pelabuhan Ulo-ulo.

Dalam prosesi, Datu Luwu bersama 13 dewan adat menaiki pincara (perahu) di Pelabuhan Tadette, di Desa Senga Selatan.

Pincara datu menuju ance (menara upacara) dan mengelilingi sebanyak tiga kali.

Kemudian datu kembali ke tenda acara bersama raja dan ratu.

Rangkaian Festival Keraton Nusantara

Pemerintah Kabupaten Luwu sudah persiapan Maccera Tasi di pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Luwu.

Acara maccera tasi ini merupakan rangkaian Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII tahun 2019 yang dipusatkan di Kota Palopo.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Luwu yang ditunjuk sebagai seksi sarana dan prasarana maccera tasi telah melakukan persiapan.

Persiapan tersebut membangun Pincara (perahu yang digunakan raja) dan Ance (menara upacara).

Semua bahan untuk membuat Pincara dan Ance sudah siap.

"Dari hasil peninjauan, semua bahan yang diperlukan untuk membuat Pincara dan Ance semuanya sudah siap. Para pekerja juga sudah memulai pekerjaan mereka," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Luwu, Andi Fatahilla, Selasa (27/8/2019).

Dia memperkirakan pengerjaan pincara dan ance selesai dalam sepekan.

"Ance yang terpasang ditengah laut, untuk ritual adat maccera tasi sudah berdiri dengan ukuran panjang lebar tiga meter. Kalau atap dan lantai ance itu sendiri dalam tahap pemasangan," tuturnya.

Rencananya, acara adat maccera tasi tersebut akan dilalsanakan pada tanggal 10 September mendatang.

Acara ini juga akan dihadiri sebanyak 200 raja-raja dan permaisuri se-Nusantara. Juga ada raja dari negeri seberang Malaysia.

Sebelumnya, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, meninjau lokasi tempat pelaksanaan Maccera Tasi di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Luwu, Kamis (22/8/2019).

Bupati didampingi Sekda Luwu, Ridwan Tumbalolo, para kepala OPD lingkup pemerintah kabupaten Luwu, tokoh adat dan tokoh masyarakat saat meninjau.

Maccera Tasi merupakan salah satu adat Tana Luwu yang menggunakan laut sebagai sarananya.

Kegian ini rangkaian acara Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-XIII tahun 2019 yang dipusatkan di Kota Palopo.

“Acara Maccera Tasi ini akan dihadiri dan disaksikan langsung oleh raja-raja dari seluruh nusantara, bahkan raja-raja dari negara tetangga juga akan hadir," ujar Basmin Mattayang.

Sehingga, Pemerintah Kabupaten Luwu mempersiapkan kegiatan ini sebaik mungkin.

"Saya harap kepala OPD, Camat, kepala desa hingga masyarakat, bahu membahu menyukseskan acara ini. Suksesnya acara ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita masyarakat Kabupaten Luwu," harapnya.

Basmin menitipkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mensukseskan acara Maccera Tasi.

"Karena yang datang ini adalah raja se-Nusantara dan raja dari negara tetangga. Sehingga yang perlu menjadi perhatian kita semua adalah bagaimana memberikan kesan baik kepada mereka terutama menyangkut kenyamanan, kebersihan, keindahan dan pelayanan kepada mereka," tuturnya.

"H-5 acara, tenda-tenda sudah harus mulai terpasang, bala suji atau panggung tempat perjamuan para raja harus didesain sedemikian rupa. Agar mereka dapat menyaksikan dengan leluasa proses acara ritual maccera tasi ini," ucapnya.

Jajaran pemerintah dan masyarakat di lokasi acara diminta untuk menjaga kebersihan lokasi kegiatan.

Termasuk membongkar rumah dadakan yang pada malam hari dioperasikan sebagai kafe oleh masyarakat disekitar dermaga pelabuhan Ulo-ulo.

"Bongkar saja dulu rumah-rumah itu untuk menjaga kebersihan lokasi. Setelah acara kita carikan solusi pemiliknya bagaimana menata dan mengembangkan usahanya melalui ekonomi kreatif," tegasnya.

Sekedar diketahui, Kedatuan Luwu ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-XIII tahun 2019.

Kegiatan ini berlangsung pada 6 hingga 13 September mendatang.

Rangkaian FKN salah satunya Maccera Tasi yang dipusatkan di Kabupaten Luwu pada tanggal 10 September.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Baca: Betulkah Meteor Jatuh di Indonesia Tanggal 9 September 2019, Asteroid Hantam Bumi? Inilah Faktanya

Baca: Video Sosok Orang Tua Misterius Berpakaian Putih Datangi Pasar, Sampaikan Suatu Pesan, Siapa Dia?

Baca: Lihat Apa Dilakukan Korban Kecelakaan Bus Mira Vs Toyota Innova di Nganjuk Jelang Kejadian, Terekam

Baca: Angkutan Khusus Mahasiswa Papua Kembali ke Tempat Kuliah, Bukan Kapal Laut dan Pesawat Komersil

Baca: 24 Rumah Terbakar di Jl Baji Pamai 3 Makassar, Ini Nama Warga Kehilangan Tempat Tinggal

Baca: Bacaan Lengkap Niat Puasa Asyura 2019 Tanggal 10 Muharram 1441 H, Tak Sah Tanpa Niat dan Doa berbuka

Baca: Niat Puasa Asyura 10 Muharram/ 10 September 2019, Lengkap Bacaan Buka Puasa, Simak Keutamaan

Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Baca: Jadwal Hari Tanpa Bayangan dan Daerah Tempat Melihat di Indonesia, Jangan Lewatkan

Baca: VIDEO: Kebakaran Lahan di Muntea Bantaeng Belum Bisa Diatasi

Baca: Sempat Dikaitkan PSM Makassar, Pemain Asing Ini Dikabarkan Kembali ke Klub Lama

Baca: Tak Terima Pacarnya Ditegur, Istri Tetangga Kost Dilempari Sandal, Begini Akhirnya Nasib Pelaku

Baca: Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic Tidak Akan Mainkan Ezra Walian Lawan PSIS Semarang?

Baca: Terdepak dari Persib, Malisic Berlabuh di Perseru. Dua Hari Bergabung, Langsung Hadapi Ujian Berat?

Baca: Beda Franda, Samuel Zylgwyn, hingga Gibran Rakabuming, Tak Masalah Nama Jan Ethes Ditiru Anak Lain!

Baca: Jangan Kaget, Hotman Paris Buka-bukaan Harga Cincin dan Jam Tangan Miliknya ke Atta Halilintar

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved