Prabowo Subianto & Jenderal Purn TNI Jebolan Kopassus Turun Tangan Kasus Papua, Bukan Orang Biasa
Akhirnya Prabowo Subianto bakal turun tangan menangani suasana panas di Papua dan Papua Barat.
Prabowo Subianto dan jenderal (Purn) TNI Jebolan Kopassus Turun Tangan Kasus Papua, Bukan Orang Biasa
TRIBUN-TIMUR.COM - Akhirnya Prabowo Subianto bakal turun tangan menangani suasana Panas di Papua dan Papua Barat.
Prabowo akan dibantu jenderal purn TNI yang juga tak kalah berpengaruh.
Dirinya bahkan merupakan jebolan pasukan elite atau Komando Pasukan Khusus ( Kopassus), seperti Prabowo Subainto.
Diketahui, sosok dua mantan elit TNI kerap terlibat operasi militer di Papua itu, turun tangan atasi masalah yang digulirkan sejumlah pihak ke arah tuntutan kemerdekaan Papua.

Siapa dia dan apa prestasi keduanya?
Cek selengkapnya di sini:
Rencananya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono akan bertemu dengan mantan Danjen Kopassus, yang kini menjabat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pertemuan rencananya digelar Kamis (5/9/2019) sore ini.
Hendropriyono menyampaikan, pertemuannya dengan Prabowo ingin menyampaikan rasa bangga karena telah memutuskan untuk mendukung langkah pemerintah ke depan.
"Nanti sore ketemu pak Prabowo sama-sama veteran. Pak Prabowo saya ingin ketemu karena saya sangat bangga dan senang beliau sudah bilang bahawa semua supaya berada di belakang pemerintah," kata Hendropriyono saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Lebih lanjut Hendropriyono mengatakan, pertemuan dengan Prabowo untuk membicarakan masalah Papua.
Kisah 3 Siswa SMK Dikira Magang Ternyata Dijual Calo Jadi ABK Hilang 9 Tahun, Guru & Kepsek Bebas
Hotman Paris Ungkap Alasan Tak Tahan Nikita Mirzani saat Ngamuk ke Elza Syarief, Soal Pornografi
Inilah Aturan Baru Bagasi Penumpang Garuda, Sriwijaya Air, Citilink, Batik Air, Lion Air, & Air Asia
Najwa Shihab Sebut Kesan Tutupi Rusuh Papua, Balasan Wiranto Menteri Jokowi Menohok di Mata Najwa
Menurut Hendropriyono, Prabowo punya cara-cara dalam mengjadapi gejolak di Papua saat ini.
"Di dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah di Papua sekarang," ujar Hendropriyono.
"Jangan ada lagi kritik-kritik. Cekcok itu kalau keadaan normal, ini lagi keadaan nggak normal. Semua harus bersatu padu," sambungnya.
Ia juga menyampaikan, kalau dirinya dulu pernah hampir mati untuk mempertahankan masa depan bangsa Indonesia.

Oleh itu, ia meminta agar perjuangan menyelamatkan negara ini tidak terputus.
"Dan saya sekali lagi berharap tolonglah lanjutkan estafet ini, saya ini ada satu tanda (logo) pernah luka-luka di pertempuran hampir mati untuk sekarang kamu hidup, tolong lanjutkan supaya kalian ini membawa estafet ke bangsa seluruh," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, pertemuan Hendropriyono-Prabowo akan berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada pukul 19.00 WIB.
Diketahui, Hendropriyono memiliki karier cemerlang di TNI.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers didampingi badan pemenangan nasional dikediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019). (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)
Ia merupakan prajurit jebolan Kopassus.
Karier militernya diawali sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Ia kemudian menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986).
Hendropriyono kini dikenal sebagai tokoh intelijen di Tanah Air.
Sementara Prabowo Subianto juga punya pengalaman banyak di tanah Papua.
Prabowo merupakan salah satu prajurit jebolan Kopassus yang pernah memimpin operasi militer di Papua.
Operasi militer itu merupakan pembebasan sandera dari tangan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua.
Kisah 3 Siswa SMK Dikira Magang Ternyata Dijual Calo Jadi ABK Hilang 9 Tahun, Guru & Kepsek Bebas
Hotman Paris Ungkap Alasan Tak Tahan Nikita Mirzani saat Ngamuk ke Elza Syarief, Soal Pornografi
Inilah Aturan Baru Bagasi Penumpang Garuda, Sriwijaya Air, Citilink, Batik Air, Lion Air, & Air Asia
Najwa Shihab Sebut Kesan Tutupi Rusuh Papua, Balasan Wiranto Menteri Jokowi Menohok di Mata Najwa
Pada 9 Mei 1996, Kopassus yang dipimpin Prabowo menggelar operasi menyelamatkan 11 sandera Tim Ekspedisi Lorentz 1995.
Selama 130 hari sejak 8 Januari 1996, mereka disandera kelompok OPM.
Aksi penyanderaan itu menjadi alasan OPM untuk menuntut kemerdekaan dari Indonesia.
Kopassus turun tangan memburu OPM ke Mapenduma.
Operasi yang dipimpin Prabowo berlangsung selama lima hari.
Dalam kontak senjata, delapan orang anggota OPM ditembak mati sedangkan dua orang ditangkap hidup-hidup.
Sementara di pihak sandera, sembilan orang berhasil diselamatkan namun dua sandera terbunuh.
Hasil Pertemuan
Usai pertemuan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyerukan agar semua pihak mendukung upaya pemerintah dalam menangani gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Prabowo mengatakan, seluruh komponen bangsa harus bersatu dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.
"Yang saya serukan adalah kita harus kompak mendukung pemerintah.
Soal kedaulatan tidak ada perbedaan pandangan. Kita semua bersatu," ujar Prabowo saat memberikan pernyataan seusai bertemu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam.
Dalam pertemuan itu Prabowo mengaku bertukar pandangan dengan hendropriyono terkait masalah Papua.
Namun ia tidak menyebutkan secara spesifik soal masukan apa saja yang diberikan.
Prabowo hanya berharap semua pihak ikut menyejukkan suasana dan tidak saling menyalahkan.
"Saya saling tukar pandangan tapi intinya kita sebagai bangsa harus kompak, harus sejuk, saling bantu, jangan saling mencari kesalahan," kata Prabowo.
"Mari kita bersama-sama atasi semua masalah, saya yakin tidak benar kalau ada yang mau memecah belah saudara kita di Papua. Papua bagian integral dari NKRI," ucap mantan Danjen Kopassus itu.
Kisah 3 Siswa SMK Dikira Magang Ternyata Dijual Calo Jadi ABK Hilang 9 Tahun, Guru & Kepsek Bebas
Hotman Paris Ungkap Alasan Tak Tahan Nikita Mirzani saat Ngamuk ke Elza Syarief, Soal Pornografi
Inilah Aturan Baru Bagasi Penumpang Garuda, Sriwijaya Air, Citilink, Batik Air, Lion Air, & Air Asia
Najwa Shihab Sebut Kesan Tutupi Rusuh Papua, Balasan Wiranto Menteri Jokowi Menohok di Mata Najwa
Pada kesempatan yang sama, Hendropriyono mengapresiasi dukungan Prabowo terhadap pemerintah.
Ia juga sepakat dengan pendapat Prabowo bahwa persoalan Papua harus diselesaikan secara bersama-sama.
"Yang saya sangat hargai kalau itu sudah menyinggung masalah kebangsaan, Beliau (Prabowo) selalu tampil gagah perkasa, harus bersatu dan mendukung pemerintah untuk menyelesaikan ini," kata Hendro.
"Bukan waktunya lagi untuk menyalahkan.
Sekarang harus kompak. bersatu," ujarnya.
Sekali TNI/Polri Ditarik, Besok Papua Merdeka
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mempertanyakan pihak yang meminta personel TNI-Polri ditarik dari Papua dan Papua Barat.
Ryamizard mengatakan, penarikan TNI-Polri tak mungkin dilakukan mengingat tugas TNI dan Polri adalah menjaga keamanan negara.
Ia pun berpegang pada pertanyaan presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri bahwa 'seribu kali pejabat gubernur di Papua diganti, Papua tetap di sana.
Tetapi satu kali TNI dan Polri ditarik dari tanah Papua, besok Papua merdeka.
"Ini yang jadi acuan kita, karena banyak sekali orang yang menyuruh-nyuruh tentara pulang"
"Ini ada apa maksudnya?" kata Ryamizard dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Pasukan elite TNI PPRC Kostrad lakukan penerjunan di langit Papua, Rabu (4/9/2019) (puspen tni)
Ryamizard mengatakan, TNI memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Ia menegaskan, tidak ada kompromi apapun terhadap musuh yang ingin mencoba mengganggu keutuhan NKRI.
"Perlu kita ketahui, kalau TNI melaksanakan tugasnya, maka tak ada kompromi.
Kisah 3 Siswa SMK Dikira Magang Ternyata Dijual Calo Jadi ABK Hilang 9 Tahun, Guru & Kepsek Bebas
Hotman Paris Ungkap Alasan Tak Tahan Nikita Mirzani saat Ngamuk ke Elza Syarief, Soal Pornografi
Inilah Aturan Baru Bagasi Penumpang Garuda, Sriwijaya Air, Citilink, Batik Air, Lion Air, & Air Asia
Najwa Shihab Sebut Kesan Tutupi Rusuh Papua, Balasan Wiranto Menteri Jokowi Menohok di Mata Najwa
Musuh negara harus dihancurkan," ujar dia.
Selanjutnya, Ryamizard mengatakan, saat ini ada tiga ancaman dalam pertahanan negara, yaitu pertahanan nyata, belum nyata dan sangat nyata.
Ia pun mengatakan, ancaman yang paling berbahaya berupa ancaman pada pola pikir atau mindset seluruh warga negara terkait pemisahan suatu wilayah dari NKRI.
"Dan ancaman ketiga yang paling berbahaya adalah ancaman mindset seluruh rakyat negara Indonesia yang berusaha memecah belah"
"yakni ancaman terhadap Pancasila dan segala bentuk ancaman pemisahan diri terhadap NKRI," pungkas dia. (*)
Kalah di Pilpres, Sandiaga Uno Diusir Prabowo Subianto? Akhirnya Terjawab, Lihat 7 Fakta dan Video
Kalah di Pilpres, Sandiaga Uno diusir Prabowo Subianto? Akhirnya terjawab, lihat 7 faktanya dan video.
Akhirnya Sandiaga Uno buka-bukaan soal kecurigaan selama ini.
Terungkap penyebab wajah Sandiaga Uno terlihat kusut saat pengumuman hasil Pilpres 2019, diusir Prabowo Subianto? Cek 7 faktanya.
Setelah sekian lama, Sandiaga Uno akhirnya mengungkapkan penyebab wajahnya terlihat kusut menjelang pidato kemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, April 2019 lalu.
Mantan calon Wakil Presiden 2019 nomor urut 02, Sandiaga Uno akhirnya mengklarifikasi isu bahwa dirinya diusir Prabowo Subianto.
Baca: Veronica Koman dan Benny Wenda Sama-sama Ada di Balik Kerusuhan Papua, tapi Bandingkan Nasibnya Kini
Selain diusir, kabar tersebut juga semakin meluas karena bumbu Sandiaga Uno ditampar oleh Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Diwartakan Warta Kota, Senin (2/9/2019), Sandiaga Uno menjawab rasa penasaran warganet terkait isu dirinya ditampar dan diusir oleh Prabowo sesaat sebelum pidato kemenangan Prabowo-Sandi pada 17 April 2019.
Baca: Kabar Buruk Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Rendy Bugis Bos Garuda Emas Dituntut 4 Bulan Penjara
Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno di acara Talk Show TV One yang dipandu oleh Indiarto Priadi.
Tonton videonya di bawah ini atau klik link ini > BUKA-BUKAAN! Sandiaga Uno Beberkan Kronologis Dirinya Menghilang Usai Quick Count Pilpres 2019
Pada April lalu, merebak isu bahwa Sandiaga Uno diusir dan ditampar Prabowo Subianto sebelum pidato kemenangan mereka.
Juga beredar luas gambar yang disebut memperlihatkan bekas gamparan Prabowo Subianto di pipi Sandiaga Uno.
Namun hal tersebut langsung dibantah oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
Menurut Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, isu Prabowo Subianto menampar Sandiaga Uno merupakan fitnah belaka.
"Tidak benar ada isu Pak Prabowo memukul Bang Sandi. Prabowo itu happy banget di Kertanegara. Apalagi pas mau pulang dari Kertanegara pas 17 April itu, dia senang banget," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada wartawan, Sabtu (20/4/2019).
Nah, berikut 7 klaim fakta berdasarkan klarifikasi versi Sandiaga Uno:
1. Mantan Prabowo Subianto
Apa kabar pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno setelah kalah dalam Pilpres 2019?
Apakah pasangan ini masih harmonis?
Ketika diminta menjelaskan hubungannya dengan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno menyebut Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai mantan.
"Nah itu yang mau saya tanyakan, jadi hubungan Anda dengan Pak Prabowo sekarang apa statusnya?" kata Indiarto Priadi bertanya.
"Mantan, bro," jawab Sandiaga Uno santai kepada host.
"Oh, mantan?" tanya Indiarto Priadi yang diiyakan oleh Sandiaga Uno.
2. Masih Sering Diskusi
Selain itu, saat Prabowo Subianto bertemu dengan Jokowi sebagai bagian dari rekonsiliasi setelah Pilpres, Sandiaga Uno tak hadir.
Ada apa?
Dilansir Tribun Jakarta, Minggu (1/9/2019), meski tak diajak bertemu dengan pejabat, ternyata Sandiaga Uno masih sering diajak diskusi oleh Prabowo.
Tiap kali bertemu pejabat, Prabowo Subianto menjelaskan kepada Sandiaga Uno bahwa pertemuan itu tidak melibatkan Sandiaga Uno.
"Saya setiap kali Pak Prabowo mengadakan pertemuan sama Pak Jokowi sama Bu Mega, saya diskusi sama beliau (Prabowo). Dan beliau menyampaikan bahwa 'Ini adalah pembicaraan yang tidak melibatkan Anda, this will not include you'," kata Sandiaga Uno dalam kesempatan lain di Talk Show TV One.
Selain lantaran Pilpres 2019 yang sudah berakhir, posisi Sandiaga Uno yang juga bukan kader Partai Gerindra membuat dirinya memang jarang terlibat kegiatan bersama Prabowo.
Meski demikian, Sandiaga Uno tetap menghargai tindakan Prabowo yang tak melupakannya dan tetap mengajak berdiskusi berbagai permasalahan.
"Jadi karena saya bukan di Gerindra, dan saya sampaikan saya sangat apresiasi Pak Prabowo masih mengajak saya diskusi dan saya merasa terhormat juga bahwa terus diajak berdiskusi dan memberikan masukan kepada Pak Prabowo," kata Sandiaga Uno menjelaskan.
Sandiaga Uno kemudian menegaskan bahwa hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja dan tidak ada masalah.
"Jadi hubungan kita baik-baik saja, dan kita oke kok, kita oke banget," kata Sandiaga Uno mengimbuh.
3. Penyebab Wajah Kusut Sandiaga
Pada acara Talk Show TV One, akhirnya Sandiaga Uno buka suara soal penyebab wajahnya kusut.
"Jangan-jangan betul nih Anda diusir sama Pak Prabowo?," kata Indiarto Priadi bertanya.
Sandiaga lalu menjawab dan mengatakan bahwa momen di Talk Show tersebut merupakan pertama kali dirinya menjawab tudingan tersebut.
"Saya akan berikan kronologinya," kata Sandiaga Uno.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi saat itu.
Bahkan Indiarto Priadi meminta konfirmasi Sandiaga Uno terkait isu dirinya diusir Prabowo Subianto.
Menurutnya, bahkan wajah Sandiaga Uno terlihat seperti orang yang tidak pernah cuci muka selama sepekan.
"Itu halu banget sih. Halu," kata Sandiaga Uno menanggapi.
Sandiaga Uno lalu mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dirinya akan menjawab segala tudingan tersebut.
"Jadi ini first time on e Talk Show saya bagikan kronologisnya," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengaku dirinya sangat lelah.
4. Cegukan Sejak Pagi
Apalagi setelah mengunjungi seribu lebih titik di Indonesia.
"Sekitar jam 10 pagi setelah mencoblos itu saya sudah cegukan," tutur Sandiaga Uno.
Lama-lama Sandiaga Uno semakin cegukan dan kondisinya semakin tidak stabil.
"Kondisi badan lelah sekali. Saya sekitar jam 10 pagi cegukan 1 menit sekali. Lama-lama setiap 5-10 detik," kata Sandiaga Uno.
5. Diterapi
Bahkan saat pengumuman pertama sekitar jam 3 sore, Sandiaga mengaku sedang diterapi asisten Ustadz Segaf Al Jufri.
"Baru pas malamnya pengumuman kedua saya tidur. Pas bangun udah rame-rame," kata Sandiaga Uno.
6. Perhatian Prabowo Subianto
Secara tidak langsung, Sandiaga Uno membantah isu Prabowo Subianto mengusir dirinya.
Prabowo sempat mengecek keadaan Sandiaga Uno sebelum akhirnya pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumah Prabowo Subianto di Jl Kartanegara, Jakarta.
"Saya pulang istirahat," kata Sandiaga Uno.
7. Prabowo Subianto Sarankan Istirahat
Sandiaga Uno juga mengaku bahwa dirinya diminta Prabowo Subianto dan tim untuk hadir meski hanya 5 menit.
"Prabowo minta hadir di Kartanegara. Hadir memberikan klarifikasi. Walaupun hanya 5 menit hanya untuk mengklarifikasi bahwa semuanya baik," kata Sandiaga Uno.(
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Dua Jenderal (Purn) Jebolan Kopassus Akhirnya Turun Tangan Terkait Gejolak Papua"