Najwa Shihab Sebut Kesan Tutupi Rusuh Papua, Balasan Wiranto Menteri Jokowi Menohok di Mata Najwa
Serunya acara Talkshow Mata Najwa di Trans 7 tadi malam, Raabu (4/9/2019). Sosok presenter andal Najwa Shihab dan timk membahas soal kerusuhan Papua
Beraninya Najwa Shihab Sebut Kesan Menutupi informasi Rusuh di Papua, Balasan Wiranto Menteri Jokowi Menohok
Wiranto sampai tak ingin lanjut diskusi di acara Talkshow Mata Najwa di Trans 7.
TRIBUN-TIMUR.COM - Serunya acara Talkshow Mata Najwa di Trans 7 tadi malam, Raabu (4/9/2019).
Sosok presenter andal Najwa Shihab dan timk membahas soal kerusuhan Papua.
Sejumlah pihak hadir di studio dan ada juga Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menkopolhukam) Wiranto tersambung via teleconfrence.
Dalam satu segmen, Menteri Jokowi cukup keras menegur presenter Najwa Shihab tak asal menuduh terkait Rusuh di Papua.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan itu dilontarkan Wiranto saat dicecar pertanyaan soal informasi mengenai rusuh di Papua, dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (4/9/2019).
2 Momen Bikin Curiga Cut Meyriska Hamil Padahal Baru Saja Menikah dengan Roger Danuarta
Veronica Tersangka Kasus Papua, Ternyata Pernah Jadi Pembela Ahok, Hina Presiden Jokowi, Sebut SBY
Mahfud MD Komentari Sikap Presiden Jokowi Soal Papua di ILC TV One, Sentil Pemilu
Awalnya, Najwa Shihab menanyakan soal kondisi terkini di Papua yang disebut berangsur kondusif.
"Data yang kami himpun total ada 6.000 pasukan gabungan TNI-Polri di Papua dan Papua Barat," ucap Najwa Shihab.
"Apakah memang perlu pasukan sebanyak itu Pak Wiranto?," tanya Najwa Shihab.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wiranto menjelaskan bahwa pasukan sebanyak itu memang dibutuhkan.
"Bukan untuk menekan, bukan untuk memerangi rakyat, bukan," jawab Wiranto.

2 Momen Bikin Curiga Cut Meyriska Hamil Padahal Baru Saja Menikah dengan Roger Danuarta
Veronica Tersangka Kasus Papua, Ternyata Pernah Jadi Pembela Ahok, Hina Presiden Jokowi, Sebut SBY
Mahfud MD Komentari Sikap Presiden Jokowi Soal Papua di ILC TV One, Sentil Pemilu
"Tetapi justru kita butuhkan untuk bagaimana menjaga masyarakat agar tidak menjadi korban, dari suatu kerusuhan."
Wiranto lantas menjelaskan alasan lain penugasan ribuan aparat gabungan di Papua dan Papua Barat.
"Yang kedua juga kita butuhkan untuk melindungi obyek-obyek vital, obyek-obyek penting, instalasi-instalasi penting," papar Wiranto.