Pertumbuhan Ekonomi Bulukumba Menurun, Legislator PKS: Perhatian ke Petani Harus Ditingkatkan!
Menurunnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi itu, diduga karena hasil produksi pertanian tidak maksimal.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bulukumba, Pasakai, meminta Pemkab Bulukumba untuk lebih memperhatikan kebutuhan petani.
Menurunnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi itu, diduga karena hasil produksi pertanian tidak maksimal.
Sudah 357 Pengendara Terjaring Operasi Patuh di Gowa
Foto Booth Wisuda di Unhas Rp 200 Ribu Tiga Kali Jepret, Ambil File Tambah Rp 30 Ribu
Persipangkep Tuan Rumah Grup A di Liga 3, Berikut Pembagian Grup dan Jadwalnya
Sore ini, Madani vs Lera dan MS Seven vs Tabaroge di Piala Kemerdekaan Wotu
Jemaah Haji Kloter 1 Bone Tiba di Masjid Agung Watampone
Sementara, sektor pertanian masih tercatat sebagai pendapatan tertinggi masyarakat dan daerah pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bulukumba.
"Salah satunya karena faktor itu. Saat panen melimpah hasil produksi di beli murah. Jagung turun, harga cengkeh juga turun," kata Pasakai, Rabu (4/9/2019).
Belum lagi, saat ini banyak padi milik warga yang terancam gagal panen akibat kekurangan air.
Perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan petani, kata dia, bukannya tidak ada, hanya saja masih perlu ditingkatkan lagi.
"Harus ditingkatkan perhatian di sektor pertanian. Dalam penganggaran harus memperhatikan petani," tambahnya.
Sekadar diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami penurunan sebesar 5,05 persen.
Hal tersebut berdasarkan data BPS yang dirilis 2018 lalu.

Tak hanya itu, jumlah pengangguran di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi itu, juga mengalami peningkatan.
Di tahun 2018 tercatat sebanyak 6.946 orang atau meningkat dari tahun 2017 yang mencapai 6.833 orang dan 5.796 orang ditahun 2016.
Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali, yang dikonfirmasi, belum lama ini, mengaku, jumlah pengangguran yang terus meningkat cukup sulit dibendung.
"Kita lihat misalnya jumlah lulusan SMP yang masuk SMA tidak mencukupi. Padahal sekolah kita masih butuh siswa karena jumlah yang masuk cukup sedikit," kata AM Sukri.
Bupati berlatar belakang militer ini mengaku jika saat ini rata-rata penduduk setelah lulus sekolah, cenderung menginginkan langsung masuk kerja.
Sehingga ini menjadi faktor dimana setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Kabupaten Bulukumba.
"Lulusan SMP yang masuk SMA saja tidak sampai 50 persen, karena rata-rata mereka ingin langsung bekerja. Maka dari itu kita terus melakukan upaya-upaya ada anak usia sekolah memilih sekolah ketimbang kerja," tambahnya.
Legislator PDI Perjuangan Bulukumba, Zulkfli Saiye, mendorong pemerintah untuk memberikan bimbingan dan membuka usaha mandiri.
Sehingga, para lulusan baik tingkat sekolah SMA maupun kuliah, tak selalu menjadikan pegawai kantoran sebagai tujuan akhir.
"Pemerintah harus mengiatkan pelatihan-pelatihan kerja atau pembinaan wirausaha. Sehingga yang tidak melanjutkan kuliah, bisa dapat ilmu, dan bisa mandiri," jelas Zulkifli. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Sudah 357 Pengendara Terjaring Operasi Patuh di Gowa
Foto Booth Wisuda di Unhas Rp 200 Ribu Tiga Kali Jepret, Ambil File Tambah Rp 30 Ribu
Persipangkep Tuan Rumah Grup A di Liga 3, Berikut Pembagian Grup dan Jadwalnya
Sore ini, Madani vs Lera dan MS Seven vs Tabaroge di Piala Kemerdekaan Wotu