Kapolres Selayar Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Patuh 2019
AKBP Taovik Ibnu Subarkah, membacakan Sambutan Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Drs Hamidin.
Penulis: Nurwahidah | Editor: Syamsul Bahri
lihat foto
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG-Kapolres Selayar AKBP Taovik Ibnu Subarkah memimpin apel gelar pasukan ops patuh 2019 di Halaman Mapolres Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/8/2019).
Diikuti Personel Polres, anggota Kodim 1415 Selayar dan Dinas Perhubungan Pemkab. Apel tersebut ditandai dengan penyematan pita tanda operasi.
Sandiaga Ternyata Ingin Jadi Pilot Tapi Sahabat Prabowo Subianto & Anies Gagal Karena Hal Ini
Unjuk Rasa di Makassar, MARS Sulsel Minta Presiden Jokowi Coret Capim KPK Berekam Jejak Buruk
September Satlantas Polres Pangkep Berlakukan Smart SIM, Permudah Masyarakat Bertransaksi
PLN Dorong Warga Papalang Mamuju Kembangkan Biogas dan Pupuk Organik dari Kotoran Ternak
Wanita Wajib Tahu! Ini 5 Aktivitas Sehari-hari Buat Payudara Anda Jadi Kendur, Apa Solusi Dilakukan?
AKBP Taovik Ibnu Subarkah, membacakan Sambutan Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Hamidin.
"Bahwa operasi Kepolisian, khususnya ops patuh merupakan salah satu penjabaran program Nawacita Presiden RI dengan menghadirkan Kembali Negara untuk melindungi segenap Bangsa, dengan Penerapan Undang – undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan,"katanya.
Berikut ini ada delapan sasaran pperasi Patuh 2019 di Kabupaten Kepulauan Selayar.
1. Pengendara motor tidak memakai helm.
2. Pengemudi di bawah umur.
3. Tidak memakai sabuk keselamatan.
4. Melawan arus.
5. Melebihi batas kecepatan.
6. Penggunaan HP saat berkendara, serta
7. Pengaruh minum beralkohol saat mengemudi dan
8. Penggunaan lampu rotator. (*)
3 ASN Selayar Dipecat, 2 Guru
Hal itu terungkap pada saat Sekretaris Daerah H Marjani Sultan jadi inspektur upacara Hari Kesadaran Nasional di Halaman Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/7/2019).
Sucitrawati, diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, karena terbukti secara sah dan meyakinkan dengan sengaja melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS.
Muh Tasdiq Tahir diberhentikan sementara sebagai PNS, karena yang bersangkutan berdasarkan bukti yang cukup, diduga keras telah melakukan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan.
Saat ini dia berada dalam Rumah Tahanan Negara Polres Kepulauan Selayar.
Sementara Maryam, diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS karena terbukti secara sah dan meyakinkan dengan sengaja melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, tentang disiplin PNS.
H Marjani Sultan mengatakan, saat ini sedang berada di era reformasi birokrasi.
"Yang salah satu poinnya adalah penegakkn disiplin terhadap ASN yang harusnya mengikuti aturan yang berlaku," tuturnya.
Mereka yang diberhentikan sebagai PNS, sebelumnya sudah melewati proses sesuai prosedur hingga akhirnya keluar surat keputusan Bupati terkait pemecatan.
"Ini menjadi catatan penting bagi ASN yang lain agar tetap berada pada garis yang sesuai aturan, dan mensyukuri profesi itu karena menjadi ASN adalah dambaan banyak orang," jelasnya.
