OPINI
OPINI - Menyiasati Pencemaran Bau Busuk di Pantai Losari
Penulis adalah Dosen Ekotoksikologi Perairan dan Biodermediasi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas

Strategi mengatasi pencemaran atau bau busuk tidak boleh berhenti sampai di situ.
Kita harus memanfaatkan nutrien yang berlebih hasil dari dekomposisi untuk diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat secara ekonomis dan ekologis.
Kita bisa munggunakan biota dari trofik level tingkat selanjutnya yaitu biotapenyaring (filter feeder). Salah satu biota yang bisa kita gunakan adalah kerang hijau (Perna viridis).
Kerang hijau adalah biota air filter feederyang paling mudah dibudidayakan. Kerang hijau yang dibudidayakan di Pantai Losari akan menyerap bahan organik.
Baca: Ini Jenis Bantuan Program #Bekerja dari Kementan Bakal Disalurkan di Pinrang
Baca: 190 Polisi Bakal Jaga Pelantikan Anggota DPRD Mamasa
Sebagian bahan organik akan diubah oleh kerang menjadi daging dan cangkang, sebagian yang lainnya akan ditenggelamkan dalam bentuk kotoran.
Daging kerang dapat kita ubah menjadi biofuel, jika tidak diekstrak bioaktifnya untuk kepentingan kesehatan manusia.
Kerang hijau juga sudah diteliti dapat menetralkan pH perairan, dari kondisiasam ke kondisi basa atau netral.
Hewan penyaring ini juga efektif menyerap logam,pestisida dan bahan pencemar lainnya.
Dengan demikian gabungan strategi pembuatan saluran dari zona semi tertutup ke perairan terbuka, penebaran bakteri dan budidaya kerang hijau bisa menjadi solusi komprehensip pencemaran perairan yang terjadi di Pantai Losari.(*)
Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Selasa (27/08/2019)