HUT ke 74 RI
Sosok Rafi Ahmad, Komandan Kelompok 8 Tim Merah Pengibar Bendera Merah Putih di Istana Merdeka
Rafi Ahmad Falah menjadi Komandan Kelompok 8 dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta
TRIBUN-TIMUR.COM-Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka wakil dari Provinsi Banten, Rafi Ahmad Falah menjadi Komandan Kelompok 8 dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Kelompok 8 adalah formasi inti. Formasi ini berisikan pembawa baki bendera, pengibar bendera, dan sejumlah pendamping dan pelengkap.
Rafi Ahmad Falah bersama Rayhan Alfaro Ferdinand Siregar dari DKI Jakarta dan Rangga Wirabrata Mahardika dari Jawa Barat bertugas sebagai pengibar sang saka Merah Putih pagi tadi.
Baca: LENGKAP! Daftar 68 Anggota Paskibraka yang Bertugas saat Upacara HUT ke-74 RI, Siapa Pembawa Baki?
Baca: Fakta-fakta Salma El Mutafaqqiha, Gadis Boyolali Pembawa Bendera Merah Putih dari Presiden Jokowi
Baca: Sosok I Dewa Agung Ayu Alamanda, Komandan Pengukuhan Paskibraka 2019 di Istana Negara

Sejak kecil Rafi Ahmad Falah punya sebuah mimpi. Pemuda kelahiran Cilegon 20 Maret 2002 itu ingin menjadi pengibar bendera Merah Putih di Istana Merdeka.
Rafi yang merupakan siswa SMA IT Raudhatul Jannah Cilegon pun terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional 2019.
Ia pun menjalani pendidikan dan pelatihan Paskibraka Nasional 2019 di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur.
Setiap pagi Rafi bangun tidur pukul 04.00 WIB. Rafi dan kawan-kawannya kemudian berlatih hingga sore hari pukul 17.00 WIB.
Demi mewujudkan cita-citanya, Rafi harus menjalani pelatihan yang tidak ringan.
"Saya ingin bisa memegang lambang bendera pusaka. Lambang negara yang sangat sakral dan suci," tutur Rafi seusai latihan kepada Tribun Network beberapa waktu lalu.

Wajahnya kusam. Pakaian putih yang dia kenakan terlihat kotor. Sorot matanya tetap tajam. Ia antusias berbicara soal Paskibra.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar Rafi menjadi anggota Paskibra. Tidak ada rasa penyesalan untuk keinginan terbesarnya, yakni untuk menjadi pembentang bendera pusaka.
Ia mengenang kembali masa kecilnya. Rafi sangat tertarik kepada suara saat bendera dibentangkan di puncak tiang.
"Di situ saya semakin tertarik dan ingin berkesempatan memegang bendera pusaka Merah Putih," kata Rafi.
Sejak kecil Rafi suka bermain dengan bendera. Beranjak saat duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia tetap menjadi anggota Paskibra.

Tapi, ia memiliki keinginan yang berbeda dari teman sebayanya. Ketika mereka berebut ingin menjadi pemimpin upacara, tidak begitu dengan Rafi.