Ditilang Polantas, Murid SD ini Ngamuk, Marahi Petugas, Lempar Helm, Hadang Mobil hingga Buat Macet
Ditilang Polantas, Murid SD ini Ngamuk, Marahi Petugas, Lempar Helm, Hadang Mobil hingga Buat Macet
TRIBUN-TIMUR.COM-Seorang Murid SD ditilang Polisi Lalu Lintas atau Polantas.
Jika biasanya seorang anak-anak hanya bereaksi dengan menangis, berbeda dengan murid SD yang tak diketahui identitasnya ini.
Murid SD ini mengamuk saat berurusan dengan Polisi Lalu Lintas.
Ia memarahi petugas seolah meminta keadilan.
Baca: Tolak Razia Buku, Pemuda Mamasa Gelar Lapak Gratis di Persimpangan Jalan
Baca: Video Viral Polisi Lalu Lintas Sumpal Mulut Wanita Pakai Surat Tilang, Cek Fakta dan Kata Komandan
Baca: Video Detik-detik Prof Hukum Debat dengan Polantas di Jalanan karena Rambu, Ternyata Dia Juga Mantan
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap anak itu dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Tonton videonya;
Baca: Murid SD Baddo-baddo Maros Korban Tertimpa Tower Roboh Dirujuk ke Wahidin, 2 Kritis
Baca: Menara Telekomunikasi Timpa Murid SD 240 Baddo-baddo, Ini Penjelasan Manajemen XL Axiata
Kemarahannya tak kunjung redah meski petugas sudah memberi penjelasan.
Anak tersebut bahkan membanting helm dan mengadang laju mobil polantas yang hendak kembali ke Mapolres.
"Kenapa tidak ada keadilan bagi saya?" tanya anak tersebut ke polisi.
Aksi anak ini sontak membuat kemacetan dan mengundang klakson dari pengendara lain.
Beberapa orang mencoba meminta anak tersebut untuk tidak mengadang mobil polantas.
Permintaan tersebut diturutinya, meski ucapannya terus-menerus meminta keadilan.
Hingga akhir video, anak tersebut masih marah-marah ke polantas yang ada di lokasi
(hen/tribun-medan.com)
Viral Murid SD Disuruh Ganti Rugi Rp 1 Juta Usai Rusak Papan Tulis, Orangtua Sampai Cari Pinjaman
SDN Widorokandang, Kecamatan Sidorejo, Magetan tengah menjadi sorotan.
Pihak sekolah disebut meminta siswa mengganti papan tulis yang rusak sebesar Rp 1 Juta.
Diketahui, seorang murid kelas 4 SDN Widorokandang, Kecamatan Sidorejo Magetan memang tengah bercanda dengan temannya dan tanpa sengaja memecahkan papan tulis kelas.
Akibatnya, orangtua siswa yang hanya buruh tani itu kalang kabut mencari pinjaman.
"Saya sudah dipanggil ke sekolah, dan saya sudah minta maaf, juga minta keringanan biaya pengganti papan tulis yang rusak itu. Kalau sesuai yang diminta sekolah, kami jelas keberatan,"kata Sukir, orang tua murid yang dianggap merusak papan tulis itu
Menurut Sukir, pihak SDN Widorokandang bersikukuh orangtua siswa harus mengganti papan tulis senilai kalkulasi yang diberikan pihak sekolah sebesar Rp 1 juta itu.
"Katanya Kasek, tuntutan ganti rugi karena rusaknya inventaris sekolah itu untuk memberi efek jera kepada siswa lainnya agar tidak melakukan tindakan yang dilakukan anak saya,"jelas Sukir.
Menurut Sukir, papan tulis itu rusak karena ketidaksengajaan yang dilakukan anaknya saat jam istirahat pelajaran.
"Namanya anak anak, kalau sedang bermain tidak tahu bahaya atau akibat dari main mainnya itu. Jadi papan tulis itu rusak karena ketidak sengajaan,"ujar buruh tani ini.
Dikatakan Sukir, papan tulis kelas itu berlubang karena terkena penggaris, saat anaknya bermain pedang pedangan pada waktu jam istirahat pelajaran.
"Jadi bukan sengaja dirusak, di pukuli dengan benda keras atau apa. Namanya anak kelas empat, Kalau sampai becanda menggunakan benda keras,"katanya.
Kepala SDN Widorokandang, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan Warsi, mengakui kalau sekolah tetap meminta ganti papan tulis itu.
Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar (KMB) tetep bisa dilaksanakan.
"Selain agar KBM tetep bisa dilaksanakan, permintaan biaya ganti papan tulis kelas itu untuk memberikan efek jera kepada siswa bersangkutan dan siswa lain,"kata Warsi singkat.
Keterangan Kadis Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Magetan Jawa Timur meminta Kepala Sekolah SD Negeri 4 Widorokandang bijaksana dalam menyikapi kasus rusaknya papan tulis oleh siswa kelas SD di sekolahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Suwoto mengatakan, pihaknya telah memanggil kepala sekolah dan pengawas sekolah terkait permintaan ganti rugi Rp 1 juta kepada siswa yang merusak papan tulis saat bermain di dalam kelas.
“Mungkin itu pikiran sesaat kepala sekolah, untuk memberikan pelajaran. Harapannya, orangtua ikut memerhatikan anak mereka,” ujar Suwoto saat ditemui, Jumat (9/8/2019).
Suwoto memastikan orangtua siswa yang hanya berprofesi sebagai buruh tani tidak akan membayar 1 juta rupiah untuk mengganti papan tulis yang dirusakkan anaknya saat bermain pedang pedangan di ruang sekolah.
Menurut Suwoto, Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan akan melakukan penggantian jika pihak sekolah memastikan kerusakan papan tulis cukup parah dan tidak bisa digunakan.
Sebelumnya, orangtua siswa kelas 4 SD Negeri Widorokandang, Magetan, disuruh membayar uang Rp 1 juta untuk mengganti rugi kerusakan papan tulis.
Orangtua siswa yang hanya berprofesi sebagai buruh tani kesulitan mengganti papan tulis dengan jumlah uang yang diminta kepala sekolah.
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Ratusan Bendera Merah Putih Bakal Diarak Menuju Lokasi Perayaan HUT RI Ke 74 di Tana Toraja
Mentan Amran Sulaiman Tunjukkan Sikap Tegas Atur Jajaran Internal
LINK LIVE STREAMING Siaran Langsung Timnas U-18 Indonesia vs Myanmar Piala AFF, Nonton Tanpa Buffer
3 Link Live Streaming TV Online, Vidio.com PSM Makassar vs Barito Putera Liga 1 2019, Akses di Sini!
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Anak SD Ngamuk Ditilang Polantas, Banting Helm dan Adang Mobil Polisi hingga Timbulkan Kemacetan, https://medan.tribunnews.com/2019/08/14/anak-sd-ngamuk-ditilang-polantas-banting-helm-dan-adang-mobil-polisi-hingga-timbulkan-kemacetan?page=all.
Penulis: Hendrik Naipospos
Editor: Hendrik Naipospos