Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

OPINI - Berkurban Sebagai Bentuk Keikhlasan

Idul Adha ini sungguh adalah momentum yang tepat mengambi hikmah akan makna ikhlas sebagai hamba sebenar-benarnya hamba.

Editor: Aldy
Muhammad Ismak
Ketua Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Muhammad Ismak 

Oleh:
Muhammad Ismak
Ketua IKA Alumni Unhas Jabodetabek

Ibrahim, bapak nabi Samawi, kembali ke Makkah. Tempat yang dulunya gersang dan tandus.

Tempat di mana istrinya, Sitti Hajar, dan bayinya Ismail ia tinggalkan di mana kelak muncul mata air zamzam dan memberikan keberkahan bagi tanah suci ini.

Tempat di mana Allah memerintahkan keluarga ini membangun Baitullah, Ka'bah.

Kedatangannya dengan hati yang berat sebab beberapa lama ia mendapatkan wahyu lewat mimpinya untuk menyembelih putra yang sangat dicintainya Ismail.

Dikisahkan oleh Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiya', terus terang Ibrahim utarakan perintah itu agar ia pun lebih rela dan ringan dalam menjalankannya.

Seperti dikatakan Ibnu Abbas, "Impian para Nabi adalah wahyu." Lewat mimpi itu, Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih Ismail.

Ini tentu menjadi ujian yang berat bagi Ibrahim, seperti dikisahkan Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiya', Ibrahim mesti menyampaikan perintah itu agar ia pun lebih rela dan ringan dalam menjalankannya.

Baca: Peringati Harnas UMKM, Diskop dan Pendamping Gelar FGD

Sebagai ayah wajar bila Ibrahim begitu berat, nabi agung ini baru memiliki keturunan ketika usianya sudah lanjut.

Kini anaknya tumbuh menjadi pemuda yang sabar dan saleh seperti pinta sang ayah dulu ketika memohon dikaruniai keturunan.

Ujian
Sebelumnya, keluarga Ibrahim telah diuji ketaatannya.

Ibrahim atas perintah Allah meninggalkan Hajar dan bayi Ismail ditengah gurun pasir yang tandus tanpa bekal apa-apa selain pengharapan kepada Tuha-nNya yang terabadikan di surah Ibrahim ayat ke-38.

Ibrahim pun meminta, "Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."

Maka tatkala perintah itu turun yakni menyembelih anaknya sendiri ia pun mengutarakan kepada anaknya. Tetapi Ismail membuktikan kesalehannya sebagai anak.

Ismail menjawab, "Wahai Ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

Inilah puncak ketaatan seorang anak kepada ayahnya sekaligus kepada Allah, Sang Pencipta. Keduanya berserah diri pada kehendak Allah.

Baca: Maling Bobol Kantor Dispora Tana Toraja, Uang Ratusan Juta Uang Raib

Dua manusia pilihan pun ini beranjak menuju tempat pelaksanaan ketaatan atas perintah Allah.

Ismail tanpa takut dan bersedih berbaring di atas batu dengan tenang berserah layaknya hewan yang akan disembelih.

Pisau yang tajam telah dihunus. Persis tatkala kulit leher Ismail akan tertebas Allah berseru "Wahai Ibrahim, engkau telah membenarkan mimpi itu."

Maksud perintah telah tercapai dengan kesungguhan Ibrahim melaksanakan wahyu dalam mimpinya.

Dengan kasihnya yang melimpah kepada dua nabi yang ikhlas ini, Allah menggantikan kurbannya dengan domba yang besar.

Begitulah syariat berkurban selama 3 hari berturut-turut, sejak 10 dzulhijjah tersebut lalu dilakoni umat Rasulullah Muhammad SAW.

Sebagai bentuk ummat belajar pada keikhlasan, ketakwaan dan tawakalnya keluarga Ibrahim.

Ia memberikan asupan pengetahuan bagaimana ketaatan tertinggi adalah mengurbankan ego duniawi, kecintaan duniawi kita demi ketakwaan kepada satu-satunya sesembahan yang menciptakan dan memberikan penghidupan.

Baca: Polres Enrekang Sembelih 23 Ekor Hewan Kurban

Dalam dimensi sosialnya, daging kurban yang sudah disembelih dibagikan keseluruh pelosok negeri, disampaikan kepada mereka kaum miskin yang mungkin hanya punya kesempatan sekali setahun menikmati santapan daging lezat.

Idul Adha ini sungguh adalah momentum yang tepat mengambi hikmah akan makna ikhlas sebagai hamba sebenar-benarnya hamba. Wallahu ahlam bissawab. (*)

Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Senin (12/08/2019)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved