Ini 5 Mitos Negatif Daging Kambing Saat Idul Adha, dari Kolesterol Tinggi hingga Bahaya Hipertensi
Potongan daging itu dihamparkan di tanah rumput, alas daun sekedarnya, di kardus bekas atau terpal bekas pakai yang tidak dicuci dulu.
Jadi meski mati karena dimasak dalam air mendidih yang lama, sebelumnya kuman-kuman sudah berkembang biak dan mengeluarkan racun.
3. Tak perlu dicuci karena bikin keras
Masyarakat juga sudah terbiasa tidak mencuci daging kurban.
Karena hal itu dianggap akan membuat daging menjadi keras dan berkurang rasanya.
Padahal daging kotor tetap harus dicuci dulu agar kotoran dan debu yang melekat tidak terbawa ke dalam masakan.
Pencucian daging kotor itu juga tak ada hubungannya dengan rasa daging nantinya.
4. Daging kambing mengandung kolesterol tinggi
Selama ini daging kambing dipercaya punya kandungan kolesterol sangat tinggi dan menyebabkan hipertensi.
Namun secara kandungan nutrisi, ternyata kandungan kolesterol daging kambing dan domba mirip dengan daging sapi.
Bahkan secara fakta kadar kolesterol daging kambing agak lebih rendah dibandingkan daging sapi.
Penyebab hipertensi sebenarnya adalah cara memasaknya.
Biasanya dengan menambahkan banyak garam, santan kental dan banyak, serta dimasak lama atau dipanaskan berulang-ulang.
Belum lagi lemak yang ikut dimasak karena dianggap menambah rasa gurih masakan.
Selain itu, dalam jenis daging merah seperti daging kambingdan sapi, kadar lemaknya juga tinggi.
Jika daging merah diolah dengan bahan yang memiliki kadar lemak tinggi juga seperti santan dan minyak, maka kadar lemak dalam olahan tersebut akan meningkat.