Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Ditegur saat Minum Ballo, Empat Remaja di Makassar Tikam Temannya

Kapolrestabes Makassar Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo mengaku, ketersinggungan Alam dipicu setelah ditegur korban, karena saat minum Ballo.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Sudirman
Darul/Tribun Timur
Kapolrestabes Makassar Kombes Wahyu Dwi Ariwibow, saat merilis kasus penganiayaan berujung kematian korban di Mapolrestabes Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penganiayaan berujung kematian Edward Rianto (38), ternyata berawal dari ketersinggungan pelaku, Alam Nuari (18).

Kapolrestabes Makassar Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo mengaku, ketersinggungan Alam dipicu setelah ditegur korban, karena saat minum Ballo, pelaku membawa Badik.

"Ini soal ketersinggungan pelaku, setelah ditanya kenapa bawa badik saat minum," ungkap Kombes Wahyu, saat merilis kasus di Polrestabes, Selasa (30/7/2019) sore.

Video: Begini Suasana Jelang Pemberangkatan JCH Barru

Sambut Idul Qurban, Anak Juara Rumah Zakat Belajar Keteladanan Nabi Ibrahim

BKD Sulsel Usul Kouta CPNS 241 Formasi, PPPK 302 Formasi ke KemenPAN, Ini Nama Jurusannya

Paula Verhoeven Malu Liat Kelakuan Baim Wong, Bilang Mantan Marshanda Kok Segitunya Cari Uang

Kombes Wahyu, didampingi Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, dan Kapolsek Panakkukang, Komisari Polisi Ananda Fauzi Harahap.

Kasus penganiayaan terjadi, saat korban dan pelaku bersama tiga rekannya, Rauf alias Sableng (23), Akram (19) dan Baim (25) minum minuman keras, jenis Ballo.

Saat itu kata Kombes Pol Wahyu, acara minum Ballo ini dilakukan saat acara pernikahan di wilayah Panaikang, Panakkukang, Minggu (28/7) malam lalu.

"Saat konsumsi Ballo itu, korban tanya ke rekannya (Alam), kenapa bawa-bawa badik, disinilah rekannya ini tersinggung, apalagi mereka keadaan mabuk," jelas Wahyu.

Empat tersangka ini dibekuk tim Resmob Panakkukang diempat lokasi. Sableng di Pinrang, Alam Nuari di Soppeng, Akram di Palangga Gowa, dan Baim di Makassar.

Hasil penyelidikan dan introgasi empat pelaku, usai menganiaya dan mengetahui korban meninggal dunia. Mereka pun lari keluar daerah, tempat terakhir di Maros.

Empat tersangka ini punya peran masing-masing, pelaku utama atau penikamnya adalah Akram, sedangkan Alam, Sableng dan Baim ikut memukul korban Edward.

Keempat pelaku ini, dua diantaranya Alam dan Akram terpaksa dilumpuhkan pihak Resmob karena mencoba melarikan diri, saat mencari barang bukti di Sungai Tello.

"Ya dua orang ini dilumpuhkan, karena dia mencoba kabur saat mengambil barang buktinya di Sungai Tello. Sudah dilakukan tembakan peringatan," ujar Wahyu. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubu

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Video: Begini Suasana Jelang Pemberangkatan JCH Barru

Sambut Idul Qurban, Anak Juara Rumah Zakat Belajar Keteladanan Nabi Ibrahim

BKD Sulsel Usul Kouta CPNS 241 Formasi, PPPK 302 Formasi ke KemenPAN, Ini Nama Jurusannya

Paula Verhoeven Malu Liat Kelakuan Baim Wong, Bilang Mantan Marshanda Kok Segitunya Cari Uang

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved