Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keluhkan Perawat RS Tak Beretika, Pasien Paksa Pulang Jam 01.50 Wita! Begini Penjelasan Manajemen?

Fajri Senop Usman (31) memutuskan pulang paksa dari ruang perawatan. Fajri pasien kamar 801 lantai dua gedung Perawatan RSI Faisal Makassar

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/darul amri lobubun
Suasana di lorong Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, lantai 2, depan kamar 801 saat keluarga salah satu pasien membawa barang untuk pulang, Rabu (17/7/2019). 

Keluhkan Perawat RS Tak Beretika, Pasien Paksa Pulang Jam 01.50 Wita! Begini Penjelasan Manajemen?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang pasien Rumah Sakit Islam (RSI) Faisal Makassar, Fajri Senop Usman (31) memutuskan pulang paksa dari ruang perawatan.

Fajri Senop Usman, adalah pasien kamar 801 lantai dua gedung Perawatan RSI Faisal Makassar.

Baca: Kenali Tanda-tanda Sering BAB dan Keluar Darah, Gejala Apakah Itu? Bisa Jadi Ciri Kanker Kolorektal

Baca: Lirik Lagu Ikan Asin oleh Bella Nova, Nonton di YouTube, Sindir Fairuz A Rafiq dan Galih Ginanjar?

Fajri kemudian memutuskan pulang lebih cepat, tepatnya pada pukul 01.50 Wita, Rabu (17/7) tengah malam.

Padahal kondisi Fajri Senop ini masih belum sembuh dari sakit yang dideritanya.

Diketahui, Fajri memutuskan pulang tengah malam karena layanan kesehatan di RSI Faisal sangat buruk. Fajri menilai perawatnya mengabaikan etika.

Dalam kondisi masih terlihat sakit, Fajri menjelaskan, alasan ia pulang lebih cepat karena persoalan etika para perawat.

"Bagaimana orang mau sehat, perawatnya saja tidak beretika. Masa sementara saya diperiksa, mereka ketawa-ketawa," ujarnya kepada tribun.

Fajri menceritakan, saat hari pertama dia masuk RS Islam Faisal, Senin (15/7/2019) malam, dalam kondisi demam tinggi dan fisiknya lemah.

Baca: Rehat Manggung, Evi Masamba Menantikan Kelahiran Anak Pertama, Hal Ini Wajib Diketahui Soal Janin

Baca: Adakan Musyawarah Besar, IKA FIB Unhas Dipimpin Andi Syahrum Makkuradde, Ini Nama Pengurus Lainnya

Ditambah lagi, lanjut Fajri, belum apa-apa dirinya sudah disodorkan kartu jaga untuk dua orang, dan itu harus dibayar terlebih dulu.

"Kita ini pasien, pasti kita bayar tapi biar saya istirahat dulu, sudah sehat baru cerita soal biaya-biaya selama di sini," katanya.

Belum lagi lanjut Fajri, dirinya diminta Foto Rontgen yang menurutnya tidak perlu untuk dipaksakan kepada pasien, karena itu dia menolak.

"Saya kan ditawarkan untuk itu, saya bilang tidak usah. Tapi saat datang lagi keluarga saya dan kesannya dipaksakan," lanjutnya.

Dari pada menunggu lama dan ditambah biaya-biaya rawat inap serta obat-obatan. Fajri dan keluarganya memilih pulang.

"Ya saya pilih pulang, dari pada dikuras terus disini dan sakit saya tambah parah mending saya pulang," tambah Fajri.

Manajemen Membantah 

Manajemen RSI Faisal Makassar menampik, terkait adanya pasien yang menyebutkan pelayanan di RSI Faisal buruk.

Menurut Humas RSI Faisal Makassar Andi Aan Hastaman dalam keterangan tertulisnya, menyatakan pasien atas nama Fajri Senop Usman (31) tak benar.

Andi Aan Hastaman menjelaskan jika prosedur yang dilakukan para perawat di RSI Faisal Makassar sudah sesuai Standart Operational Procedur (SOP) atau prosedur operasional standar.

Baca: Anak Anda Kecanduan Main HP? Lihat Cara Emak-emak Ini Bikin Jera Anaknya Tidak Mau Lagi Main HP

Baca: Ini 7 Tips Penting Bagi yang Ingin Beli HP Baru, Periksa Prosesor, Kamera, hingga Kapasitas RAM

"Apa yang dilakukan perawat kami, sesuai dengan SOP (standar operasional), jadi apa yang dikatakan pasien itu tidak benar," ujar Aan Hastaman kepada tribun, Rabu (17/7/2019) sore.

Fajri Senop Usman memutuskan pulang tengah malam karena menurutnya, layanan kesehatan di RS Islam Faisal sangat buruk, karena perawatnya mengabaikan etikanya.

Terkait keterangan itu lanjut Andi Aan Hastaman, pernyataan yang disampaikan pasien Fajri Senop Usman sangat tidak benar.

Karena para perawat dan kepala perawat sudah ditanyakan, serta dievaluasi langsung oleh pejabat rumah sakit itu.

"Kami saat tadi langsung kroscek ke ruang perawatan yang dimaksud," ungkap Andi Aan Hastaman.

"Seteah dicek, tidak ada perawat yang melakukan tindakan diluar dari pada SOP disini," jelasnya.

Baca: Dies Natalis UNM Ke-58, Rektor UNM Audiens ke Gubernur Sulsel dan Diskusi Rencana Sinergi Soal Ini?

Baca: Adakan Musyawarah Besar, IKA FIB Unhas Dipimpin Andi Syahrum Makkuradde, Ini Nama Pengurus Lainnya

Ditambahkan, pihak RS Faisal juga sudah melakukan koordinasi langsung dengan kepala ruangan dan juga kepala bidang keperawatan terkait dugaan kejadian itu.

"Tadi saya sudah rapatkan dengan kepala perawatan juga kepala bidang, bicarakan hal tersebut, termasuk perawat yang jaga tadi malam, semua tidak benar," jelas Aan.

Selain itu, dari hasil temuan dalam rapat tersebut tidak ada pelanggaran etika yang dimaksud.

Justru dalam kasus ini, jelas Aan Hastaman, sebenarnya posisi pasien yang datang dan mengamuk tidak jelas.

"Yang bersangkutan datang mengamuk tidak jelas sebabnya apa," tambahnya.

"Sudah diedukasi oleh dokter dan perawat tapi dia tetap saja mengamuk didepan perawat," lanjutnya. (dal)

Laporan Wartawan Tribun Timur Darul Amri

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved