2 Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UMI Makassar Wakili Sulsel di EPIC dan Pelatihan Kompetensi
Rinaldi Efendi, mahasiswa PBI UMI Makassar yang terpilih sebagai salah satu peserta dari 49 perwakilan mahasiswa Indonesia dalam EPIC CAMP di Bali
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Arif Fuddin Usman
2 Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UMI Makassar Wakili Sulsel di EPIC dan Pelatihan Kompetensi
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar terpilih pada dua kegiatan nasional.
Pertama, Rinaldi Efendi, mahasiswa PBI UMI Makassar yang terpilih sebagai salah satu peserta dari 49 perwakilan mahasiswa Indonesia dalam kegiatan EPIC CAMP di Bali, Indonesia.
Baca: Setelah Salat Jumat, Deddy Corbuzier Ucapkan Syahadat, Ini Komentar dan Alasan Deddy Jadi Muallaf?
Baca: Honda Genio Resmi Meluncur, Punya 11 Pilihan Warna Keren, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
Untuk lolos sebagai peserta program Empowered, Prepared, Inspired and Connected (EPIC) Camp 2019, peserta melalui proses seleksi yang sangat ketat.
Rinaldi Efendi melalui proses seleksi berkas dan paper essay. Ia terpilih bersama 55 mahasiswa lainnya dari ratusan pendaftar.
Mahasiswa peserta EPIC Camp tersebut berasal dari dua negara, yakni Indonesia dengan 49 mahasiswa dan Timor Leste sebanyak 6 mahasiswa.
EPIC Camp ini diselenggarakan oleh US Embassy's Regional English Language Office dan bekerja sama dengan Universitas Indonesia.
Event ini merupakan Pre-service Teacher Camp yang akan berlangsung selama 13 hari pada 17–29 Juni 2019 di Nusa Dua Bali, Indonesia.
Adapun kegiatan-kegiatannya adalah Group Discussion, Talent Show, Ole-Ole Night, Workshop, City Tour, School Visit, dan Presentasi.
Baca: Bambang Widjojanto Uji Saksi Ahli Jokowi-Maruf Amin dengan Pertanyaan Ini? Tak Bisa Berkata-kata
Baca: Begini Nasib Irina Shayk, Mantan Kekasih Cristiano Ronaldo Ini Keluarganya Berantakan Gara-gara Film
Event EPIC Camp ini dibiayai sepenuhnya oleh peneyelenggara kegiatan selama di Bali.
Baik biaya penginapan, transportasi, konsumsi, dan biaya program ditanggung penyelenggara.
Adapun 6 mahasiswa mewakili Sulawesi Selatan berasal dari UMI Makassar, UINAM, UNM, Unismuh, IAIN Parepare dan Unismuh Sidenreng Rappang.
Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sementara itu, mahasiswa kedua Indhira Anas juga dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UMI Makassar lainnya, terpilih mewakili Makassar pada Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Pelatihan yang diikuti Indhira Anas dengan pilihan kejuruan yakni Junior Administrative Assistant untuk Bahasa Inggris.
Kegiatan tersebut dinaungi oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang.
Baca: Jadwal Liga 1 Hari Ini - Bali United vs PSIS dan Persela vs Persija Live Indosiar, Barito Lawan?
Baca: Cetak 2.976 Serjana, UMI Makassar Jamin Alumni Mandiri
Pelatihan yang diadakan dari berbagai kejuruan seperti costumer service, marketing, sekretaris dan junior administrative assistant (bahasa Inggris).
Kegiatan ini diikuti perwakilan mahasiswa dari 23 kota di seluruh Indonesia.
Pemberangkatan dimulai tanggal 19 Juni 2019 dengan kepulangan yang berbeda-beda sesuai kejuruan masing-masing.
Sedangkan untuk kejuruan Junior Administrative Assistant (Bahasa Inggris) yang diikuti Indhira Anas pada 19 Juni - 29 Juli 2019.
Di akhir kegiatan, peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi akan menjalani post test dan jika lulus peserta akan mendapatkan dua sertifikat.
"Salah satu sertifikatnya adalah sertifikat kompetensi yang bertanda peserta tersebut kompeten dan profesional di kejuruan atau bidang yang mereka ambil," kata Ketua Jurusan PBI UMI Makassar Irma Hasyim SS MHum.
Baca: Simak Video Gagal Juggling Pemain Anyar Real Madrid di Santiago Bernabeu! Padahal Dibeli Rp700 M
Baca: Coba 4 Cara Ini untuk Atasi Rasa Kantuk Saat di Kantor! Hanya dengan 10 Detik Langsung Ampuh Loh
Tentunya, lanjut Irma Hasyim, sertifikat tersebut sangat bermanfaat jika dipakai untuk mendaftar di dunia kerja.
Adapun tes untuk calon peserta pelatihan berbasis kompetensi ini adalah TPA dan wawancara.
Tes calon peserta dilakukan oleh panitia dari Semarang. Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh negara. (*)