BNN Sulsel Sebar Personelnya di Pelabuhan dan Bandara Pantau Peredaran Narkoba
"Pasti kita siagakan, seperti pada mudik lebaran beberapa hari lalu," kata Kepala Bidang Pencegahan BNN Sulsel, Jamal kepada Tribun, Minggu (09/6/2019
Penulis: Hasan Basri | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan menyebar personelnya untuk mengintai peredaran narkoba selama arus balik lebaran 2019.
Mereka menyiagakan personelnya untuk mengamati calon penumpang baik di terminal, pelabuhan dan bandara. "Pasti kita siagakan, seperti pada mudik lebaran beberapa hari lalu," kata Kepala Bidang Pencegahan BNN Sulsel, Jamal kepada Tribun, Minggu (09/6/2019).
TRIBUNWIKI: Segera Tampil di Sebuah Reality Show Bulan Ini, Berikut Profil Kim Jaejoong
Tahun Ini, Pemkab Gowa Target Lahirkan Hafiz Tiap Desa
Menurut Jamal, BNN juga menyiagakan personelnya di setiap pintu masuk, seperti bandara, terminal dan pelabuhan.
Tujuanya untuk mengantisipasi penyelundupan barang haram dengan modus menyebunyikan ke dalam barang bawaan.
Ia mengaku trend peredaran narkoba di Sulsel setiap tahun terus mengalami peningkatan. Hal itu berdasarkan dari hasil identifikasi dan pengungkapan belakangan ini.
"Saya belum tahu berapa persentasenya, tapi pasti mengalami peningkatan berdasarkan dari temuan kami," sebutnya.
Disebutkan peredaran narkoba di Sulsel didominasi berasal dari negeri tetangga yang diselundupkan melalui Kalimantan menuju pintu pintu masuk, seperti pelabuhan.
Adapun upaya lain dilakukan BNN dalam penanggulangan narkoba di Sulsel ada empat tahapan.
Pertama pencegahan, yaitu dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba, melalui penyuluhan tatap muka, melalui media cetak, online, televisi, youtube, WA, facebook, radio, SMS berantai dll.
Kedua menggerakkan peran serta seluruh institusi pemerintah, swasta dan seluruh masyarakat untuk ikut melaksanakan program penanggulangan narkoba.

Seluruh institusi melaksanakan program bersih narkoba dengan indikator tes urine, ada pelajaran bahaya narkoba di sekolah.
Mereka juga memberi tugas kepada para mubalig untuk menyelipkan bahaya narkoba pada materi ceramahnya, TNI, POLRI, BKKBN, Dinkes, Dinsos, Perusahaan, media dan lainnya ikut melaksakan penyuluhan bahaya narkoba.
Ketiga penyelamatan pecandu narkoba melalui rehabilitasi dengan upaya pelayanan di BNN dan RSUD biaya gratis, pojok konseling adiksi di Puskesmas.
Dan bermitra dengan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat, kerjasama dgn CSR, BLK, Dinsos dll untuk dukungan sosial menuju penciptaan produktifitas mantan pecandu.
Keempat, memutus mata rantai jaringan peredaran narkoba, melalui upaya pemetaan jaringan, pemidanaan berat bagi yg terindikasi jaringan, serta tindak pidana pencucian uang untuk memiskin kan bandar. (*)
Update info terbaru tentang Tribun Timur dengan Subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun Instagram kami: