Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

OPINI - Mudik (Perantau) dan Tiket Pesawat Mahal

Dampak tiket pesawat yang mahal, kini pemudik harus memutar otak agar semua rencana mudik bisa terlaksana.

Editor: Aldy
zoom-inlihat foto OPINI - Mudik (Perantau) dan Tiket Pesawat Mahal
tribun timur
Fungsional Statistisi pada BPS Kabupaten Pinrang

Oleh:
Sulthoni Syahid Sugito SST
Fungsional Statistisi pada BPS Kabupaten Pinrang

Memasuki pekan-pekan terakhir menjelang lebaran Idulfitri, geliat fenomena tradisi mudik kembali menghiasi pemberitaan publik Indonesia.

Bagi perantau yang bekerja ataupun pelajar yang memiliki sanak keluarga dikampung halaman, pastinya keinginan berjumpa disaat lebaran menjadi suatu mimpi yang harus diwujudkan.

Satu tahun sekali momen ini terjadi, bagaimana tidak kesempatan bersilaturahmi sekaligus melepas rindu dengan keluarga besar dapat dilakukan bersamaan.

Bagi umat Islam Indonesia pastinya begitu menantikan waktu lebaran tiba, karena pada saat seperti inilah bagi seluruh lapisan masyarakat mendapatkan hak akan cuti maupun libur panjang untuk bisa berlebaran.

Bagi pegawai waktu cuti yang lumayan lama setidaknya 9 hari, sedangkan para pelajar akan diberikan waktu libur khusus perayaan hari libur Idulfitri.

Semua kalangan tentu harus merencanakan persiapan mudiknya dengan matang dan dari jauh-jauh hari.

Salah satu persiapan mudik kekampung halaman tercinta adalah berburu promo tiket murah ditengah mahalnya tiket pesawat. Mudik dengan pesawat paling disukai pemudik dibandingkan lainnya.

Baca: Penyandang Disabilitas Bulukumba, Dapat Bantuan BRSPDF Wirajaya

Dianggap paling efektif karena membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat, namun bagaimana kondisi pemudik pengguna pesawat disaat tiket pesawat yang membumbung tinggi mahal.

Dalam kondisi normal (sebelum tiket pesawat naik) saja, masa menjelang dan sesudah Lebaran Idulfitri tergolong musim puncak (peak season) saat mana harga tiket akan mengalami penyesuaian meningkat dalam kondisi yang paling mahal.

Bagaimana jadinya jika kondisi sekarang dengan harga tiket dasar yang sudah mahal ditambah memasuki peak season, bisa dibayangkan harga tiket akan berkali-kali lipat lebih mahal.

Dampak tiket pesawat yang mahal, kini pemudik harus memutar otak agar semua rencana mudik bisa terlaksana.

Salah satunya mencari moda transportasi altermatif lain yang lebih murah, seperti angkutan darat (kereta api) dan laut (kapal laut).

Pertimbangan harga masih menjadi faktor utama pemudik beralih, walaupun harus mengorbankan waktu serta tenaga yang tentunya akan ekstra dibutuhkan.

Berdasarkan data Airnav Indonesia frekuensi penerbangan anjlok 15% akibat tiket mahal, penurunan drastis frekuensi penerbangan itu mencakup penerbangan domestik dan internasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Telusur

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved