Tak Ingin Tercemar Pembicaraan Pemilu, Haul ke-13 Puang Ramma Ditunda hingga Usai Ramadan
Haul Ke-13 Syekh Sayyid A Djamaluddin Assegaf Puang Ramma ditunda hingga usai Ramadan agar tidak tercemari pembicaraan hasil pemilu dan pilpres
Mendengar pesan Abbah-nya itu, Puang Makka bertanya, “Kenapa puang?”
Puang Ramma berkata, “Maega toh pakkutanana iyyae anana’eh... (banyak tong pertanyaannya ini anak eh).....”
Wasiat Puang Ramma
Puang Makka kini mewarisi status Puang Ramma sebagai Mursyid Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary.
Puang Makka mengaku terus mengingat dan berpegang teguh pada pesan dan wasiat Puang Ramma.
Wasiat Puang Ramma yang selalu diingat Puang Makka, antara lain:
“Sibukkan darimu mencari kesalahanmu, jangan sibuk mencari kesalahan orang lain......”
“Simpan duniamu di tanganmu, sehingga jika engkau merasakan panasnya engkau bisa segera melepaskannya. Jangan simpan duniamu di hatiku sehingga engkau susah melepaskannya...”
“Jangan berjalan sendirian di dunia ini, tapi libatkan Allah dan Rasulnya di setia gerak dan nafasmu......”
“Istiqamah jauh lebih penting dari karamah. Karena istiqamah jauh lebih susah dari karamah.”
Khusus untuk para caleg, Puang Makka meneruskan pesan Puang Ramma yang pas untuk mereka, “Wahai anakku, di dalam mencari kehiduanmu, maksimalkan ikhtiarmu dan optimalkan doamu. Hasilnya, itu wilayah Allah. Jangan engkau campuri. Karena di situ letaknya takdir Allah pada setiap hamba-Nya.”
“Puang selalu mengingatkan bahwa kita hanya berjuang dan terus menerus berusaha, hasilnya terserah pada Allah. Dan apapun hasilnya, itulah yang terbaik,” kata Puang Makka menjelaskan makna pesan Puang Ramma tersebut.
Puang Ramma tegas tapi tidak keras dan kasar dalam berdakwah. Karena ketegasannya itulah, menurut Puang Makka, Puang Ramma sempat masuk tahanan politik.
“Di masa hidupnya, beliau melayani umat 24 jam,” tegas Puang Makka.(*)