Dulu Dukung Jokowi-JK, Kini Imam Shamsi Ali di Kubu Prabowo-Sandi, Ini 7 Alasannya
Shamsi Ali adalah imam Islamic Cultural Center (ICC), masjid terbesar di New York, Amerika Serikat, asal Sulawesi Selatan.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Karenanya hubungan dan komunikasi dengan teman-teman yang memilih Paslon lain tetap terjaga. Beda pilihan itu disebabkan oleh perbedaan ijtihad politik yang berdasarkan penilaian-penilaian yang sangat manusiawi.
Alasan-alasan kehadiran dan dukungan
Keinginan saya untuk menyampaikan dukungan terbuka kepada Paslon Prabowo-Sandi bukan tiba-tiba.
Hanya saja memang kampanye akbar itu bersamaan dengan kedatangan saya di tanah air.
Dalam beberapa bulan terakhir saya melakukan pengamatan dan kajian, baik melalui ragam sumber maupun melalui teman-teman yang ada di kedua belah pihak.
Artinya saya memiliki hubungan dan komunikasi dengan kedua kubu paslon tersebut.
Setelah mempelajari dan mengamati secara dekat, baik substansi kampanye (misi dan misi) maupun karakter paslon, saya memutuskan untuk memberikan dukungan saya kepada paslon Prabowo-Sandi.
Berikut alasan-alasan itu:
1. Saya merasakan ketidakadilan dalam menilai dukungan ulama di kedua belah pihak.
Ketika sebagian ulama mendukung Prabowo-Sandi dengan serta merta dituduh politiisasi agama.
Tapi ketika sebagian lainnya mendukung paslon lain seolah itu dukungan yang wajar dan alami. Perlu digaris bawahi bahwa kedua paslon didukung oleh ulama-ulama umat ini.
2. Saya juga merasakan bahwa ada upaya sistimatis untuk menghalangi ulama umat ini untuk mengambil hak politiknya, sekaligus melakukan tanggung jawab amar ma’rufnya secara politik.
Seolah ketika ulama proaktif melakukan kegiatan politik maka itu politisasi agama.
Runyamnya tuduhan poltiisasi agama ini seringkali hanya dituduhkan kepada ulama Islam semata.
Padahal saya tahu tokoh-tokoh agama lain, khususnya teman-teman Kristiani, melakukan hal yang sama. Karenanya dengan dukungan ini saya tegaskan bahwa ini bukan politisasi agama.