Pembunuhan Karyawati UNM
9 Fakta Sosok Wahyu Jayadi, Tersangka Pembunuhan Zulaeha Djafar, Rektor & Mahasiswa Ungkap Sifatnya!
Polres Gowa akhirnya menetapkan Wahyu Jayadi sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM), Sitti Zulaeha Djafar
Mereka saat ini berstatus sebagai istri dan suami.
Siti Zulaeha Djafar memiliki seorang suami dan 3 anak, sementara Wahyu Jayadi memiliki seorang istri dan 4 anak.
Saat sementara membangun rumah tangga masing-masing, mereka malah sempat kencan.
6. Dikenal baik oleh Rektor
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Dr Husain Syam MTP mengaku sudah mendapat informasi tentang keterlibatan salah seorang oknum dosennya dalam kasus pembunuhan Siti Zulaeha Djafar alias Ela.
“Ya saya sudah dapat video dan informasinya tadi malam si Wahyu itu terlibat, tapi saya belum dapat informasi resmi,” katanya menjawab konfirmasi Tribun Timur, Sabtu (23/3/2019) pagi.
Nama Wahyu Jayadi yang disebut Rektor UNM merujuk kepada oknum dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.
Rektor tak mau berspekulasi soal pelaku dan motif insiden yang dia sebut mengejutkan.
Dia menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke aparat hukum.
Jika kemudian terbukti di depan hukum, pihak rektorat akan memberikan sanksi berat berupa pemecatan.
“Kalau betul begitu, selesai dia (Dr Wahyu),” katanya melalui sambungan telepon.
Rektor juga menyebutkan Dr Wahyu Jayadi, baru setahun menjabat Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNM.

“Kalau betul dia, saya tak menyangka. Anaknya baik, rajin dan pendiam,” kata rektor kelahiran Kampung Kanang, Polewali Mandar, Sulbar ini.
7. Pengakuan Mahasiswa
Senada dengan Rektor, para mahasiswanya juga menuturkan hal serupa.
Seperti mahasiwa UNM Widi saat dihubungi Tribun-timur.com via Whatsapp, Sabtu (23/3/2019).
Dirinya mengungkapkan Wahyu adalah sosok yang ramah.
“Saya sudah beberapa kali ketemu sama pak Wahyu,”katanya.
Apalagi Wahyu diketahui menjabat Ketua KKN.
"ramah ji. Kalau ketemu pasti menyapa langsung. Tanya apa yang bisa dibantu," ujarnya.
Selain itu, menurut Widi, Wahyu juga rajin menjalankan ibadah salat.
“karena kalau saya temui biasa, dia lagi salat. Atau kalau pas salat ditemui dia bilang “tunggu sebentar dek nah, salat dulu” jelasnya.
“Tidak sangka sekalika, baeknya lagi itu bapak. Senyumnya itu tanda kalau bukanki dosen galak,”tambah Widi.
Beberapa mahasiswa lainnya juga tak menyangka Wahyu melakukan hal kejam.
“Saya pernah bicara langsung sama beliau. Kebetulan waktu mauka KKN tahun lalu, jadi dia yang bantu,” kata mahasiswa UNM Ulfa.
“Pak Wahyu kukenal baik orangnya,”tambahnya.
8. Pengakuan Rekan Kerja
Haruddin salah seorang dosen di Fakultas Ilmu Keolahrgaan (FIK) UNM, mengaku kaget saat mendengar kabar Dr Wahyu Jayadi ditangkap polisi terkait kasus kematian staf UNM Sitti Zulaeha, Jumat malam.
Haruddin mengaku mendapat kabar penangkapan Dr Wahyu Jayadi, pagi tadi.
"Ini begitu mendalam kita punya ini, istilahnya saya tidak bisa komentar banyak, istilahnya kita shok kaget. Tadi saya ditelepon hampir pinsang padahal kita sementara bekerja di atas (kantor Fakultas FIK)," kata Haruddin yang ditemui di halaman kampus FIK UNM, Jl Wijaya Kusuma, Makassar, Sabtu (23/3/2019) siang.
Ia mengaku tidak menyangka, rekan sesama dosennya, Dr Wahyu Jayadi ditangkap polisi atas dugaan kasus pembunuhan.
Padahal menurut Haruddin, keseharian Dr Wahyu Jayadi selama ini dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.
"Bagus, bagus orangnya beliau. Sepenjang sepengetahuan saya tidak ada yang mencurigakan dengan sosoknya. Orangnya normal saja orangnya saya lihat, bergaul, bahkan sangat supel orangnya," ujar Haruddin.
Bahkan menurut Haruddin, Dr Wahyu Jayadi juga dikenal sosok tenaga pendidik yang juga taat beribadah.
"Beribadah juga ia aktif, sering kita salat berjamaah bersama di musallah apalagi kalau di atas di lantai 4 gedung Phinisi," ungkap, Haruddin.
9. Bikin syok Dekan FIK
Dekan FIK UNM, Prof Dr Hj Hasmyati tampaknya begitu terpukul dengan kerjadian ini.
Prof Dr Hj Hasmyati juga kaget atas kabar penangkapan Dr Wahyu Jayadi.
"Tidak maui komentar kalau soal itu dek, soalnya stresski dapat kabar itu (penangkapan Dr Wahyu Jayadi) tadi pagi," kata seorang staf di ruang Dekan FIK UNM, saat awak tribun menyampaikan niatannya untuk mewawancarai Prof Dr Hj Hasmyati.
"Tapi tunggu dulu, saya coba tanya lagi ibu di dalam," kata sang staf berkerudung ping itu.
Berselang semenit, sang staf dekan pun keluar menemui awak tribun di ruang tunggu depan ruang kerja Dekan FIK.
"Tidak mau dek, soalnya hampir semua pinsang orang di sini termasuk ibu (Prof Dr Hj Hasmyati) dengar kabar itu tadi pagi. Soalnya kan kasus besar ini, baru kan orangnya kita yang disebut, jadi syok ki semua kasihan," ujarnya.
(*)