Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gunung Bromo Erupsi, Meletus hingga 28 Kali hingga Akibatkan Hujan Abu, Ini Imbauan untuk Wisatawan

Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengalami letusan sebanyak 28 kali pada Selasa (19/3/2019).

Editor: Anita Kusuma Wardana
ANITA KUSUMA WARDANA
Gunung Bromo Erupsi, Meletus hingga 28 Kali hingga Akibatkan Hujan Abu, Ini Imbauan untuk Wisatawan 

Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Wisatawan berkunjung ke Gunung Bromo, Jawa Timur
Wisatawan berkunjung ke Gunung Bromo, Jawa Timur (ANITA WARDANA)

Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Baca: TRIBUNWIKI: Berstatus Waspada, Ini Profil Gunung Bromo, Letusan Sejak 1775, dan Potensi Wisatanya

Baca: Ingin Liburan ke Gunung Bromo? Baca Aturan Barunya Ini

Baca: Gunung Ibu di Halmahera Meletus, Status Masih Waspada

Sejarah Letusan

Selama abad 20 dan abad 21, Gunung Bromo telah meletus sebanyak beberapa kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2015-sekarang.

Gunung Bromo meletus pada tahun 2015-2016, 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, dan 1775.

Gunung Suci

Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo/Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci.

Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo.

Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Wisata Bromo

Perjalanan melalui pintu barat dari arah Pasuruan yaitu masuk dari desa Tosari untuk menuju ke pusat objek wisata (lautan pasir) terbilang berat. Karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat biasa ini dikarenakan jalan turunan dari penanjakan ke arah lautan pasir sangatlah curam.

Kecuali kita menyewa mobil jeep yang disediakan oleh pengelola wisata, jadi wisatawan banyak yang berjalan kaki untuk menuju ke pusat lokasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved