Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Kisah Suhermin, Nenek Pemulung yang Hidup Sebatangkara di Kota Palu

Tampak tergolek lesu seorang nenek di sebuh teras salah satu ruko Jl Pue Bongo, Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Tatanga, Kota Palu

Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Suryana Anas

Semua harus dikerjakan sendiri guna melanjutkan hidupnya.

Karena tak berbekal ketrampilan, akhirnya Suhermin memutuskan untuk mencari limbah plast sebagai perkerjaannya.

Berbekal sebuah sepeda ontel, dengan dua karung, ia mendorog sepeda ontelnya ke lokasi biasanya memulung di Kota Palu.

Setap harinya, ia menyusuri jalan-jalan serta tempat-tempat pembuangan sampah di Kota Palu.

Suhermin, terkadang beranjak dari rumah pada pagi hari.

Namun juga biasany pada sore hari. Bahkan, ia tak pulang ke rumahnya.

Tergantung karung apakah karung yang diabawanya sudah penuh atau belum.

Jika belum, ia harus menginap di sebuah garasi kosong seputaran Jl Pue Bongo.

Jik penuh, maka dia akan kembali ke rumahnya di Desa Binangga.

"Kalau ini karung sudah penuh, yah pulang mas, tapi kalau belum yah tidak," katanya.

Untuk menjualnya, Suhermin harus mengumpulkan belasan karung platik bekas.

Jika sudah tercapai, ia harus menyawa mobil untuk mengangut karung miliknya dengan biaya Rp.50 ribu.

"Satu kali angkut saya bisa dapat Rp.200, dipotong biaya mobil, Rp.50 ribu," jelasnya.

Suhermin tak pernah sedih dengan kondisi kehidupannya saat ini.

Menurutnya, jika kit selalu bersyukur, kebahagiaan akan selalu menyertai.

"Hidup itu sudah ada yabg atur mas, kita cukup jalani saja," tandasnya.(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Ar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved