Wakil Bupati Luwu Respon Cepat Kelas Jauh SDN 660 Walenrang yang Kekurangan RKB
Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, merespon cepat kondisi murid SDN 660 Mekar Jaya, di Desa Kaliba Mamase, Kecamatan Walenrang
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, merespon cepat kondisi murid SDN 660 Mekar Jaya, di Desa Kaliba Mamase, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, belajar di teras kelas.
Saat ditemui di rumah jabatannya di Bukit Limpujang, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Syukur Bijak memerintahkan langsung Dinas Pendidikan menangani kondisi tersebut.
"Sekolah yang ada disana itu adalah sekolah kelas jauh dari SD Karetan. Karena di sana adalah kelas jauh, awalnya bisa menampung murid yang ada," ujarnya, Selasa (26/2/2019).
Baca: Tekan Angka Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Ini yang Dilakukan Dinas P3A Jeneponto
Baca: Dikeluhkan, Lubang Jalan di Lau Maros Ditambal
Baca: 37 Ketos Ikuti Seleksi Tulis Esai dan Wawancara di Unhas
"Cuman, seiring berjalannya waktu berapa tahun muridnya terus bertambah, belum sempat dibangunkan ruangan baru. Dan tahun ini kita akan bangunkan satu ruangan baru," lanjutnya.
Syukur Bijak juga menuturkan, pihak Pemerintah Kabupaten Luwu akan terus memberikan perhatian kepada sekolah tersebut.
"Meski dapat bantuan satu RKB tahun ini. Kita usahakan lagi tahun depan akan dapat lagi, sampai mencukupi kebutuhan sekolah," tuturnya.
Disamping itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Amang Usman, menjelaskan jika pengusulan pembangunan sekolah harus melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Bangunan itu harus lewat Dapodik. Operator sekolah mengirim data, dan orang pusat akan melihat berapa kekurangannya. Jadi dipantau langsung orang pusat," kata Amang.
Karena, lanjut Amang, tidak mungkin murid yang hanya berjumlah lima orang atau 10 orang per kelas mengusulkan RKB.
"Bisa dibuatkan kelas rangkap. Di dalam satu ruangan bisa dibagi dua, selama muridnya masih kurang. Tidak mungkin jumlah murid sedikit, mau dibuatkan ruangan kelas banyak," ucapnya.
Ia juga menegaskan jika tidak ada pengurusan pembangunan sekolah saat ini yang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sekedar diketahui, SDN 660 Mekar Jaya hanya memiliki empat ruangan.
Empat ruangan tersebut sudah termasuk kantor, perpustakaan dan ruang kelas.
Sebelumnya, para murid kelas tiga di SDN 660 Mekar Jaya, di Desa Kaliba Mamase, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, belajar di teras kelas.
Mereka belajar di teras karena kekurangan ruang kelas baru.
Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga tahun di sekolah yang memiliki sebanyak 138 murid.
Sekolah ini juga sudah dua kali melakukan penamatan.
Seorang guru, Juwita Mading mengatakan, jika sekolahnya membutihkan tiga unit Ruang Kelas Baru (RKB).
Pihak sekolah bersama Pemerintah Desa Kaliba Mamase, sudah berupaya mendapatkan RKB yang dimaksud.
Hanya saja, sampai hari ini, pemerintah terkait belum merespon.
"Kami terpaksa belajar mengajar di teras demi memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar para murid. Selain itu, saat sedang belajar angin berhembus agak kencang. Papan tulis kadang jatuh dan buku di atas meja jadi terbang," kata Juwita Mading, Jumat (22/2/2019).
Disamping itu, seorang murid, Hariani menuturkan, ia dan kawan sekelasnya tidak nyaman dan konsentrasi menerima pelajaran.
Karena saat cuaca panas, diterpa sinar matahari dan begitupun saat hujan.
"Sementara belajar lalu hujan datang, buku, pakaian kami ikut kena air hujan, jadinya basah. Sehingga kami tidak bisa ikut belajar," ucapnya.
Pihak sekolah berharap, Pemerintah Kabupaten Luwu dalam hal ini Dinas Pendidikan dapat memperhatikan keluhan guru dan murid SDN 660 Mekar Jaya.
Laporan Wartawan TribunLuwu.com, @desy_arsyad
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
A