Apa Maksudnya? Putri Gusmus Komentari Bacaan Ayat Artis Neno Warisman 'Banyak yang Keliru Tajwidnya'
Namun Ienas Tsuroiya tak membahas puisi Neno Warisman. Melainkan menanggapi bacaan Surah Al Qadr Neno Warisman.
Panjang-pendeknya, makhorijul huruf, tajwidnya...," tulis Ienas Tsuroiya.
Ia kemudian menceritakan pengalaman mondok di pesantren, di mana rata-rata guru ngajinya galak.
Bahkan ada yang membaca Al Fatihah saja harus berbulan-bulan karena bacaan harus sempurna.
"Kalau belajar AlQuran di pondok pesantren, rata-rata gurunya galak.
Bacaan harus sempurna sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
Ada yang belajar baca Surat AlFatihah sampe berbulan-bulan, baru dinyatakan lulus," tulisnya.
Rupanya, banyak juga di kolom komentarnya yang menceritakan pengalaman sama saat mondok di pesantren.
Follow juga
Rata-rata membagikan perjuangan untuk bisa lolos bacaan satu ayat dengan bacaan yang sempurna.
"Banyak testimoni para santri yang dulu susah payah belajar AlQuran di pondok pesantren di kolom mention saya.
Begitulah gambaran belajar agama yang benar. Harus sabar. Nggak ada yang instan," tulis putri Gus Mus itu lagi.
Kemudian, Ienas Tsuroiya membagikan lagi twit-nya beberapa waktu lalu, sambil menuliskan kalau twit itu layak untuk diposting ulang.
"Memilih guru ngaji (belajar agama) harus hati-hati. Jangan terpukau dgn tampilan luar saja.
Periksa rekam jejaknya. Dan yang terpenting, perhatikan sanad keilmuannya," tulisnya.
Pada cuitan-cuitannya itu, Ienas Tsuroia murni mengomentari bacaan Neno Warisman saja.
Ia tidak mengomentari soal doa Neno Warisman yang sedang viral belakangan ini.(*)