Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berakhir Damai, Tapi Begini Nasib 4 Siswa Pengeroyok Bujang Sekolah di SMPN 2 Galesong Takalar?

Berakhir Damai, Tapi Begini Nasib 4 Siswa Pengeroyok Bujang Sekolah di SMPN 2 Galesong Takalar?

Penulis: Muh Syahrul Padli | Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/muh syahrul padli
Rapat dewan guru di ruang kepala sekolah dan guru SMPN 2 Galesong, Takalar, Selasa (12/2/2019). Turut hadir Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar, Drs Dahlan Tata dan Kanit Reskrim Polsek Galesong Selatan, Aipda Rusdiyono SE. Rapat ini membahas penentuan nasib siswa pengeroyok bujang sekolah. 

Berakhir Damai, Tapi Begini Nasib 4 Siswa Pengeroyok Bujang Sekolah di SMPN 2 Galesong Takalar?

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Nasib 4 Siswa Pengeroyok Bujang sekolah di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar, Sulawesi Selatan, sudah diputuskan, Selasa (12/2/2019) sore.

Nasib 4 Siswa Pengeroyok Bujang Sekolah di SMPN 2 Galesong Selatan, diputuskan tidak akan berproses di kepolisian.

Lalu 4 Siswa Pengeroyok Bujang Sekolah di SMPN 2 Galesong Selatan dan korban sepakat berdamai. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan.

Baca: Bujang sekolah di SMPN 2 Galesong, Babak Belur! Dikeroyok 3 Siswa dan Orangtua! Alasan Sepele

Baca: Siswa Keroyok Bujang Sekolah, Guru BK SMPN 2 Galesong: Jika Siswa Ini Tak Pindah, Saya yang Pindah

Hal itu disepakati melalui rapat dewan guru SMPN 2 Galesong Selatan yan dihadiri Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar dan unsur terkait.

Keputusan rapat disampaikan oleh kepala SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar, H Hamzah Dg Lallo SPd, di ruang kerjanya, Rabu (13/2/2019).

“Hasil dari rapat dewan guru dengan para pelaku dan korban, juga dihadiri Dewan Pendidikan dan unsur terkait, disepakati kasus ini berakhir dama,” kata Hamzah.

“Kedua belah pihak juga sudah saling memaafkan. Dan tidak akan berproses ke kepolisian,” lanjut Hamzah.

Nasib 4 Siswa

Rapat tersebut membahas nasib empat siswa pengeroyok Bujang Sekolah di SMPN 2 Galesong, Takalar, yakni NRA (12), MI (12), AD (12), dan A (12).

Korban pemukulan yang mengalami luka robek di kepala, merupakan Bujang Sekolah berstatus honorer adalah Faisal Dg Paulle (38) juga dihadirkan.

Baca: Hari Valentine atau Valentine Day 2019, Ini 29 Kalimat Romantis Cocok Jadi Status di IG, WA, FB

Baca: VIDEO: Komentar Kepsek SMPN 2 Galesong Sebelum Penentuan Nasib Pengeroyok Bujang Sekolah

Orangtua siswa yang turut menjadi pelaku pemukulan, Muh Rasul Dg Sarrang (48) juga dipanggil untuk hadir dalam rapat tersebut.

Hamzah menambahkan, selain berakhir damai, keputusan dewan guru SMPN 2 Galesong Selatan juga mengembalikan 4 murid yang menjadi pelaku pengeroyokan kepada orangtua masing-masing.

"Hasil rapat kemarin sore, empat siswa secara resmi dikembalikan kepada orangtua masing-masing,” kata Hamzah pada Rabu (13/2/2019).

“Namun demikian, kami tetap memberikan rekomendasi untuk pindah ke sekolah lain," lanjut Hamzah yang mengaku sangat prihatin atas kasus di sekolah yang dipimpinnya.

Soal keputusan tersebut juga dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Galesong Selatan, Takalar, Aipda Rusdiyono.

"Kasus ini berakhir damai. Tapi, nasib siswa di sekolah akan diselesaikan melalui rapat internal dewan guru dengan orangtua murid," ujar Aipda Rusdiyono.

Baca: Tak Tahan Dikatai, Betulkah Sebab Pengeroyokan Bujang Sekolah di SMPN 2 Galesong?

Baca: Kasus Penganiayaan Guru Honorer oleh Siswa Berakhir Damai, Ini Penjelasan Polsek Galesong Selatan

Jalur mediasi yang ditempuh kedua belah pihak mengakibatkan kasus ini tidak bisa dilimpahkan ke Polres Takalar dan tidak akan diproses hukum.

Namun, meski jalan damai sudah ditempuh, kata Rusdiyono, pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan empat siswa yang terlibat dalam aksi tidak terpuji itu.

Guru BK Beri Kesaksian

Sebelumnya, dalam ruang guru dan kepala SMPN 2 Galesong, TribunTakalar.com berkesempatan mewawancarai dua guru bimbingan konseling (BK).

"NRA (12) hampir setiap hari dipanggil ke ruang konseling. MI (12) juga pernah," ujar guru Bimbingan Konseling SMPN 2 Galesong Selatan Sukmawati SPd (24).

Begitu juga Syamsuddin H SPd (53) guru konseling yang menangani kelas tiga, juga memberikan keterangan sekaligus kesaksian di hadapan rapat guru.

Syamsuddin menyampaikan jika dua dari empat siswa pelaku pengeroyokan memang perlu bimbingan khusus.

"Bisa dibilang mereka nakal. Hampir semua guru mengeluh," ujar, Syamsuddin H SPd (53), guru konseling yang telah 20 tahun lebih mengabdi di SMPN 2 Galesong.

Baca: Kasus Pemukulan Tenaga Honorer di Galesong Berlanjut, 4 Siswa Diperiksa Hari Ini

Baca: Lihat Video Cewek Seksi Ini Meniru Tendangan Akurat Lionel Messi! Lihat Juga Jugglingnya, Sempurna

"Seringkali dalam proses pembelajaran, mereka tidak menghargai guru. Suka bolos. Kadang kalau guru mengajar, mereka keluar masuk." Tambahnya.

"Keberhasilan mendidik siswa tersebut, hanya bisa terwujud jika terjalin antara guru dan orangtua," ujarnya.

Coreng Wajah Pendidikan

Insiden yang terjadi di SMPN 2 Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan ini tentu saja mencoreng wajah pendidikan Tanah Air.

Empat orang siswa dan satu orangtua murid melakukan pengeroyokan kepada tenaga honorer Faisal Dg. Paulie (38) hingga kepalanya sobek.

Insiden yang memilukan terebut terjadi pada Senin (11/2/2019) lalu. Dan akhirnya kasus ini berakhir dengan damai.

Sementara Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar yang juga hadir dalam rapat tersebut mengaku prihatin dengan kejadian ini.

"Tentunya kami prihatin atas kasus seperti ini, tetapi semuanya kami kembalikan kepada pihak sekolah dan mengacu pada tata tertib di sekolah," kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar, Dahlan.

Keputusan damai tersebut diambil dari hasil rapat sekolah bersama seluruh dengan instansi terkait.

Baca: Via Vallen Tulis Status Bule dalam Keresahannya Sindir Usai Marko Simic Terlibat Kasus Pelecehan?

Baca: Waspada! Ini 3 Bahaya Jika Anda Kecanduan Nonton Film Porno! Gangguan Kesehatan Tubuh dan Jiwa

Selain berakhir damai, keempat siswa tersebut disepakati bersama untuk dikeluarkan dari SMPN 2 Galesong Selatan karena kerap berbuat onar dan berlaku tidak sopan kepada guru.

Keempat siswa yang dikeluarkan dari SMPN 2 Galesong Selatan tersebut adalah IM (12), RD (12), NA (12), dan AK (12).

Sementara salah seorang orangtua siswa yang juga menjadi pelaku pengeroyokan adalah MS (48).

Kejadian tidak terpuji ini berawal dari kata-kata umpatan kasar pelaku yang dilontarkan kepada korban. (*)

Laporan Wartawan TribunTakalar.com, @syahrul_padli.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved