Lelaki Asal Pedalaman Sinjai Dipercaya Sebagai Imam Utama Masjid Muttaqien Kota Makassar
"Ada apa pak? tanya salah seorang diantara mereka ke saya. Lalu saya menjawab bahwa ingin ketemu dengan Pak Imam di Masjid ini," kataku.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Hasrul
Di kampus itu, kuliah Rahman nyaris jalan di tempat dan terhenti. Sebab uang pembayaran kuliah tidak mencukupi. Sebab uang yang dikirim orang tuanya bernam Bustam dan Subaedah di Kolaka tidak pernah cukup, sebab mereka hanya seorang petani biasa di daerah rantau itu.
Baca: Adnan Purichta Ichsan Kampanyekan Gowa Bersih di Hari Peduli Sampah
Perasaan galau sang hafidz tersebut mulai galau. Sebab uang kosnya saja sudah tidak mampu dibayar.
"Jadi suatu hari saya jalan-jalan di rumah teman saya dan kebetulan di rumah teman ada pengelola masjid yang sedang cari imam tetap. Saya pun ditawari dan saya sampaikan bersedia untuk amanah itu. Dengan harapan uang kuliah saya lancar kembali karena mendapat honor sebagai imam masjid dan bertempat tinggal di kompleks masjid itu sekaligus sebagai guru ngaji," ungkap Rahman.
Baca: Rivai Ras Hadirkan Pakar Ekonomi, Hukum dan Politik Bahas Visi Capres
Ia pun menerima tawaran tersebut tahun 2016 lalu hingga kini dan diterima menjadi imam tetap di masjid yang berkapasitas kurang lebih 1.500 orang jamaah.
Kini kuliah jalan, dan ia pun mendapat amal karena mengajarkan baca Al Quran kepada santeri dan masyarakat umum.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @Sambah Sambahri