Januari 14 Kasus DBD, Dinas Kesehatan Luwu Timur Imbau Warga Jadi Jumantik
April meminta masyarakat bila menemukan jentik nyamuk aedes aegypti di tempat penampungan air agar cepat dikuras.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Dinas Kesehatan Luwu Timur mengimbau warga menjadi juru pemantau jentik (Jumantik) di rumah masing-masing.
Tujuannya untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) menjangkiti anggota keluarga.
Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, April mengatakan Jumantik untuk memantau jentik nyamuk di wadah atau tempat penampungan air di rumah.
"Jadi satu orang setiap rumah bertugas sebagai Jumantik agar DBD bisa dicegah," kata April kepada TribunLutim.com, Jumat (1/2/2019).
April meminta masyarakat bila menemukan jentik nyamuk aedes aegypti di tempat penampungan air agar cepat dikuras.
Dinas Kesehatan juga sudah melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif lewat beberapa kegiatan di masyarakat.
Seperti mengaktifkan gerakan satu rumah satu Jumantik, gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M), penyelidikan epidemiologi dan fogging.
Ada 14 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Luwu Timur periode 31 Januari 2019.
Penderita DBD ditemukan di 10 Puskesmas yaitu:
- Puskesmas Wotu satu pasien
- Puskesmas Nuha satu pasien
- Puskesmas Tomoni Timur dua pasien
- Puskesmas Tomoni dua pasien
- Puskesmas Lampia dua pasien
- Puskesmas Wawondala dua pasien
- Puskesmas Angkona satu pasien
- Puskesmas Mangkutana satu pasien
- Puskesmas Kalaena satu pasien
- Puslesmas Wasuponda satu pasien.