Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengungsi di Rujab, Korban Banjir Diusir Wakil Ketua DPRD Maros

Sekitar 150 warga Jl Taufik, Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Turikale, Maros, diusir saat mengungsi di rumah jabatan wakil Ketua DPRD, Yusuf Damang,

Penulis: Ansar | Editor: Munawwarah Ahmad
Ansar
Rujab Wakil Ketua DPRD Maros, di jalan Taufik dijadikan korban banjir sebagai tempat pengungsian dan dapur umum. 

Khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang akan memicu Bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang dan angin kencang yang meningkat pada akhir Januari 2019.

Berikut adalah Wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 23 - 26 Januari 2019, antara lain: Aceh, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua.

Sedangkan Wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 27 - 30 Januari 2019, antara lain: Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Tidak hanya hujan lebat, masyarakat nelayan dan pesisir juga perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Barat P. Simeulue Hingga Kep. Mentawai, Perairan P. Enggano Hingga Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten Hingga Jawa Tengah, Samudra Hindia Barat Sumatra Hingga Jawa Tenga, Perairan Utara Kep. Anambas Dan Laut Natuna, Laut Jawa bagian Tengah, Laut Bali, Perairan Selatan Baubau - Kep. Wakatobi.

Selanjutnya di Laut Banda bagian Selatan, Perairan Kep. Sermata - Kep. Babar, Laut Arafuru bagian Barat. Potensi gelombang tinggi 4.0 hingga 6.0 meter diperkirakan terjadi di Laut Cina Selatan Dan Laut Natuna Utara, Perairan Utara Kep. Natuna, Laut Jawa Bagian Timur Hingga Laut Sumbawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa Timur Hingga P. Rote, Selat Bali - Selat, Lombok - Selat Alas Bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur Hingga NTT, Perairan Utara Flores, Perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar, Laut Flores, Laut Sawu Dan Laut Timor Selatan NTT.

Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari curah hujan tinggi dan angin kencang yang akan terjadi pada akhir Januari 2019 ini.

Antara lain potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Masyarakat agar tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.

Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui: 

http://www.bmkg.go.id;

- Akun IG dan twitter @infobmkg;

- Aplikasi iOS dan android "Info BMKG"; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Jakarta, 22 Januari 2019

Deputi Bidang Meteorologi* Drs. R. Mulyono R. Prabowo M.Sc

Meninggal Dunia, Begini Perjuangan Nenek Nurjanna Gendong Cucu Terjang Banjir Sungai Jeneberang

Nurjanna Djalil menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Rabu (23/1/2019) sore.

Nenek ini meninggal dunia sehari setelah berupaya menyelamatkan cucunya ketika banjir menerjang Gowa, Selasa (22/1/2019).

Nurfardiansyah, menantu Nurjanna Djalil bercerita, sang nenek yang merupakan mertuanya terus perpegangan di pohon saat banjir menerjang tempat tinggalnya.

Baca: Korban Banjir Jangan Berharap, Pemprov Tak Punya Uang Perbaiki Rumah Warga

Baca: Kunjungi Pengungsi Korban Banjir, Ketua PKK Sulsel Serahkan Bantuan Makanan Balita

Ketinggian air pada saat banjir bandang terjadi, kata Nurfardiansyah, sudah mencapai leher. Namun saat itu, ia masih terus memegang cucunya.

Kemudian Nurjanna Djalil memutuskan meninggalkan rumah lantaran air terus naik dan memasuki tempat tinggalnya.

Ketinggian air di rumahnya yang beralamat di Kompleks BTN Zigma Royal Part, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, akhirnya mencapai atap, Selasa (22/1/2019) kemarin.

"Mertua saya terus berjalan. Air rupanya terus meninggi. Melalui telepon, saya minta dia mencari pegangan ke pohon," kisah Nurfardiansyah kepada Tribun Timur, Rabu (23/1/2019) malam.

Derasnya Air

Nurfardiansyah melanjutkan, mertuanya rupanya tak mampu menahan derasnya aliran air limpasan Sungai Jeneberang tersebut.

Sang nenek bahkan sempat terseret arus air bersama cucu, sebelum akhirnya ditolong warga sekitar yang segera meraihnya.

Baca: Perhatikan, 5 Rutinitas Jelang Tidur yang Bisa Rusak Mood Esok Hari! Olahraga Salah Satunya!

Baca: Pemprov Sulsel Tidak Jamin Perbaiki Rumah Bagi Korban Banjir dan Tanah Longsor

"Untung ada warga yang tolong ki lalu dikasih pelampung,” tambah Nurfardiansyah.

“Mertua saya kembali berpegangan di ranting sambil gendong cucu. Tiga jam dia berpegangan sambil menunggu pertolongan," lanjut.

"Foto yang beredar ke media sosial itu atas permintaan saya kepada warga,” tambahnya.

“Lalu saya kirimkan foto itu ke Basarnas untuk kemudian meminta pertolongan perahu karet," lanjut Nurfardiansyah.

Dirawat di RS Syekh Yusuf

Setelah terendam banjir bandang karena meluapnya Sungai Jeneberang di Kelurahan Pangkabinanga, selama tiga jam, Nurjanna Djalil lalu mendapat perawatan.

Almarhumah sempat dirawat di klinik untuk mendapat pertolongan pertama dan dilihat kondisinya.

Baca: Persit KCK Kodam XIV Hasanuddin Bantu Korban Banjir di Makassar dan Gowa

Baca: 19 Calon Komisioner KPID Ikuti Uji Kelayakan di Komisi I DPRD Sulbar

Nurjanna Djalil dirawat selama tiga jam sebelum kemudian dipulangkan ke rumah orang tua Nurfardiansyah, Selasa (22/1/2019) kemarin.

"Sempat dipulangkan ke rumah, karena baik-baikmi perasaannya kemarin. Tapi tadi habis Ashar tidak enak perasaannya," terang Nurfardiansyah.

Karena kondisi fisiknya krang bagus, Nurfardiansyah membawa ibu mertuanya tersebut berobat ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa, Rabu (23/1/2019) sore tadi.

Setelah hampir sejam dirawat, sang nenek menghembuskan napas terakhir. Innalillahi wainna ilahi rojiun.

5 Korban Timbunan

Sementara itu, lima warga yang tertimbun longsor di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa akhirnya ditemukan, Rabu (23/1/2019).

Kelima korban yang berjenis kelamin perempuan ini tercatat bernama Sadda (63), Sri Wahyuni (13), Ulfa (2 tahun), Nurhipayah (20), Lina (30).

Baca: Lihat Koleksi Mobil Komedian Sule yang Mencapai Rp2,8 Miliar! Kekayaannya Sendiri Rp29 Miliar

Baca: PSM Bakal Berkandang di Stadion Barombong! Kira-kira Kapan? Begini Penjelasan Munafri

Kelima korban tersebut ditemukan tim Basarnas Makassar dan Gowa, dalam keadaan meninggal dunia.

Humas Basarnas Makassar, Hamidar mengatakan, proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat satu unit ekskavator.

Tiga korban meninggal, diantaranya ditemukan dalam keadaan berpelukan yaitu Dg. Sada, Lina, serta Ulfa.

Sementara dua korban lainnya ditemukan terpisah yaitu Yuni dan Nurhidayah.

"Lima korban yang ditemukan hari ini meninggal dunia," kata Hamsidar dalam pesan WhatsApp.

Baca: Cut Meyriska Berubah Drastis, Mantap Berhijab! Apakah Ada Alasan Bakal Nikah dengan Roger Danuarta

Baca: 5 Potret Cantiknya Cut Meyriska, Dikabarkan Menikah dengan Roger Danuarta: Insya Allah Doain

"Tim yang diterjunkan adalah basarnas dan tim sar gabungan," tandas Hamsidar.

Sebelumnya, Kabag Humas dan Kerjasama Pemkab Gowa Abdullah Sirajuddin mengatakan, korban tertimbun di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, mencapai 23 orang.

Melalui penemuan lima korban ini, tersisa 18 warga yang masih belum diketahui ditemukan di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju. (*)

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

(TRIBUN-TIMUR.COM)
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved