Ratusan Warga Mappedeceng Demo di Polres Luwu Utara
Pendemo meminta Polres Luwu Utara bertanggungjawab atas kematian salah satu warga Mappedeceng bernama Ahmda Dandi.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasrul
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Seratusan warga Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, melakukan unjuk rasa di Mapolres Luwu Utara, Jl Jenderal Ahmad Yani, Masamba, Selasa (15/1/2019).
Pendemo meminta Polres Luwu Utara bertanggungjawab atas kematian salah satu warga Mappedeceng bernama Ahmda Dandi.
Baca: Bawaslu Mamasa Gelar Raker Peningkatan Kapasitas Pengawasan
Baca: Bandingkan Harga Koleksi Tas Branded antara Menantu Jokowi dan SBY, Ada yang Sampai Ratusan Juta
Baca: Buta Huruf di Soppeng Didominasi Kalangan Perempuan
Baca: Bantuan Ayamnya Dilaporkan Mati Mendadak, Dirjen Peternakan RI ke Sinjai
Baca: 7 Jabatan Dijabat PLT, Kepala BKDD Enrekang: Akhir April Bakal Dilakukan Lelang Jabatan
Mayat Dandi ditemukan mengapung di Bendung Baliase, kemarin.
Dimana sebelumnya, Dandi yang diketahui merupakan DPO Polres Luwu Utara diduga melompat ke bak bendung ketika dikejar polisi.
Akbar, salah satu orator dalam unjuk rasa itu menegaskan bahwa aksi mereka hanya untuk menuntut keadilan.
Baca: Simpan Sabu, Dua Pemuda Asal Mangkaca Segeri Diamankan Satnarkoba Polres Pangkep
Baca: Manfaatkan Tiket Pesawat Mahal, Mahasiswa Makassar Jual Tiket Palsu
"Kami menilai pihak kepolisian tidak sesuai dengan SOP dalam melakukan penangkapan yang berujung pada meninggalnya teman kami," ujar Akbar dalam orasinya.
Pengunjuk rasa diterima oleh Kasat Reskrim Polres Luwu Utara Iptu Syamsul Rijal.
Usai demo di Mapolres Luwu Utara, warga kemudian menutup Jl Trans Sulawesi di desanya.(*)
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com