Ini Penyebab Besarnya Stunting di Enrekang
Kabupaten Enrekang merupakan daerah dengan angka stunting terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Kabupaten Enrekang merupakan daerah dengan angka stunting terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan data dari Kementrian kesehatan angka stunting di Kabupaten penghasil Dangke ini mencapai 45,8 persen.
Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Enrekang berdasarkan data balita dengan status gizi stunting di Kabupaten Enrekang mencapai 24,5 persen atau 3.771 jiwa dari total 15.405 balita yang ada di Kabupaten Enrekang.
Baca: VIDEO: Gelar Pelepasan 13 Purnawirawan, Ini Pesan Kapolres Pangkep
Baca: Satu Black Box Lion Air JT 610 Akhirnya Ditemukan, Lokasinya di Sini
Baca: Masih Ada APK Caleg di Jeneponto Dipasang di Pohon
Baca: VIDEO: Pindah Tugas, Polwan Pangkep Ini Dapat Kenang-kenangan Cincin
Baca: PSM Butuh Pelatih, Karyawan Bosowa Semen Pilih Riedl atau Peter Segart
Baca: KSOP Parepare Akan Panggil Nahkoda MT Golden Pearl Terkait Tumpahan Minyak di Laut
Baca: Tiket Pesawat Dikabarkan Turun, Bandingkan Harganya Sekarang, UPG-CKG Paling Murah Rp 1,082 Juta
Menurut Pengelolah Data Program Gizi Dinkes Enrekang, Kartini, mengatakan ada beberapa faktor utama penyebab besarnya penderita stunting di Kabupaten Enrekang
Faktor tersebut adalah pola makan, pola asuh dan sanitasi. Namun, yang paling umum ditemukan adalah pola asuh.
"Karena rata-rata sebenarnya, perekonomian masyarakat kita sudah bagus dan layak, apalagi kita adalah darrah penghasil sayuran hanya saja pola asuh yang masih kurang dipahami oleh para orang tua," ujarnya.
Olehnya itu, untuk penanganan stunting sementara yang dilakukan adalah sosialisasi terkait asupan gizi untuk ibu hamil, anak dan remaja putri.
Selain itu juga diberikan bantuan PMT (Pemberiam Makanan Tambahan) yang berasal dari pusat atau asupan makanan yang seimbang.
"Kita juga lakukan inervensi langsung dengan konvergensi integrasi untuk pengangan stunting lintas sektor. Dengan penanganan secara sfesifik muaranya ke Dinkes dan penanganan sensitif ke dinas terkait," tuturnya.
Berdasarkan data Dinkes Enrekang ada mpat kecamatan terbanyak stunting di Kabupaten Enrekang adalah Buntu Batu 44,3, Baraka 42,9 persen, Malua 35,5 persen dan Maiwa 30,6 persen.
Sementara Desa Bone-Bone yang terletak di Kecamatan Baraka merupakan daerah paling banyak balita penderita stunting yang mencapai 61,29 persen.
Baca: Anak Stunting Paling Banyak di Enrekang, Sulsel Urutan ke-4 di Indonesia
Baca: Guru SMA Negeri 1 Wajo Ajak Pengurus Osis Liburan di Tanjung Bayang
Baca: Ini Syarat Pelatih yang Ingin Gantikan Robert Alberts di PSM
Baca: Hasil & Cuplikan Gol Barcelona dan Real Madrid Sama-sama Menang Pekan Ini, Klasemen Liga Spanyol
Baca: Lowongan Kerja - BPJS Kesehatan Butuh Karyawan, Segara Daftar Online di Link Resmi, Besok Terakhir
Baca: Masih Mahasiswi Sudah Jadi Germo, Ini Fakta-fakta Prostitusi Online di Kalimantan dan Tarif 1 Ronde
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
Baca: Yuk, Ngopi di Dreams Coffe Mamasa, Baristanya Cantik Lho!
Baca: Besok, Berkas Enam Tersangka Korupsi Bimtek Enrekang Diserahkan ke PN Makassar
Baca: VIDEO: Tradisi Mappacci di Sinjai Diiringi Alunan Gendang Tradisional
Baca: Robby Abbas Eks Mucikari Ungkap Artis yang Hamil 4 Bulan usai Main Adalah Seleb Terkenal, Siapa?
Baca: Hasil Liga Inggris - MU Permalukan Tottenham, De Gea Jadi Bintang. Pogba Cs Ancam Posisi Arsenal!
Baca: Kiper PSM Dipulangkan, Begini Penjelasan Pelatih Timnas U-22 Indra Syafri