Terbawa Tsunami, KM Sabuk Nusantara 39 di Wani Sulteng Akan Dikembalikan ke Laut
tiga bulan KM Sabuk Nusantara 39 terdampar di daratan Desa Wani II, akibat terseret oleh gelombang tsunami 28 September 2018
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUN-TIMUR, PALU - Terhitung lebih dari tiga bulan lamanya KM Sabuk Nusantara 39 terdampar di daratan Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Donggala, Sulawesi Tengah, akibat terseret oleh gelombang tsunami pada 28 September 2018 silam.
Dalam waktu dekat, kapal milik PT Pelni itu akan dioperasikan kembali.
Dengan menggunakan tenaga dari PT Samudera Rezeki Teknindo (Smart) Balikpapan, saat ini Kementerian Perhubungan tengah mengupayakan evakuasi kapal dengan panjang 62 cm itu.
Baca: Guy Junior Diisukan ke Persija Jakarta?
Baca: Hj Diana Besso Indo Botting Anak Gubernur NA, Karyanya Pernah Dipakai Jokowi
Baca: Upacara Minggu Pertama 2019, Dandim 1420 Sidrap Minta Personel Tingkatkan Kinerja
Baca: Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Makassar Padat Merayap
Baca: BREAKING NEWS: Merampok di Warkop dan Minimarket, Pemuda Ini Diciduk Resmob Polsek Panakkukang
Baca: Istana Tahfidz Quran Parepare Buka Pendaftaran Tahfidz, Gratis!
Baca: Air PDAM Luwu Timur di Puncak Indah Keruh
Baca: Inilah 10 Tempat yang Paling Ingin Didatangi Wisatawan Dunia di 2019, Salah Satunya Ada di Indonesia
Baca: Karen Kandang Ayam di Tengah Pemukiman, DPRD Wajo Bakal Panggil Dinas Terkait
"Saat ini kami melakukan persiapan-persiapan, targetnya harti ini, namun saat ini masih terkenadala admisitrasi. Menunggu penyelesaian administrasi itu, sambil kami mempersiapkan pengangktan kapal," jelas Project Manager Salvage, PT. Samudra Rasaki Teknindo (Smart) Balikpapan, Ahmad Yani, saat ditemui di Wani, Senin (7/1/2019).
Menurut Ahmad Yani, saat ini pihaknya tidak mendapatkan kendala bertarti untuk mengevakuasi kapal berbobot GT 1200 ton itu.
Selama pemeriksaan, kapal yang semula beroperasi di wilayah Tanjung Pinang itu dalam kondisi baik tanpa kerusakan apapun.
Dalam pengerjaannya, PT Smart melibatkan sebanyak 16 personel dan melibatkan 8 orang warga lokal.
"Untuk personel dari wani sebanyak 8 orang, sementara dari kami juga berjumlah 8 orang," katanya.
Untuk memindahkan kapal ke permukaan laut, Teknisi membutuhkan setidaknya lebih dari 14 buah kantong udara (air bag) yang terbuat dari karet
Kantong udara tersebut mempunyai kemampuan gendong seberat 500-700 ton.
"Saat ini sudah terpasang sebanyak 14 pasang dan masih akan ditambah lagi," katanya. untuk menganmgkut kapal dengan panjang 62 cm berat GT 1200 ton.
"Yang terpenting kami selalu berhati-hati memindahkan kapal ini, karena keselamatan jauh lebih penting," katanya.
Berdasarkan catatan laman Marine Traffic, KM Sabuk Nusantara 39 memiliki bobot mati (deadweight) 500 ton, dengan Gross Tonnage (GT) 1202. Berdimensi 62,8 meter x 12 meter, kapal ini diketahui dibuat pada tahun 2014.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube: