Kisah Torro Margens Pernah Jadi Tukang Cat Becak untuk Sambung Hidup, Penyebab Meninggal
Kabar duka datang dari dunia hiburan. Aktor lawas Torro Margens tutup usia.
Kisah Torro Margens Pernah Jadi Tukang Cat Becak untuk Sambung Hidup, Penyebab meninggal
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar duka datang dari dunia hiburan.
Sosok Aktor lawas Torro Margens meninggal dunia.
Masyarakat beduka, tak ada lagi aksi saat memainkan peran antagonis yang melekat pada dirinya.
Mendiang Torro Margens kini hanya bisa dikenang melalui karyanya yang telah ditorehkan sejak tahun 1970-an.
Namun siapa sangka, semasa muda Torro Margens ialah seorang tukang cat becak yang memiliki mimpi menjadi aktor ternama.
Tak hanya itu, Torro Margens juga sempat mengangon kerbau.
Baca: Aktivitas Subduksi Banda, Maluku Tenggara Barat Diguncang Gempa 5,7 SR
Baca: Jawaban CEO PT LIB Terkait Isu Pencabutan Gelar Juara Persija Jakarta & PSS Sleman
Baca: Gubernur-KPU Sulbar dan Bahas Status Pemilu di Wilayah Tapal Batas
Hal itu dibeberkan oleh anaknya, Toma Margens, yang terinspirasi dengan kegigihan ayahnya.
"Ayah hebat lah. Inspirasi saya. Saya harus bisa kayak dia. Dulunya ngangon kerbau, ngecat becak. Ke Jakarta tuh diajak omnya buat ngecat becak. Boro-boro narik becak, cuma ngecat aja," kata Toma Margens saat dihubungi tim Grid.ID pada Jumat (4/1/2019).
"Impiannya sih cuma satu ke Jakarta, dia pingin jadi artis. Alhamdullilah sampai di Jakarta impiannya terwujud lah. Makanya itu jadi inspirasi saya banget," sambungnya.
Baca: TERUNGKAP Pacar Baru Sule, Sang Komedian Bocorkan Sifat Kekasihnya hingga Rencana Pernikahan
Baca: Cuaca Buruk, Kepala BPBD Bulukumba Minta Warga Pegunungan dan Bantaran Sungai Waspada
Baca: Polrestabes Makassar Tutup Kasus Polwan, Brigpol Dewi Karena Foto Selfie Seksi
Lebih lanjut, Toma Margens mengklaim saat ini ia sudah menjalani pesan ayahnya sebelum meninggal.
Pesan dari sang ayah tercinta adalah menjadi seorang yang bisa rendah hati dan tidak sombong.
Seperti diketahui, Torro Margens meninggal pada Jumat (4/1/2019) dini hari.
Sebelum meninggal, Torro Margens sempat mengalami muntah darah yang hebat akibat penyakit liver, lambung, dan tenggorokannya bolong akibat terlalu banyak merokok.
Torro Margens meninggalkan seorang istri, empat anak, dan tujuh cucu.
(GridID)
5 Fakta Kematian Aktor Torro Margens, Sempat Muntah Darah hingga Meninggal Sambil Tersenyum
Aktor legendaris Indonesia, Torro Margens meninggal dunia, Jumat (4/1/2019).
Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh anak Torro Margens, Toma Margens melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, Toma Margens meminta maaf atas kesalahan ayahnya semasa hidup.
Berikut TribunStyle.com rangkum fakta-fakta wafatnya Torro Margens, dikutip TribunStyle.com dari berbagai sumber.
1. Penyebab Kematian
Penyebab kematian Torro Margens karena penyakit infeksi lambung yang dideritanya.
"Penyakitnya lambung, infeksi lambung katanya dokter," terang Toma, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com.

Dan penyakit ini pun baru diketahui secara mendadak ketika Torro syuting.
"Penyakitnya baru ketahuan kemarin pas syuting itu, Sebelumnya nggak pernah ada keluhan. Dia mah kuat banget, masih syuting terus," kenang sang putra.
2. Sempat Muntah Darah
Menurut Toma, sang ayah sempat mengalami muntah darah ketika syuting sebuah film di Yogyakarta November 2018 lalu.
"Sebulan dia di Yogya syuting, Bukan Desember, sebelumnya lagi. Iya November," tukasnya.
Setelah mengalami muntah darah, Torro Margens sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan di Yogyakarta.

Torro pun menjalani rawat inap selama lima hari.
3. Kronologi Kematian
Toma menceritakan, ayahnya pulang ke Jakarta dalam keadaan sembuh.
"Terus pulang ke Jakarta. Sampai di Jakarta sudah sembuh, sehat, masih lemas, tapi sudah sembuh. Lalu dibawa pulang ke Sukabumi. Di Sukabumi lima hari, dapat kabar tadi malam jam 11 malam, bapak masuk rumah sakit. Sempat kritis, jam satu diri hari meninggal dunia," jelasnya.
4. Baru Sekali Dirawat di Rumah Sakit
Torro Margens dikenal anaknya sebagai sosok yang sehat.

Bahkan, aktor kawakan ini tak pernah sekali pun dirawat di rumah sakit selama hidupnya.
"Orang seumur hidup baru pertama kali masuk rumah sakit itu doang. Nggak pernah dulu, kuat banget. Nggak ada tanda-tanda sakit, cuma napasnya. Bapak hebat banget deh," imbuh Toma.
5. Meninggal Sambil Tersenyum
Toma Margens menceritakan jika Torro Margens meninggal dalam keadaan tersenyum.
Hingga kini pun, jenazah sang ayah maish terlihat senyum.
"Lagi senyum malah. Sampai sekarang jenazah senyum," tandasnya, dikutip TribunStyle.com dari Grid.id.
Sementara itu, saat ini, jenazah aktor 68 tahun ini disemayamkan di Sukabumi selepas sholat Jumat.
Torro Margens Bukan Nama Asli
Nama Torro Margens bukanlah nama lahir almarhum.
Nama lahirnya adalah Sutoro Margono.
Lahir di Paduraksa, Pemalang, Jawa Tengah, 5 Juli 1950.
Pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pemalang, Jawa Tengah.
Semasa hidupnya, beliau adalah seorang aktor dan sutradara mulai era tahun 1970-an dan 1980-an.
Torro Margens dikenal luas masyarakat, karena perannya yang acapkali berperan sebagai peran antagonis.
Di antara film, sebagai sutradara ia memakai aktor dan aktris seperti Barry Prima, Raja Emma, Kiki Fatmala, dan Ayu Azhari.
Judul Film
Berikut judul film pernah dibintangi dan disutradarai Torro Margens, antara lain:
Neraka Perempuan (1974),
Malam Pengantin (1975),
Ciuman Beracun (1976),
Antara Surga dan Neraka 1976),
Assoy (1977),
Sorga yang Hilang (1977),
Si Buta dari Gua Hantu (Duel di Kawah Bromo) (1977),
Goyang Sampai Tua (1978),
Sirkuit Cinta Margens (1978),
Akibat Godaan (1978),
Anna Maria (1979),
Kau dan Aku Sayang (You and I My Love) (1979),
Baca: Gubernur-KPU Sulbar dan Bahas Status Pemilu di Wilayah Tapal Batas
Baca: 2018, Pergerakan Kargo di Bandara Sultan Hasanuddin Naik 15,3%
Sirkuit Kemelut (1980),
Aduh-aduh Mana Tahan (1980),
Anak-Anak Tak Beribu (1980),
Janjiku pada Dia (1980),
Gondoruwo (1981),
Bercanda dalam Duka (1981),
Perawan Rimba (1982),
Sorga Dunia di Pintu Neraka Bambang (1983),
Pelayan Gedongan (1983),
Ken Arok Ken Dedes (1983),
Bercinta dalam Badai (1984),
Preman (1985),
Menumpas Teroris (1986),
Yang Perkasa (1986),
Pernikahan Berdarah (1987),
Lukisan Berlumur Berdarah (1988),
Cinta Berdarah (1989),
Sepasang Mata Maut (1989),
Blok M (Bakal Lokasi Mejeng) (1990),
Prabu Anglingdarma (1990),
Prabu Anglingdarma II (1990).
Masih banyak lainnya hingga tahun 2018 berjudul Love for Sale.(*)
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)