Kronologi Lengkap Penembakan Bripka Matheus Polisi Anggota Densus 88, Ternyata Bukan Orang Sembarang
Kali ini pembunuhan Anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya, Bripka Matheus De Haan (54) tak kalah bikin geger.
Kronologi Lengkap Penembakan Bripka Matheus Polisi Anggota Densus 88, Ternyata Bukan Orang Sembarang
TRIBUN-TIMUR.COM - Usai penebakan perwira TNI Angatan Darat oleh perwira Angkatan Udara menghebohkan masyarakat Jakarta, kini ada lagai korban pembunuhan melibatkan abdi negara.
Kali ini Pembunuhan Anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya, Bripka Matheus De Haan (54) tak kalah bikin geger.
Polisi ini tewas mengenaskan dengan luka tembak, peuru menembus kepalanya.
Lama dalam masa pencarian informasi, akhirnya polisi mendapatkan titik terang.
Baca: Ini Pesan WhatsApp (WA) Terakhir Bripka Matheus De Haan Sebelum Ditemukan Tewas di Pekuburan
Cek selengkapnya, berikut kronologinya:
Ia ditemukan tewas di areal pekuburan TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) malam.
Penjelasan Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo mengatakan, penyebab kematian Bripka Matheus disebabkan oleh tembakan senjata api (senpi).
Dari hasil autopsi, kata Edi, pihaknya tak menemukan luka lain pada bagian tubuh korban.
"Luka tembak di bagian kepala, hanya ada satu luka saja di bagian kepala. Tidak ada luka lain di bagian tubuh yang lain," kata Edi.
Berikut fakta-fakta terbaru tentang Bripka Matheus yang dirangkum Tribunnews.com.
1. Pernah dikirim menumpas GAM di Aceh
Bripka Matheus De Haan (54), anggota Polri yang ditemukan tewas di pekarangan TPU Mutiara, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat pernah dikirim ke Aceh pada tahun 2001 untuk operasi penanganan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Tugas itu membuat pangkat Bripka Matheus di Polri naik dalam waktu yang cepat.
"Soal pangkat itu sebenarnya bapak itu naiknya cepet. Bapak itu dikirim ke Aceh tahun 2001 waktu GAM."