Fakta-fakta dan Penyebab Dokter di RSUD Enrekang Mogok Kerja, Bagaimana Nasib Pasien?
Sejumlah dokter ahli dan dokter umum memilih mogok kerja di RSUD Massenrempulu Enrekang, Senin (10/12/2018).
Penulis: Risnawati M | Editor: Mansur AM
Wisudawan harus ikut program Koasisten alias koas yang berlangsung antara 1,5 hingga dua tahun. Setelah itu bakal ada Uji Kompetensi Dokter Indonesia atau UKDI dan ujian praktis (OSCE/Objective Structured Clinical Examination).
Kalau lulus, maka bakal dilanjutkan ke wisuda profesi dokter. Dan setelah wisuda, ternyata kamu masih belum boleh buka praktik loh. Kenapa? Karena kamu belum punya Surat Izin Praktik (SIP) yang cuma bisa didapat jika kamu memiliki Surat Tanda Registrasi (STR). Tanpa SIP juga kamu gak bakalan bisa melanjutkan studi jadi dokter spesialis.
Buat mendapatkan surat sakti itu, kamu harus magang dulu. Nah pas magang itul kamu bakal berada di bawah pengawasan dokter senior. Lamanya proses magang itu sendiri kurang lebih satu tahun.
Jadi, buat jadi dokter umum aja waktu yang kamu butuhkan kurang lebih tujuh tahunan. Itu kalau cepat lho. Sementara itu buat program dokter spesialis, pendidikannya empat tahunan.
Gak heran dong kalau seseorang baru benar-benar jadi dokter setelah 10 tahun. Gak heran juga kalau gaji dokter emang seharusnya gede banget.
3. Siap-siap gak punya penghasilan bertahun-tahun
Dalam rentang waktu selama itu, seorang mahasiswa non-kedokteran pasti udah bisa lulus, dapat kerja di perusahaan, dan terima gaji. Beda sama mahasiswa kedokteran yang masih menjalani masa pendidikan.
Dokter magang sebenarnya juga terima gaji sih. Tapi gaji dokter magang itu sendiri gak bisa disamakan dengan gaji dokter umum atau gaji dokter spesialis.
Bahkan gak sedikit dokter magang yang terima gaji Rp 2 jutaan doang. Cuma habis buat ongkos doang itu guys.
Bila emang kamu berniat jadi dokter, apa kamu siap buat gak punya penghasilan yang layak selama bertahun-tahun?
Mungkin bisa aja sih kamu cari kerja sambilan buat biaya hidup. Tapi ingat lho, apa yang kamu pelajari di dunia medis itu gak segampang membalikkan telapak tangan.
Bukan cuma pelajaran kimia yang kamu pelajari, tentu aja ada biologi dan sebagainya. Udah gitu bahasa kedokteran juga ngejelimet.
Setarakah gaji dokter dengan biaya pendidikannya?
Setelah kamu tahu tiga pengorbanan besar seorang mahasiswa kedokteran, apakah menurutmu hal itu terbayar dengan besarnya gaji dokter?
Intinya, gak tepat bila kamu berpikir bahwa lebih baik jadi dokter biar banyak duit di kemudian hari. Kalau pengin banyak duit, jadilah pengusaha.
Menjadi dokter adalah sebuah pengabdian, sama halnya dengan polisi, angkatan bersenjata, atau guru. Dan hal itu harus didasari dengan passion yang kuat.
Sekarang pertanyaannya adalah, udah mantap melanjutkan studi ke sana? Atau kamu mikir-mikir lagi setelah tahu pengorbanan mereka yang besar di balik gaji dokter yang tinggi? Semua terserah kamu, pilihan ada di kamu. Jadi selamat mencoba!
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Baca: Bandingkan Pernikahan Anak Pemilik Gudang Garam & Crazy Rich Surabayan, Jangan Kaget Lihat Pestanya!
Baca: Irman YL, Jufri Rahman, Ashari, Profesor UNM dan 6 Pejabat Incar Kursi Sekda Sulsel, Siapa Terpilih?
Baca: Daftar 19 Nama Dokter Makassar Dilantik Jadi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Hari Ini