Kongres ISMEI di Jakarta Bahas Masalah Ekonomi Indonesia
Berkaitan dengan hal tersebut, salah seorang Badan Pimpinan Pusat ISMEI, Andi Rante mengatakan, kongres ini dilaksanakan dalam rangka ajang
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengurus Pusat Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) menggelar Kongres ISMEI, di Jakarta 3-8 Desember 2018.
Kongres dihadiri oleh 150 ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi se-Nusantara.
Berkaitan dengan hal tersebut, salah seorang Badan Pimpinan Pusat ISMEI, Andi Rante mengatakan, kongres ini dilaksanakan dalam rangka ajang dua tahunan yang menjadi agenda wajib organisasi ISMEI.
"Kongres sebagai momentum pergantian pengurus baru kongres ini juga akan menjadi ajang konsolidasi mahasiswa ekonomi nasional dalam melihat kondisi perekonomian yang kurang stabil menjelang akhir tahun ini," ungkapnya dalam rilis, Selasa (4/12/2018).
Ia mengatakan, ISMEI akan mengkaji isu-isu ekonomi yang terjadi beberapa tahun terakhir ini karena dari sudut pandang mahasiswa, melihat bahwa ekonomi Indonesia sekarang tidak stabil dilihat dari melemahnya rupiah, bertambahnya hutang luar negeri, melonjaknya angka tenaga kerja asing, dan banyak lagi persoalan ekonomi indonesia yang perlu dievaluasi.
"Kami akan melakukan pembacaan dan menyatakan sikap untuk melihat persoalan ekonomi indonesia yang terjadi, dan akan menyampaikan aspirasi ini di jalanan dalam bentuk parlemen jalanan di depan istana dan DPR jika ini menjadi keputusan bersama dalam pembahasan kongres nanti" tutur pria yang sering disapa Andra ini.
Salah seorang Badan Pimpinan ISMEI, Adi Lamunuhia mengatakan, mereka juga fokus pada masalah ekonomi daerah yang kini terjadi, misalnya persoalan anjloknya harga kopra yang telah menyusahkan petani di daerah Maluku Utara.
"Ini harus menjadi konsen kami dalam menyelaraskan persoalan ekonomi daerah dan persoalan ekonomi nasional," tuturnya.