Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Dupa atau Kemenyan di Maulid Nabi Jamaah Khalwatiyah, Hukum Bakar Kemenyan dalam Islam?

Bagaimanakah sebenarnya hukum Bakar Kemenyan atau dupa dalam Islam? Baik dalam kehidupan sosial bermasyarakat maupun dalam urusan beribadah?

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM

TRIBUN-TIMUR.COM - Ratusan jamaah pengikut Tarikat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Jl Baji Bicara Makassar, Senin (19/11/2018) malam. 

Pantaun tribun-timur.com, jamaah Tarikat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary hadir mengenakan pakaian serba putih.

Jam'iyah Khalwatiyah menggelar untuk Tabarruk atau mencari keberkahan dalam rangka Maulid Nabi SAW 12 Rabiul awwal 1440 di Markaz Jam'iyah Khalwatiyah, Jl Baji Bicara No 7-8 Cendrawasih, Makassar, Senin (19/11/2018).

Baca: Bukan ke Prabowo, Hotman Paris Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi karena ini

Baca: Kritik Titiek Soeharto ke Jokowi, Uang Rp 50 Ribu Dapat Apa Sekarang & Jawaban Khofifah

Baca: TERPOPULER: 6 Merek Lipstik, 1 Mascara, dan 6 Produk Kecantikan Ini Bahaya buat Wanita

Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary, Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka.

Terlihat hadir Imam Besar Masjid As' Said, Habib Alwi Bufaqih dan berbaur dengan ratusan jamaah lainnya.

Ada juga dupa atau kemenyan yang sudah dibakar diletakkan di atas meja. 

Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary, Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka tampak khusyuk mendengar dan melantungkan zikir memperingati Maulid Nabi Muhammad. 

Bagaimana sebenarnya Hukum Bakar Kemenyan dalam Islam?

Bagi sebagian warga bau kemenyan diidentikan dengan pemanggilan roh, dan sebagian yang lain menganggapnya sebagai pengharum ruangan.

Ada pula yang merasa terganggu dengan bau kemenyan.

Bagaimanakah sebenarnya hukum Bakar Kemenyan atau dupa dalam Islam?

Baik dalam kehidupan sosial bermasyarakat maupun dalam urusan beribadah?

Tribun-timur.com mengutip nu.or.id, mengharumkan ruangan dengan membakar kemenyan, dupa, mustiki, setinggi kayu gaharu yang mampu membawa ketenangan suasana adalah suatu hal yang baik.

Karena hal ini itiba’ dengan Rasulullah saw.

Nabi sendiri sangat menyukai wangi-wangian, baik minyak wangi, bunga-bungaan ataupun pembakaran dupa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved