Usaha Jahit Sepatu di Jalan Cendrawasih, Sehari Dapat Rp 150 Ribu
Pandi, Janggu, Ahmad, telah menempati trotoar sisi kiri Cendrawasih dari arah kantor Tribun ini sejak puluhan tahun.
Laporan Wartawan Tribun, Desi Triana Aswan
TRIBUN-TIMUR, MAKASSAR - Ada tiga tukang jahit sepatu mengais rezeki di tepi Jl Cendrawasih, tak jauh dari perempatan Jl Baji Minasa, Makassar.
Pandi, Janggu, Ahmad, telah menempati trotoar sisi kiri Cendrawasih dari arah kantor Tribun ini sejak puluhan tahun.
Mereka bertahan di tengah bermunculannya usaha reparasi sepatu dengan teknologi modern.
Salah seorang penjahit, Pandi (50), mengatakan meski jumlah pengguna jasanya berkurang, namun mereka masih bisa mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarganya.
“Tiap hari ada saja yang datang. Soal pendapatan, masih dapatlah Rp 100 sampai Rp 150 ribu per hari,” ujarnya kepada Tribun, Rabu (7/11/2018) pagi.
Soal persaingan, ketiganya mengatakan tak ada masalah dan tak pernah rebutan pelanggan.
“Rejeki sudah diatur tuhan, hal itu yang membuat kami bertiga tidak pernah merasa bersaing dalam mencari pelanggan," tambah Janggu (49), yang duduk di samping kiri Pandi.
Menurut Janggu, setelah puluhan tahun menjadi tukan jahit sepatu di Cendrawasih, belum pernah mereka dilarang atau diusir pemerintah.
“Tidak ada juga larangan dari polisi untuk berjualan di sini asal tidak membuat kemacetan,” kata Janggu.