Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Suami 80 Tahun Kalap Bunuh Istri Setelah 40 Tahun Menikah dan Punya 10 Anak
Hasrat seksual pria dan wanita berbeda. Makanya istri sering menolak suami
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - H Andi Soro jadi buah bibir. Lelaki berumur 80 tahun ini diperbincangkan setelah dilaporkan dan menjadi tersangka kasus pembunuhan.
Dia dilaporkan membunuh istrinya sendiri, Hj Isa (60), pada hari Minggu (4/11/2018) dini hari karena sang istri menolak ketiak diajak berhubungan intim (ML).
Pria yang sudah 40 tahun menjadi suami Hj Isa itu bernama lengkap H Andi Soro Petta Linrung Bin Andi Lambe Petta Tallo. Dia tinggal bersama Hj Isa di Dusun Lerang II, Desa Abbumpungeng, Kecamatan Cina, Bone.
Hj Isa adalah istri kedua Petta Linrung dan sudah dikaruniai lima anak.
Sebelum menikahi Isa pada sekitar 40 tahun lalu, Petta Linrung menikah dengan Pisa dan juga dikaruani lima anak.
Polisi menyebut, Petta Linrung menggorok leher Isa karena kesal setelah sang istri menolak berhubungan intim. Jenazah Isa ditemukan bersimbah darah di kamar tidur, Minggu (4/11/2018) dini hari.
“Saat itu pelaku meminta agar dilayani. Namun karena istri menolak hingga akhirnya pelaku memarangi korban berkali-kali. Waktu diparangi H Isa ini dalam keadaan tertidur,” kata Kapolsek Cina, Iptu Ibrahim, di kantornya, Senin (5/11/2018) siang.
Kejadian tersebut dilaporkan oleh anak Petta Linrung-Hj Isa, Andi Aris, ke polisi.
Andi Aris adalah satu-satunya anak Petta Linrung-Hj Isa yang tinggal serumah di Cina. Anak mereka yang lain sudah berkeluarga dan tinggal di rumah lain.
“Peristiwanya dini hari sekira pukul 04:30 Wita tadi subuh. Pelaku kesal karena korban menolak untuk berhubungan, kemudian saat korban tidur pelaku mengambil parang dan menggorok leher istrinya berkali kali hingga tewas,” kata Iptu H Ibrahim.
Kejadian Serupa
Sekitar delapan bulan lalu, seorang kakek di Pangkep juga membunuh istrinya. Makmur (67), warga di Kampung Tanjonge, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, dilaporkan membunuh istrinya, Raisyah (65), Sabtu (24/3/2018).
Hanya saja, motif kejadian di Pangkep itu berbeda dengan yang di Bone. Makmur disebut mengalami kelainan jiwa.
Sesuai keterangan anaknya, Amiruddin (30), Makmpelaku mengidap gangguan jiwa.
"Sering melamun dan menganggap bila dirinya akan dibunuh oleh seseorang," kata Amiruddin kepada polisi, setelah kejadian.
Sebelumnya, Makmur menghabisi nyawa Raisa di rumahnya.
Dari hasil visum petugas Puskesmas Segeri, Raisa mengalami luka tusuk pada dada kanan, luka tusuk pada punggung kiri atas dan luka robek pada telapak tangan kiri.