Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Satlantas Gowa Rencana Bangun Poslantas di Wilayah Bajeng

Satlantas Gowa Rencana Bangun Poslantas di Wilayah Bajeng. Alasannya Bajeng masuk dalam zona rawan kecelakaan

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana

Bajeng-Limbung Area Black Spot

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.

Satlantas Polres Gowa merilis empat titik rawan kasus kecelakaan lalu lintas atau area balck spot di wilayah Gowa.

Dari empat itu, terbanyak adalah wilayah Kecamatan Bajeng.

Kasatlantas Gowa AKP Religia Faradikta, menjelaskan empat titik itu termasuk daerah Kecamatan Pallangga.

"Daerah lawan laka ada empat. Jl. Poros Gowa-Takalar Km 5.6-5.9 Desa Bontosunggu Kecamatan Bajeng. Lalu Km 11.8-12.3 Desa Limbung. Dan Km 12.9-13.3 Desa Limbung Kecamatan Bajeng juga," katanya, Minggu (14/10/2018).

Menurutnya, titik tersebut dinilai memiliki jalur lurus. Sehingga membuat kendaraan tidak mematuhi aturan lalulintas.

"Biasanya kan kalau jalurnya lurus kita maunya kencang. Tambah kecepatan. Tapi tidak mematuhi aturan seperti melambung kendaraan. Karena kasus kecelakaan hingga meninggal itu banyak begitu," ujarnya lagi.

Fara mengingtakan jika persoalan kecelakaan bukan hanya tugas Polri. Tapi senua punya pera .

"Mulai dari tingkat kecematan sampai pemangku kepentingan. Kami di
Lantas mulai dari sosialisasi, pasang spanduk tertib lalulintas, patroli, giat tilang sudab dilakukan. Tapi baiknya ada support dari pemerintah setempat," tambahnya.

Dia pun memaparkan jumlah kecelakaan dari Januari hingga September mencapau angka 341.

"Yang meninggal dunia 53 kasus, luka berat 39, luka ringan 411 dan tabrak lari 49 kasus. Yang terbanyak itu di wilayah Bajeng," katanya.

Sementara satu titik lagi di Kecamatan Pallangga yakni Dusun Bungaejaya Km 5.3-6

Menurut Kanit Laka Lantas Gowa Ipda Marwan, jalur Bungaejaya juga sama seperti Bajeng.

"Disana kan juga lurus. Ditambah banyak jalan baru diaspal jadi warga kaget dengan kondisi jalan sehingga tidak memperhitungkan kecepatan," jelasnya.

Penyebab lainnya, yakni masalah truk yang lalu lalang dijalan tersebut.

"Jalannya kan sempit, ditambah truk biasa ugal-ugalan. Termasuk di Pare-pare, Bontokadopepe dan Mata Allo Bajeng juga rawan," ujarnya.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Halaman
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved