Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar Dimutasi, Dia Bakal Calon Jenderal

Kapolrestabes Makassar, Kombes Irwan Anwar dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kapolrestabes Makassar, Kombes Irwan Anwar dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidsiber Bareskrim Polri.

Dia dimutasi saat baru 6 bulan menjabat.

Irwan dilantik sebagai Kapolrestabes Makassar, 13 April 2018 menggantikan Kombes Anwar Effendi.

Lalu, dimutasi pada Oktober 2018.

Irwan selanjutnya akan menempuh pendidikan Sespimti agar kelak bisa berpangkat jenderal.

Pria berdarah Bugis Soppeng ini selanjutnya akan diganti Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo yang kini masih menjabat Kepala SPN Batua di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pembongkar Saracen

Sebelum menjabat Kapolrestabes Makassar, Irwan dikenal sebagai perwira yang berprestasi.

Misalnya, saat dia menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Nusa Tenggara Barat, dalam kurun waktu 14 hari, dari tanggal 1 hingga 14 Maret 2017, pihaknya mampu mengungkap beberapa kasus kejahatan dengan jumlah tersangka sebanyak 102 orang.

Irwan mengungkapkan, bahwa ada beberapa kasus kejahatan konvensional yang saat ini sedang ditangani penyidik.

“Ada beberapa kasus, seperti curanmor sebanyak 22 kasus, curat 37 dari 29 kasus yang berhasil diungkap dari rekan-rekan penegakkan hukum, curas ada 10 kasus, pembunuhan ada 1 kasus,” tuturnya, Maret 2017.

Ditambahkan dia, ada juga beberapa kasus yang menjadi atensi publk atau yang menjadi perhatian.

“Ada juga kasus yang menjadi atensi media dan masyarakat, dua kasus pencabulan, salah satu di antaranya dilakukan oleh tersangka yang berwarga Itali, yang bernama Brono,” tambah Irwan.

Ada juga kasus penipuan yang melibatkan seorang pengacara, yang tersangkanya sudah dilakukan penahanan dan juga kasus penistaan agama.

“Untuk berkas kasus penistaan agama suda kita kirim ke kejaksaan, namun tersangkanya tidak kami tahan, karena pertimbangan,” katanya menandaskan.

Selain membongkar sejumlah kasus kriminal di Nusa Tenggara Barat, Irwan juga sukses membongkar sindikat penyebar hoax dan pesan menyinggung SARA.

Masih ingat sindikat penyebar isu hoax dan SARA di Indonesia, Saracen?

Irwan salah satu petugas yang terlibat langsung mengungkap kejahatan sindikat ini.

Saracen sindikat berbahaya.

Sindikat ini mendulang rupiah dengan menyebarkan berita-berita bohong alias hoax.

Asma Dewi dan Saracen, jaringan penyebar isu SARA di Indonesia
Asma Dewi dan Saracen, jaringan penyebar isu SARA di Indonesia.

Sindikat ini juga mendapat rupiah dengan menyebar isu-isu SARA yang bisa dimanfaatkan oleh politisi-politisi menyerang lawan politiknya.

Jasriyadi pimpinan sindikat ini berurusan dengan Kombes Irwan.

Selain itu, Irwan juga mengungkap kejahatan KB (30), pria yang menyebarkan konten hoaks melalui berbagai situs berita abal-abal ternyata pernah berprofesi sebagai wartawan.

"Yang bersangkutan berinisial KB kemudian S1 sarjana teknik IT, kemudian mantan wartawan media news crime investigation," ujar Irwan.

Selain berprofesi sebagai wartawan KB juga pernah kerja di warnet, yang berasal di daerah Cakung, Jakarta Timur.

Selama bekerja di warnet tersebut dirinya bekerja sampingan sebagai pembuat berita yang berisi konten hoaks.

Selain itu, KB juga telah meretas sekitar 1.000 akun media sosial. Melalui akun orang lain itu, KB kemudian memviralkan situs hoaksnya.

"Dalam penyelidikan kami awalnya ada 3 sampai 5 akun yang di-hack. Namun, dalam pemeriksaan kemudian diketahui yang bersangkutan juga berhasil mengambil alih sekitar 1.000 akun Facebook milik orang lain," kata Anwar.

Selain itu, KB juga memuat konten-konten tersebut di beberapa blog yang ia kelola.

Kombes Irwan Anwar semasa menjabat Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim Polri.
Kombes Irwan Anwar semasa menjabat Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim Polri. (TRIBUNNEWS.COM)

Parahnya, blog-blog tersebut memiliki nama dan logo yang menyerupai beberapa portal media online ternama.

"Dari kegiatan yang bersangkutan kami sedang bekerjasama dengan perbankan, karena dari penelusuran bahwa yang bersangkutan mendapatkan keuntungan secara finansial dari kegiatan ini," ucap Irwan Anwar.

Jadi, warga Makassar terutama menghadapi Pilwali Makassar 2018, waspadalah tidak bermain dengan kabar-kabar hoax. 

Percayalah, Kapolrestabes yang baru ini sangat ahli mengungkap kejahatan penyebaran hoax dan isu SARA.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved