Tugas Mereka Ternyata Sangat Mulia, tapi Siapa Sangka Jika Harus Nonton Film Panas Hingga yang Sadis
Booming melalui media sosial, ternyata melahirkan profesi baru sebagai moderator konten. Tugasnya, menyaring jutaan konten
Para bos-bos media sosial di Amerika Serikat menyebutnya sebagai tim moderator konten.
Tugasnya, menonton jutaan posting-an yang dikirim pengguna sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram atau YouTube.
Mereka tak hanya memantau unggahan "normal" saja, namun juga kiriman mengerikan yang mengguncang mental tadi.
"Ini (moderator konten) merupakan industri tersembunyi di Filipina, di mana banyak perusahaan outsourcing yang berkecimpung di situs media sosial populer," jelas Riesewieck, sutradara The Cleaner.
Para moderator berjibaku dengan segala macam konten negatif demi "membersihkan" linimasa.
Mereka hanya bersenjatakan mouse untuk memilih opsi "hapus" atau "abaikan".
Sebagai panduan, moderator diberikan buku aturan main setebal ratusan halaman.
Namun, ada kalanya juga mereka masih kebobolan meloloskan konten.
Maklum, mereka kebanyakan hanya diberikan waktu pelatihan sepekan atau paling banyak tiga pekan saja untuk mempelajari semua aturan, sebelum bisa memutuskan konten mana yang harus dihapus dan mana yang harus diabaikan.
"Misalnya, siapa yang memutuskan apa definisi dari teroris. Mereka punya daftar, mereka harus mempelajari daftar yang mengacu dari departemen keamanan dalam negeri AS," kata Riesewieck.
Di sinilah masalah dimulai.
Bagi para pekerja muda Filipina yang rata-rata berumur 21 tahun, mereka harus paham betul pedoman yang berkiblat pada undang-undang AS.
"Jika mereka ingat dengan baik, mereka akan memblokir simbol apapun terkait terorisme. Tapi jika mereka hanya melihatnya sekilas, mereka bisa saja salah menerka orang biasa yang ingin protes ke pemerintah, tapi dianggap sebagai teroris," ujar Riesewieck.
Tertekan, tak bisa mundur Jika terjadi kesalahan seperti kurang memperhatikan konten yang dinilai, para moderator akan medapatkan masalah besar.
"Ketika memulai pelatihan saya tidak tahu apa itu moderator konten. Saya benar-benar tidak tahu dan itu kali pertama saya mendengarnya (konten moderator)", ujar salah satu pegawai wanita.