Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

12 Kecamatan di Makassar Terindikasi Likuifaksi, Lihat Petanya

Kecamatan Ujung Tanah paling berpotensial dengan ketebalan pencairan tanah 13-16 meter.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Nurul Adha Islamiah
HANDOVER
 Peta wilayah berpotensi Likuifaksi di Kota Makassar 

Ia pun meminta kepada Dr Setia Budi untuk presentasi secara detail masalah potensi Likuifaksi di Kota Makassar.

Penyebab Likuefaksi

Disalin dari laman Kompas.com, fenomena likuefaksi belakangan ini banyak dibicarakan masyarakat setelah terjadi dan menenggelamkan sebuah permukiman di Palu, pasca-gempa bermagnitudo 7,4 akhir September lalu.

Berbagai spekulasi muncul sebagai penjelasan atas terjadinya bencana alam yang belum terlalu familiar di telinga masyarakat ini.

Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung ( ITB), Imam Achmad Sadisun, menjelaskan faktor yang menyebabkan tanah bergerak dan mengeluarkan material yang kemudian kita kenal dengan istilah likuefaksi.

Dikutip dari artikel di laman resmi ITB, Imam menjelaskan, fenomena likuefaksi merupakan perubahan karakter material padat (solid) menjadi seperti cairan (liquid) sebagai akibat dari adanya guncangan besar.

Guncangan berkekuatan tinggi yang terjadi secara tiba-tiba di tanah dengan dominasi pasir yang sudah mengalami jenuh air, atau tidak lagi bisa menampung air.

Ini menyebabkan tekanan air pori naik, melebihi kekuatan gesekan tanah yang ada.

Ahli Geologi ITB, Dr Eng Imam Achmad Sadisun.
Ahli Geologi ITB, Dr Eng Imam Achmad Sadisun. (HUMAS ITB)

"Proses itulah yang menyebabkan likuefaksi terbentuk dan material pasir penyusun tanah menjadi seakan melayang di antara air," kata Imam.

Apabila posisi tanah terletak di lahan miring, tanah dapat bergerak menuju bagian bawah karena tertarik gaya gravitasi.

Pergerakan inilah yang menjadikan tanah seolah-olah terlihat "berjalan", berpindah dari tempat semula ke tempat yang baru.

Pergerakan ini membawa serta segala benda dan bangunan yang ada di atasnya, misalnya rumah, pohon, tiang listrik, dan sebagainya.

"Secara lebih spesifik, kejadian ini disebut sebagai aliran akibat likuefaksi atau flow liquefaction," ujarnya.

Namun, apabila kekuatan tekanan air pori tidak melampaui kekuatan gesek tanah, efek dari likuefaksi hanya sebatas retakan-retakan yang memunculkan air dengan membawa material pasir.

Likuefaksi ini terjadi di Lombok pasca-gempa kemarin, menyebabkan terjadinya retakan di permukaan dan sumur yang tiba-tiba terisi pasir.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved