Pembangunan Bendungan Karalloe Ditarget Selesai 2020
Teguh Iskandar menjelaskan dengan dialihkannya aliran sungai ini, maka dimulailah tahapan penimbunan untuk pembangunan tubuh bendungan.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Proyek pembangunan Bendungan Karraloe yang terletak di dua kecamatan Biringbulu dan Tompobulu, Kabupaten Gowa, hingga Oktober 2018 memasuki tahap progress fisik mencapai 61,527 persen.
Untuk itu, proyek yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang dibawah Kementerian PUPR ini mulai melakukan pengalihan aliran sungai pembangunan bendungan.
Acara ini berlangsung ditengah-tengah proyek bendungan, Selasa (9/10/2018).
Kepala BBWSPJ, Teguh Iskandar menjelaskan dengan dialihkannya aliran sungai ini, maka dimulailah tahapan penimbunan untuk pembangunan tubuh bendungan.
"Aliran sungai ini awalnya mengalir ke sungai tapi kita timbun agar airnya mengalir ke terowongan inlet. Nanti setelah tubuh bendungan yang tingginya 83 meter selesai dibangun, aliran ke inlet ditutup kembali. Seperti bendungan Bili-bili nanti modelnya," ujarnya dihadapan Kepala Pusat Bendungan Dirjen SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih, Staf Ahli Gubernur Deny Irawan, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan unsur Muspida Gowa.
Proyek yang dibangun sejak 2013 ini ditargetkan selesai 2020 dengan dua paket.
Paket I sejak Desember 2013 sampai Desember 2019 dengan nilai kontrak Rp 568. 650.780.000 dari APBN murni 2013-2019.
Dan paket II yang dimulai Mei 2018 sampai Mei 2019 khusus pembangunan tubuh bendungan dengan nilai kontrak Rp 657.864.000.000 dari APBN 2018-2020.
"Untuk progress sampai dengan 8 Oktober fisiknya 61,527 persen di paket I dan paket II baru 1,525 persen," katanya.
Bendungan yang dibangun dengan menenggalamkan tiga desa, satu kelurahan di dua kecamatan ini rencananya dibangun diatas lahan 230.59 Ha. Dan sudah dibebaskan 216.48 Ha. Sedangkan yang belum dibebaskan 14.11 Ha.
"Yang belum bebas itu karena kemarin belum ada anggaran. Jadi sekarang sudah ada sisa dibayarkan. Setelah itu aman," lanjutnya.
Bupati Gowa yang turut hadir mengungkapkan dukungan penuh atas pembangunan bendungan tersebut.
"Meski mandek beberapa tahun tapi saya harap proyek ini bisa terus berjalan dengan perencanaan yang sudah tersusun. Karena bagaimana pun ini akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat," katanya.
Apalagi menurutnya, semua bendungan yang dibangun di wilayah Gowa ditujukan untuk mengaliri daerah lain dan bukan Gowa.
Hingga kini, bendungan sudah masuk tahap pembangunan terowongan inlet. Terowongan ini tipenya tapal kuda dengan diameter 6.0 meter. Panjang terowongan 683 meter kemiringan terowongan i=0,0250